Sixteen

467 66 3
                                    


Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Shani kini tersenyum menatap Gracio yang sedang tertidur dipahanya sembari mengelus elus pucuk kepala Gracio.

Mereka berada ditaman, tempat dimana mereka menjadi sepasang kekasih.

Entah hanya sedikit orang yang mengetahui tempat tersebut atau memang sedang sepi saja, karena sejak 30 menit yang lalu mereka sampai, Shani sama sekali tidak melihat orang lain selain mereka berdua.

"aku sayang banget sama kamu Ge, aku harap semua perasaan buruk aku tentang kamu itu cuma perasaan biasa" Monolog Shani sembari mengelus elus pipi Gracio yang sangat putih dan bersih itu

Shani sedikit kasihan melihat Gracio yang sepertinya sangat lelah hari ini entah mengapa, karena tadi mereka hanya ngobrol ngobrol santai tiba tiba saja Gracio meminta izin untuk tiduran dipaha Shani.

Shani pun dengan senang hati mengizinkannya, dan setelah itu mereka pun kembali melanjutkan obrolan mereka namun tak lama dari itu saat Shani bertanya tak ada jawaban lagi dari Gracio, saat dia melihat ke arah Gracio, sudah terdengar dengkuran halus dari Gracio.

25 menit berlalu, dan Gracio masih betah dialam mimpinya. Karena langit yang sudah berubah warna Shani pun berniat membangunkan Gracio.

"Geee, bangun yuk, udah mau sore" Ucap Shani sembari menepuk nepuk pipi Gracio pelan

Gracio menggeliat dari tidurnya, membuka matanya sebentar sembari melihat Shani yang menatapnya sembari tersenyum

Namun bukannya bangun, Gracio justru menghadapkan wajahnya ke perut Shani dan mengeratkan pelukannya disana.

Shani terkekeh geli karena wajah Gracio yang bergerak gerak diarea perutnya.

"ayoo bangun, kita pulang udah mau gelep ini" Ucap Shani lagi sembari mengusap usap kepala belakang Gracio

Gracio pun bangun dari tidurnya, duduk lalu menatap Shani dengan senyumnya.

"i love you" Ucap Gracio secara tiba tiba membuat Shani menatapnya heran

Gracio cemberut, bukanya dijawab ucapan sayangnya, namun hanya ditatap Shani dengan tatapan aneh
"kok gak dijawab, i love you Shanii" Shani terkekeh gemas, lalu memegang pipi Gracio

"i love you more, kenapa tiba tiba bilang i love you, ada angin apa nih" Gracio tersenyum lalu menggeleng

Ia meraih tangan Shani yang masih berada dipipinya, digenggamnya jemari lentik tersebut lalu dibawanya menuju bibirnya, lalu mengecupnya dengan lembut.

"emang gak boleh aku ngomong i love you ke kamu?" Shani manarik sedikit ujung bibirnya lalu menggeleng pelan

"bukan gak boleh, tapi ya aneh aja baru bangun tidur tiba tiba langsung bilang i love you"

"itu karena aku cinta kamu disetiap saat, dan juga berkali kali" Shani mengangkat salah satu alisnya

"iya beneran, setiap ketemu disekolah aku jatuh cinta lagi sama kamu, ketemu dikantin jatuh cinta lagi, ketemu dikoridor jatuh cinta lagi, eh aku baru bangun tidur juga jatuh cinta lagi sama kamu" Shani tersenyum lebar, dia sangat tersipu mendengar penuturan Gracio

The Leader Of GravagosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang