chapter 9

82 7 0
                                    

Zahwa pov

Aku bersyukur aku bisa diterima kerja di perusahaan mas reza.dan aku senang melihat kak zahra bangga padaku.jadi usahanya selama ini untukku tidak sia-sia.

Dan kurasa sepertinya mas reza menyukai kak zahra.kalo menurut ku mereka berdua cocok.dan mas reza juga orangnya baik.dan sepertinya aku juga menyukai dokter rizal.

Tapi apa dokter rizal mempunyai perasaan yang sama denganku?.saat aku melamun tiba-tiba ada sebuah tangan yang memegang pundakku.saat aku menoleh wajahku bahagia dan tersenyum.

"Kamu lagi mikirin apa dek?kok dari tadi kayaknya melamun aja"tanya kakakku.

"Gak kok kak aku lagi bahagia karena bisa membanggakan kakak"jawabku.

"Terima kasih dek,kakak senang kamu bisa berhasil itu salah satu tujuan hidup kakak"seru kakakku sambil memelukku.

"Justru aku yang berterima kasih sama kakak karena perjuangan kakak dan ibu aku bisa berhasil sekarang"jawabku sambil menangis dipelukan kakak.

Setelah kami selesai menangis kami memutuskan untuk solat berjamaah.dan diimami oleh kakakku.selesai solat kami bertilawah.dalam hati aku selalu berdoa untuk ibu dan kakakku.

Ya allah berikanlah kebahagiaan untuk kakakku dan ibuku.aku sangat menyayangi mereka.hanya mereka yang aku punya didunia ini ya allah...dan sembuhkanlah ibuku.dan mudahkanlah segala urusan kakakku dan ibuku.

Doaku dalam hati.setelah solat dan bertilawah kami memutuskan pergi ke kantin untuk membeli makan siang.

Zahra pov

Aku bersyukur zahwa bisa berhasil.tidak seperti ku.aku memang menginginkan zahwa bisa berhasil dan tidak hidup susah sepertiku.aku bangga pada adikku.

Bila saja ibu sudah sadar dan sehat pasti kami akan merayakan nya bersama-sama.ya allah sembuhkanlah ibuku dan angkatlah penyakitnya.aku sangat menyayangi ibuku dan adikku.

Setelah dari kantin aku dan zahwa kembali keruangan ibuku.setelah sampai aku duduk disamping ranjang ibu.sedangkan zahwa tiduran di sofa.

Aku menggenggam tangan ibu dan memperhatikan wajah ibu yang pucat.saat aku sedang memperhatikan wajah ibu tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar ibu.

Saat aku menoleh ternyata itu mas reza dan dokter rizal.mas reza dan dokter rizal tersenyum dan menghampiri ranjang ibu.

"Assalamualaikum,maaf kami mengganggu"ucap mas reza.

"Waalaikumsalam,oh tidak papa mas reza,dokter rizal aku juga tidak sibuk"jawabku.

"Ya sudah,zahra aku periksa ibumu dulu ya?"tanya dokter rizal.

"Silahkan dokter rizal"jawabku.

"Kondisi ibumu sudah membaik dan aku harap dalam waktu dekat ini ibumu akan sadar"ucap dokter rizal setelah memeriksa ibuku.

"Terima kasih dokter"seruku dengan tersenyum lega.

"Zahwa sepertinya lelah sekali ya"ucap mas reza.

"Iya mas,dia seperti nya kurang tidur"jawabku.

"Kau tidak istirahat?kau kan juga selalu merawat ibumu pasti kau juga kurang tidur dan istirahat kan?"tanyanya.

"Gpp kok mas aku gak capek nanti kalo zahwa bangun baru aku istirahat kesian zahwa pasti sangat lelah"jawabku.

Saat kami sedang mengobrol tiba-tiba zahwa terbangun.dan mata kami semua menoleh kearah zahwa.ia masih mengumpulkan nyawanya dan mengucek matanya.

"Ohh rupanya ada mas reza dan dokter rizal,maaf aku tadi tertidur"seru zahwa merasa tak enak hati.

Aku hanya tersenyum mendengar perkataan nya.mungkin dia malu karena wajah sedang tidur nya dilihat mas reza dan dokter rizal.

"Tidak papa kok aku tau pasti kau juga lelah kan"jawab dokter rizal sambil tersenyum manis kearah zahwa.membuat ia malu dan menundukkan kepalanya.

Aku dan mas reza terkekeh melihat kelakuan mereka.aku bahagia adikku jatuh cinta pada pria yang baik.dan aku yakin dokter rizal sangat menyayangi zahwa.

"Kalo gitu aku ke toilet dulu ya gak enak muka ku masih berantakan gini abis bangun tidur"ucap zahwa sambil menutup muka nya karena malu.

Aku terkekeh melihat kelakuannya.sudah lama aku tidak melihat kelakuan zahwa seperti ini.bahagia rasanya melihat adikku bahagia.

Reza pov

Aku bahagia zahra bisa tersenyum kembali.walau aku tau dibalik senyum nya itu menyimpan banyak kerapuhan.dia tambah cantik dan manis jika tersenyum.

Aku juga tau bahwa rizal tadi modus.dan aku juga melihat kalau zahwa juga menyukai rizal.terlihat dari sikap nya yang salah tingkah saat rizal memberikan senyuman termanis nya untuk zahwa.

Aku sudah menganggap zahwa adikku sendiri karena aku memang anak tunggal.jadi aku sangat menyayangi zahwa seperti adikku sendiri.dan aku setuju rizal sama zahwa.

Rizal pov

Dia semakin cantik jika tersenyum malu seperti tadi.sebenernya wajah nya lucu jika bangun tidur.wajahnya masih terlihat imut sekali.ingin rasanya aku mencium pipinya yang menggemaskan itu.

Astaghfiruallah...batinku beristighfar.apa yang aku fikirkan.tidak boleh aku berfikiran begitu.aku dan dia kan bukan mahram.

Tidak sabar rasanya aku menghalalkan hubungan kami.astaghfiruallah lagi-lagi aku berfikiran yang bukan-bukan.

Setelah beberapa menit kami mengobrol aku dan reza pamit keluar.setelah ini reza kembali ke kantornya sedangkan aku kembali ke ruanganku.

****

Thanks for readers...dan jangan lupa vote dan comment



Berakhir BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang