Lose You Forever

Bab 4

Sesampainya di rumah aku tak berani masuk, aku berdiri di depan pintu, dan menundukkan sedikit kepala ku sambil menghela nafas, aku takut jika mengingat kejadian hari itu, jadi aku berjalan masuk perlahan, namun aneh sekali dengan rumah ku ini, bahkan tidak ada kerusakan, malah ada furniture baru yang terhias di rumah. Dari sofa, meja makan , hingga tempat tidur semuanya di ganti.

Aku sedikit bingung jadi aku berpikir sedang bermimpi, karena barang-barang yang ada di rumah ku ini bisa dibilang cukup mewah, dan harganya juga sangat mahal, bahkan jika aku bekerja sebagai desainer selama 2 tahun pun tak akan mampu membeli barang itu.

Tiba-tiba terlintas pikiran ku *apa dia yang melakukannya ?*, karena setahu aku, rumah ku ini tak pernah dikunjungi oleh siapapun, dan dia adalah orang pertama yang masuk ke rumah ini.

Aku berpikir tidak mungkin kunci rumahku rusak, karena saat itu pintu rumahku tidak mengalami kerusakan sama sekali karena tidak disentuh.

******
Erastus menunggu di luar sambil melihat Alsava, dalam hatinya berkata *apakah dia masih takut ?*, Erastus ingin turun, tapi dia tidak ingin Alsava marah, jadia ia hanya diam di dalam mobil tanpa melakukan apapun.

Karena hari sudah malam, Erastus pulang ke rumahnya dan beristirahat.

*******
Aku mendengar suara mobil di depan rumah jadi aku mengecek suara itu, tapi saat aku mengintip keluar mobil itu sudah pergi cukup jauh dan aku tak bisa melihatnya dengan jelas karena jalanan gelap.

*******
Sesampainya Erastus di rumah, ia melihat kedua orang tuanya yang berada di rumahnya. Orang tuanya sudah menunggu dirinya sedari tadi.

Erastus duduk di hadapan orang tuanya dan bertanya
“mah.. pah... ada apa ?”.
Papa menjawab
“mama sama papa mau menjodohkan kamu dengan putri teman papa”.
Erastus kaget dan menjawab
“AKU GA MAU PAH !”
Papa dan Mamanya heran kenapa ia tidak mau dijodohkan, karena biasanya Erastus selalu menuruti apa permintaan orang tua nya, jadi mamanya bertanya
“tapi kenapa nak ?, usia kamu tidak muda lagi dan kamu seharusnya sudah menikah sekarang.
Erastus menjawab dengan lantang
“AKU SUDAH PUNYA PACAR MAH, PAH !”.

Papa dan Mama Erastus terdiam melihat putranya sendiri mengakui bahwa dirinya sudah memiliki seorang pacar.

Papa berkata
“bawa dia untuk makan malam bersama di rumah besok malam, jika kamu tidak bisa membawanya, papa anggap kamu bohong dan papa tetap akan melaksanakan perjodohan ini”.

Erastus menjawab
“baik, besok aku akan membawanya bersamaku”.

******
Karena melalui hari yang panjang, tubuhku cukup lelah, jadi aku memutuskan untuk tidur saja supaya besok aku memiliki tenaga yang cukup untuk bekerja.

*******
*Keesokkan harinya
Erastus bangun pagi-pagi dan pergi ke rumah Alsava tanpa sarapan, ia menunggu Alsava keluar dari rumahnya.

*******
Pagi ini rasanya lebih baik dibandingkan semalam, aku mandi dan bersiap pergi ke toko. Aku memakai gaun yang manis dengan pattern kotak-kotak, lalu berjalan menggunakan tongkat, karena kakiku yang masih belum sembuh.

Aku berencana ke cafe biasa tempat aku sarapan. Aku keluar rumah, aku terkejut melihat mobilnya Erastus yang sudah ada di depan rumahku, lalu aku menutup kembali pintu rumah dan lewat pintu belakang.

Saat membuka pintu, aku terkejut karena Erastus ada di depan pintu, mataku melotot melihat dirinya, dengan tatapan wajahnya yang dingin namun tampan, sekaligus tatapan yang mematikan kaum Hawa.

Erastus langsung menggendong ku, lalu aku memberontak
“aa....lee..lepas.. lepaskan aku !! turunkan aku sekarang...lepas...”.

Erastus tidak menghiraukan apa yang ku katakan, ia terus menggendong ku masuk ke dalam mobil.
******
Setibanya Erastus di rumah Alsava, ia mengingat saat sedang memperbaiki perabotan rumahnya, bahwa di rumah Alsava ada pintu belakang, jadi untuk jaga-jaga ia berjalan ke belakang menunggu di sana.