B2

1.2K 83 9
                                    

16/08/23
_____________

Zhan dan Yibo memasuki rumah secara berdampingan, mereka langsung masuk ke ruang makan. Bisa mereka lihat orang tua mereka sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Ibu ibu sedang masak, dan bapak bapak sedang ngopi.

"Zhan, Yibo? sudah selesai dengan pendekatan kalian?" mendengar sahutan dari Ibu Zhan, mereka berdua mengangguk.

"Kalian lapar?, Ibu sudah buatkan Capcai" Sahut Ibu Zhan lagi sembari menaruh Piring yang berisi Capcai.

"Zhan ge lapar katanya" Jawab Yibo tiba tiba dengan kejahilannya. Semua yang ada disana melihat kearah Zhan.

"Hah?, tidak aku tidak lap-" kruyuukk~

"Apa yang tidak lapar, perutmu tidak bisa berbohong Zhan" Jawab Ayah Zhan, Zhan hanya tersenyum dengan sedikit paksaan.

"HAHAHAHAHAHA" tawa Yibo menggelar di seluruh ruang makan. Sekarang Zhan malu.

"Yasudah ayo makan, keburu dingin nanti ga enak, Zhan juga udah lapar banget tuh kayaknya" Seketika mereka semua tertawa kecuali Zhan yang sudah memerah menahan malu.

Akhirnya mereka makan bersama.

****

Selesai makan keluarga Xiao tidak langsung pulang, mereka bersenang senang menghabiskan waktu di taman belakang rumah Yibo.

Ibu-ibu yang sibuk dengan gosip terbaru, bapak bapak yang sibuk bermain biliar dan jangan lupakan dua sejoli kita yang sibuk dengan sesi tanya jawab mereka. maklum baru kenal soalnya🤭.

"Yibo, siapa teman dekat mu di sekolah?"

"Wang Zhuocheng, aku suka memanggil nya Acheng" Zhan mengangguk.

"Jangan jadi anak nakal di sekolah" ucap Zhan sambil mengelus rambut Yibo, Yibo hanya nyengir. Zhan belum tau saja sifat aslinya seperti apa.

"Zhan ge, apakah pekerjaan mu ini adalah cita cita mu dulu?"

Zhan mengangguk, "Ya, pekerjaan ku yang sekarang ini adalah cita cita ku dulu"

"Apakah menjadi dokter sulit?" Zhan menatap Yibo.

"Apakah kau ingin menjadi seorang dokter Bo?" Yibo mengangguk.

"Jadi seorang dokter itu sulit bo, kamu harus melewati banyak halangan" Yibo menengok ke Zhan.

"Apakah Zhan ge ingin menemani ku hingga cita cita ku terwujud?, menjadi dokter umum seperti Zhan ge?"

Zhan tersenyum ke arah Yibo lalu dia mengangguk, "Baik aku janji akan menemanimu menjadi seorang dokter seperti ku".

Yibo tersenyum lebar. Sebenarnya Yibo tidak yakin dengan cita citanya yang pasti tidak akan terwujud dengan dia yang berandalan dan susah di atur, tapi mencoba bukan hal yang buruk bukan?.

"Zhan, kau mau pulang atau mau disini?" Mereka berdua nengok. "Aku pulang saja, aku ingin ke RS, ada operasi jam 5 nanti" orang tua Zhan mengangguk. Mereka berjalan sampai di depan teras, keluarga Xiao sudah berada dalam mobil.

Keluarga Xiao sudah pergi dari rumah Yibo. Keluarga Yibo kembali masuk kedalam rumah.

"Bu, aku akan pergi ke rumah Acheng"

"Jangan pulang terlalu malam, besok kau sekolah" Yibo mengangguk, dia mengambil kunci motor kesayangannya.

Melajukan motornya di jalan dengan kecepatan sedang, dan berhenti saat lampu merah menyala.

Tak lama kemudian dia sampai depan rumah Zhoucheng. mengambil handphone lalu menelepon sahabatnya itu.

Zhoucheng: Apa?

Yibo: Gua depan rumah lo, cepet keluar kita ke tempat biasa.

Zhoucheng: Otw..

Tak lama kemudian Zhoucheng datang dengan memakai kaos putih dan di padukan dengan kemeja bermotif kotak berwarna hitam lalu celana jeans robek robek, jangan lupakan topi kesayangannya.

"Ayo!"

Mereka langsung menjalankan motor mereka ketempat biasa mereka nongkrong.

📍Voyage Cofee

"Apaan sih, tiba tiba banget lo ngajak nya" Sewot Acheng.

"Cheng, temen lo mau nikah njir..."

"HAH?! SIAPA ANJIR??!"

"Gue lah njng siapa lagi!"

"Hah?!, gila!, boong lo mah!, gak caya gue"

"Ck." Yibo mengambil handphone nya lalu menelepon ibunya, lalu menyodorkan pada Acheng.

"Tuh ngomong ama mak gue kalo lo gak percaya"

Zhoucheng mengambil alih handphone Yibo, "Halo ibuu, Yibo bener mau nikah apa boong sih, masa tiba tiba Acheng di kasih tau temen Acheng mau nikah!"

"Iya Acheng.... Yibo mau nikah, nanti datemg ya?, nanti ibu kasih undangannya"

"O-ohh oke deh bu, makasih yaa, muah" Zhoucheng mematikan telepon nya sepihak.

"IH KOK LO UDAH NIKAH AJA SIH!!" Zhoucheng menggoyangkan tubuh Yibo.

"Gua di jodohin anjir"

"Tega lo ninggalin gua, lo pernah bilang lo bakalan sama gue sampe cita cita kita tercapai"

"Jangan alay, gua masih bisa main sama lo ya njing, ya klo soal cita cita nanti kita terusin di bantu sama calon gua"

"Beneer ye?!, awas lo!" Yibo mengangguk

***

"Dokter Xiao, pasien sepertinya tidak bisa di selamatkan" Xiao Zhan yang sedang fokus pada operasi mengalihkan perhatiannya pada perawat tersebut lalu menatap monitor.

"Masih ada waktu, ayo lanjutkan" Kembali pada pasien yang sudah di ujung hayatnya, tetapi Xiao Zhan tetap melanjutkan operasinya.

Tin tin Tin tiiiiiinnn.....

dokter dan perawat yang berada di dalam ruang operasi berfokus pada monitor yang sudah bergaris lurus, tidak ada detak jantung lagi di pasien tersebut.

"Huhh..." Hela nafas panjang Xiao Zhan sembari membuka sarung tangan.

Zhan keluar ruang operasi setelah membereskan sisah operasi, melihat keluarga pasien yang sudah menunggu dengan penuh harapan.

"Bagaimana dok? operasi nya?" tanya salah satu anggota keluarga pasien.

"Maaf sebelumnya, pasien tidak bisa kami selamatkan" Seketika keluarga pasien menangis sedih atas perginya salah satu keluarga mereka.

"Saya permisi pak, bu.." Zhan melangkah melewati keluarga pasien menuju ke ruangannya.

duduk di kursi kebanggaannya lalu melihat jadwal. Melihat jadwalnya yang sudah selesai dia berdiri dan bersiap untuk pulang.

Sampai di rumah, dia melihat orang tuanya yang sedang di ruang tamu melihat tv.

"Zhan? bagaimana operasi nya?" Zhan menggeleng.

"Gagal bu" ucap Zhan lalu dia mencium kedua pipi orang tuanya.

"Jadikan kegagalan itu untuk menjadi motivasi mu jdi lebih baik dan lebih fokus Zhan" Sahut ayah Zhan, Zhan mengangguk.

"Zhan langsung ke kamar ya bu, yah?" mereka berdua mengangguk.

Zhan berjalan naik ke arah kamarnya yang berada di lantai dua, sampai kamar Zhan membuka Jas nya lalu Zhan langsung masuk ke dalam kamar yang ada dikamar.

Selesai dengan mandinya, Zhan melihat handphone miliknya, tidak ada yang penting. lalu Zhan menaruhnya kembali, Lama terdiam akhirnya Zhan ketiduran.












TBC.

Sad/happy end? HEHEHE.

Vote.

My Love Doctor [ Zhanyi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang