Eighteen

447 44 9
                                    

Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini para anggota Gravagos tengah menekuk wajah mereka masing masing menunggu seorang dari luar Gravagos yang sejak 1 menit dari jam yang ditentukan tak kunjung datang.

"aelah, lama bener sih biduan kelas ama si Lisa Cianjur" Kesal Oniel, namun sepertinya biduan kelas dan juga Lisa Cianjur yang dimaksud panjang umur

Karena baru saja dibicarakan oleh Oniel tiba tiba mereka datang dengan kecepatan diatas rata rata, dan hampir saja menabrak spakbor motor Oniel jika saja si biduan kelas tersebut atau Sisca tidak menarik rem dengan cepat.

"hehe maaf ya brodi brodi ku, telat dikit" Cengirnya mendapat tatapan tak suka dari Oniel

Oniel mendekat ke arah Sisca lalu menatap tajam Sisca. "telat dikit kata loe?!, satu jam telat dikit?!!" Sisca mendengus kelas lalu sedikit mendorong tubuh Oniel agar menjauh darinya

"Heh?!!, Lu kira gue gampang bisa keluar pake nih motor-" Oniel yang tadi terfokus pada topik keterlambatan Sisca itu, teralih saat dia melihat motor yang Sisca gunakan

"Sis?!, serius lu pake nih motor" Sisca melirik ke arah motor yang ia gunakan, lalu mengangguk

"kenapa emangnya"

Jinan yang menyadarinya pun juga ikut mendekat ke arah Sisca.

Apa apaan ini?!

Scoopy dengan full body hello kitty?!!

Jinan dan Oniel secara bersamaan melirik ke arah motor motor mereka.

Motor gede dan motor sport berderet disana.

Seluruh anggota Gravagos yang ikut dalam night ride pada malam ini pun juga ikut menertawakan hal tersebut.

Tidak memalukan, namun terlihat sangat lucu.

"udah udah, biarin. Ayo gas, kalo mau dilanjutin debatnya bisa bisa gak jadi night ride nya" Lerai Gracio dan mulai menaiki motornya diikuti dengan Shani.

Singkat cerita, mereka semua sangat sangat menikmati night ride pada kali ini apa lagi ditambah dengan bidadari mereka masing masing yang ikut pula dalam night ride pada kali ini.

Dan tak terasa waktu telah menunjukan pukul 21.30, Gracio dan yang lain kini tengah singgah disebuah minimarket untuk membeli minuman karena tenggorokan merka terasa cukup kering walaupun mereka melakukan riding pada malam hari.

Gracio mengkode ke Jinan untuk mendekat ke arahnya.

"kenapa Yo?" Tanya Jinan saat telah berada disamping Gracio

"sorry ya gue stopin kalian pada, tapi kayaknya night ride kita yang kali ini sampe sini aja dulu, udah malem kasian yang cewek cewek nanti dicariin orang tuanya" Ucap Gracio membuat seluruh anggota Gravagos mengangguk paham.

"Leon Fandy sama Nando, elu anterin Sisca sama Feni ya" Ketiga orang yang disebut namanya oleh Gracio pun mengangguk paham

"dan buat yang lain, gue rasa kalian bisa jaga pacar kalian masing masing, dan anterin dengan selamat sampai ke rumah mereka masing masing?" Dengan cepat dan serentak mereka menjawab ucapan Gracio tentu saja mereka sanggup

"yaudah kita bubar disini gapapakan?" Shani melirik ke arah Gracio, kenapa Gracio terlihat sangat terburu buru

Shani mendekatkan wajahnya ke telinga Gracio."kok buru buru banget Ge?" Bisik Shani dan tak langsung dijawab oleh Gracio, Gracio justru mengelus tangan Shani

Dan tak lama sekitar 3 menit kemudian, para anggota Gravagos yang lain pun mulai bubar dari sana dan kini tersisa Gracio dan Shani saja.

