Twenty

486 64 11
                                    

Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"halo"

Degg

Tolong siapapun yang berada disamping Shani sekarang, bangunkan dia sekarang juga.

Shani terpaku sebentar, menarik ponselnya dari telinganya guna melihat nama kontak siapa yang tertera sekarang.

Tidak, dia tidak salah kontak, ini kontak Gracio, pacarnya.

Tapi mengapa malah terdengar suara perempuan yang menjawab telfon Shani.

"halo!!" Perempuan disebrang sana kembali memanggil dengan suara yang sedikit lebih keras, karena Shani tak kunjung menjawab sapaannya

"h-halo" Dengan suara yang sedikit bergetar menahan air matanya, Shani menjawab sapaan perempuan disebrang sana, yang tidak lain dan bukan adalah, Chika.

Seseorang yang sedang dekat dengan kekasihnya sekarang.

Sedangkan itu Sisca dan Feni yang berada didekat Shani, hanya dipisahkan oleh sebuah meja tempat mereka menaruh makanan, mulai terlihat panik saat melihat mata Shani yang mulai berkaca kaca sekarang.

Sisca dan Feni beranjak dari duduknya, berjalan mendekati Shani lalu langsung menjatuhkan bokong mereka disisi Shani masing masing.

"temennya Cio ya?"

Shani tersenyum miris, apakah perempuan tersebut buta?

Tidakkah dia melihat nama kontak Shani yang Gracio berikan padanya.

Namun apakah ini bagian dari permainan Gracio, jika iya. Maka akan Shani ikuti dengan senang hati.

"iya!, Gracionya mana ya?" Jawab Shani dengan lantang dan tegas padahal jika ia berkedip saat ini bisa dipastikan air matanya akan jatuh saat itu juga

"sekolah pastinya, ini handphone nya ketinggalan" Jawab Chika sembari berjalan menuju dapur untuk sarapan

Dia memilih untuk tidak bersekolah dulu hari ini, daripada dia tumbang disekolah nanti, jadi lebih baik tidak.

"oh gitu, ini siapanya kalau boleh tau?" Pancing Shani

Chika tak langsung menjawab, dia berpikir terlebih dahulu sembari menyuapkan sereal ke dalam mulutnya. Dia tersenyum sendiri saat memikirkan jawaban apa yang akan dia lontarkan kepada si penelfon atau Shani.

"I wish, his future girlfriend?" Jawab Chika dengan santai lalu sedikit tertawa pada akhir kalimatnya

Sedangkan itu air mata Shani kini sudah tak dapat ia tahan lagi, air mata tersebut jatuh seiring dengan Sisca dan Feni yang langsung memegang bahu Shani.

Shani langsung mematikan panggilan suara itu sepihak, yang membuat Chika menatap ponsel Gracio heran.

"lu kenapa Shan?!" Tanya Feni dengan nada khawatir namun masih mengunyah makanannya

"lu diapain sama si Cio?!" Sisca pun ikut panik, namun sama halnya dengan Feni, masih tetepa mengunyah makanannya

Shani hanya diam tak menjawab pertanyaan Sisca dan Feni, lalu menggeleng pelan, mengkode bahwa dia tidak apa apa.

The Leader Of GravagosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang