Lose You Forever

Bab 2

Beberapa tahun kemudian.
Kini bisa dibilang aku cukup sukses di usia yang baru saja 22 tahun, aku sudah memiliki toko pakaian dengan hasil kerja keras ku sendiri. Walaupun kakek memberikan hartanya padaku, aku enggan memakai harta kakek.
Sekarang aku sudah mampu membeli rumah, jadi aku membeli sebuah rumah di Paris.

Kakek selalu berpesan
“Sava cucuku, jika kamu sukses ingat untuk selalu membantu mereka yang sedang kesusahan ya”.

Kakek selalu menanamkan hal-hal baik padaku, aku berterima kasih sekali pada kakek, karena telah mengajariku melakukan hal-hal positif.

Dikarenakan toko ku kini cukup sukses dan dicari oleh beberapa orang dari berbagai negara, aku menyembunyikan identitas diriku. Alasan sebenarnya bukan hal itu, aku tau bahwa Ayah dan Kakak sedang mencari ku untuk mengejar harta Kakek.

Sampai kapanpun, aku tidak akan melepaskan apa yang diberikan kakek, aku akan menyumbangkan harta kakek ke panti asuhan dan segera melanjutkan bisnis kakek.

*******
Pagi itu aku bangun dengan keadaan diriku yang masih setengah ngantuk jadi aku tidur kembali. Tiba-tiba telepon masuk
“HALO BOS !! BOS DIMANA ?, ADA MASALAH DI KANTOR !”.

Aku kaget, lalu dengan segera bangun dan bersiap ke kantor.
Sesampainya disana aku melihat kekacauan, ada yang membocorkan informasi desainku kepada desainer lain, hal ini mengakibatkan kerja sama antara aku dengan seorang fashion designer ternama menjadi gagal.

Aku segera menuangkan ideku untuk baju musim terkini, dengan segera meminta mereka untuk menjahit nya sesegera mungkin dan harus rapi.

Dalam 3 hari baju-baju itu selesai dengan cepat, setelah itu aku melakukan pemotretan dengan para model.

2 Hari kemudian ada acara Fashion week, jadi aku diundang sebagai tamu dan disana aku menemui desainer ternama itu Lovani, nama yang terdengar aneh namun bagus.

Aku membicarakan mengenai desain-desain baruku dan memintanya untuk mempertimbangkannya.

Kami berdua berbicara di dalam ruangan dan disana ia membicarakan bahwa telah melakukan kerja sama dengan pihak lain, kemudian saat melihat desain bajuku yang unik, ia pun setuju untuk menerima desain dan bekerja sama denganku.

Aku berterima kasih padanya dan keluar dari ruangan dengan hati yang gembira.

Disaat itu juga aku tidak sengaja menabrak seorang laki-laki dengan tubuh besar, kekar dan tinggi, dengan cepat aku mengucapkan
“i'm sorry sir”.

Laki-laki itu menatap ku dengan sinis, ia bahkan melewati ku dan membuang jasnya yang tak sengaja ku sentuh.
Aku tak menghiraukan dirinya dan pergi dari sana.

Akhirnya aku sampai di rumah, aku langsung mandi dan istirahat.
Saat sedang tiduran aku memikirkan laki-laki tadi, jadi aku mencarinya di internet, dan akhirnya aku menemukan bahwa laki-laki itu adalah Erastus Harisson putra dari Giano Harisson dan Lorenza Pearl, aku benar-benar gawat karena tidak sengaja menabraknya tadi.

Aku tidak ingin memikirkan kejadian hari ini dan memutuskan untuk tidur.

Besoknya aku bangun, bersiap-siap untuk pergi. Karena hari ini hari libur untukku, aku memutuskan untuk jalan-jalan dan duduk santai di Cafe.

Aku masuk ke Cafe langgananku, entah kesialan apa yang terjadi padaku, aku malah bertemu dengan laki-laki itu lagi, ia adalah Erastus Harisson, lalu aku berpura-pura tak melihatnya dan duduk santai saja.

Siapa sangka laki-laki itu menghampiri diriku dan duduk di depanku, ia berbicara bahasa Indonesia
“kamu wanita semalam kan ?”

Aku kaget karena Erastus bisa berbahasa Indonesia, lalu aku menjawabnya
“maaf tuan, anda salah orang, sa...saya tidak mengenal tuan”