"bukan buru buru Shani, tapi emang udah malem, kamu gak kasian apa sama Sisca sama Feni. Mereka jauh rumahnya, kalau kita sampe jam 10 bisa bisa mereka sampe rumah mau jam 11" Shani mengangguk paham, betul juga yang diucapkan Gracio

"yaudah deh, ayo pulang"

"gasss"
.
.
.
.
.
.

Setelah mengantarkan Shani pulang ke rumahnya, Gracio pun langsung kembali menancapkan gasnya menuju-

Bukan!, bukan ke rumahnya.

Tetapi ke rumah, Chika.

Tak membutuhkan waktu yang lama untuk Gracio sampai dirumah Chika, hanya 15 menit saja.

Gracio turun dari motornya, berjalan dengan perlahan menuju pintu rumah Chika, lalu mulai menekan bell rumah tersebut.

Sebentar, sebelum itu. Jika kalian bertanya mengapa Gracio berani ke rumah Chika, bukannya Chika adik dari Azriel, dan mungkin saja satu rumah dengan Azriel. Bisa hancur rencananya jika Azriel yang membukakan pintu untuknya.

Tidak, nyatanya Chika tidak satu rumah dengan Azriel dikarenakan memang setahu Gracio, Azriel tinggal di Tanggerang bukan Jakarta Selatan. Chika pun juga pernah bercerita mengapa Azriel tinggal disana, dikarenakan memang Azriel dipercayakan oleh ayahnya untuk belajar mengolah bisnis milik ayahnya yang berada di Tanggerang.

Dan juga ayahnya pun hanya terkadang pulang ke rumah dikarenakan pekerjaan tentunya.

Ceklek...

"Cioo" Panggil Chika dengan nada pelan, dapat dilihat oleh Gracio bibir yang sangat pucat dan juga mata yang sedikit memerah

"kamu kenapa hmm?" Chika menggeleng pelan, lalu sedikit menggeser tubuhnya ke samping bermaksud mempersilahkan Gracio masuk

Ya, Gracio berbohong lagi kepada Shani. Bukan karena takut para wanita pulang terlalu larut, tetapi karena Chika yang mengabarinya, jika dia sedang tidak enak badan. Gracio pun heran mengapa dia merasa sangat panik saat Chika mengabarinya tentang keadaannya tadi.

Gracio yang mengerti pun langsung masuk ke dalam rumah Chika, rumah itu tanpak sepi dan sunyi.

Chika berjalan ke arah sofa ruang tengah lalu mendudukan dirinya disana, dan hal tersebut diikuti oleh Gracio.

"badanku panas dikit aja" Gracio yang mendengarnya dengan cepat menempelkan punggung tangannya ke dahi Chika

Dapat Gracio rasakan panas yang menjalar ke punggung tangannya saat menempel didahi Chika.

"udah minum obat?" Chika menggeleng lemah

"kenapa?"

"gak ada"

Gracio beranjak dari duduknya meraih kunci motornya yang ia letakan dimeja kaca yang ada didekatnya, berniat untuk pergi ke apotik membelikan obat demam untuk Chika. Namun aksinya terlebih dahulu dihentikan oleh Chika.

"kamu mau kemana" Tanya Chika, sembari menahan tangan Gracio

"ya beli obat buat kamu lah"

Chika menggeleng lalu kembali menarik Gracio untuk duduk disisi kosong sebelahnya.

Tiba tiba saja, Gracio dikejutkan dengan Chika yang langsung meletakan kepalanya diatas dada bidang Gracio. Diikuti dengan kedua tangan Chika yang melingkar diperut Gracio.

"gak usah, temenin aku aja, i think i just need a hug" Ucap Chika yang mulai memejamkan matanya

"astaga Tuhan" Batin Gracio
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

angjai

tim greshan or grechik?

sorry kalo gjls dan pendek, dadakan soalnya.

pot dong, mks.

The Leader Of GravagosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang