B11

430 37 1
                                    

Hari ini Yibo sedang bersantai, karena lusa adalah hari pernikahan nya dengan Zhan. Jadi selama dua hari ini dia akan bersanta.

"Yibo!!!" Yibo yang sedang rebahan di sofa, dikejutkan dengan suara baginda Ratu.

"Yibo! Ini yang ngabisin keripik pisang mamah siapa!" Yibo nyengir sambil makan keripik yang di maksud Ibunya.

"Dasar anak dajjal!" Ibu Yibo melempar bantal yang ada di sofa itu.

"Maaf Mah, Yibo kira Mamah ga makan lagi." Ibu Yibo memutar bola mata dengan malas.

”Itu keripik mahal, malah kamu makan"

"maaf bu, nanti Yibo ganti" Ibu Yibo memutar bola mata malas setelahnya meninggalkan Yibo.

Yibo akhirnya memilih membereskan sisah makanan yang dia makan tadi, selesai dengan itu dia meninggalkan ruang tamu menuju kamar.

Di kamar dia bersiap untuk pergi, dia bosan berada di rumah.

Memakai Hoddie kesayangannya dan mengambil kunci motor miliknya.

Dibawah dia melihat Ibunya sedang menonton TV.

"Mau kemana?" Tanya mamahnya tiba tiba.

"Jalan jalan mah"

"No, jangann!, sudah mau malam" Buset mah, baru jam 5 sore padahal.

"Yibo bisa jaga diri mah” Yakin Yibo kepda ibunya

Dengan berat hati akhirnya mamah Yibo menyetujui Yibo. Mendapatkan anggukan dari sang Ibu, Yibo langsung mencium kening Mamahnyaa.

"Aku pergi dulu dadah" Ucap Yibo yang sudah di ambang pintu sambil melambaikan tangannya.

Mamah Yibo membalas lambaian itu sambil tersenyum, dia takut terjadi apa apa pada putranya.

Di perjalanan Yibo mengendarai motornya dengan santai sembari melihat sekitar kota yang tidak terlalu ramai. Yibo tidak tau harus kemana dia hanya mengikuti tangannya yang mengarahkan motornya itu.

Berhenti di lampu merah, menunggu dengan sabar sembari bersenandung kecil.

"Wang Yibo?" Yibo menoleh kearah samping dimana ada sebuah mobil dengan kaca jendela terbuka menampilkan seorang wanita muda yang cantik, tetapi make up yang tebal.

"Maaf siapa?" Sebenarnya dari wajah Yibo seperti kenal tetapi dia memastikan lagi apakah benar.

"Aku Jin Luying, sahabat SMP kamu" jelas wanita yang bernama Jin Luying itu.

"Ohh!!, babi gemuk gua?!!" Histeris Yibo, selerti ya dia lupa sedang berada di lampu merah.

"Kita ke cafe sebrang saja ya?" Yibo mengangguk.

***

Di tempat Zhan...

Sekarang seonggok manusia itu sedang berkutat di dapur, dia sedang menyusun piring piring yang telah dia cuci. Setelah selesai dia bersiap untuk masak makan malam.

"Aku harus masak apa?" Sembari melihat isi kulkas Zhan bertanya kepada dirinya sendiri.

Lama dia termenung di depan kulkas yang terbuka, akhirnya dia memutuskan untuk memasak sayur dan daging.

"Zhan?" Suara yang lembut memanggil Zhan. Zhan menoleh kebelakang dan melihat kedua orangtuanya yang sedang tersenyum melihat dirinya.

"Kalian sudah pulang?, aku sedang memasak sebentar lagi matang, kalian tunggu di meja ya?" Orang tuanya mengangguk.

Zhan melanjutkan masaknya dengan tenang.

Setelah matang mereka memakan masakannya dengan tenang dan bahagia.

Selesai makan mereka bersantai di ruang keluarga sembari menonton film, dengan di temani salad buat buatan Zhan tentunya.

"Zhan" Xiao Zhan menoleh menatap sang ayah.

"Ada apa yah?

"Ayah bangga sama kamu, kamu tidak pernah menolak permintaan kami. maaf jikalau kami menjodohkan mu dengan seseorang yang tidak kamu cintai" Zhan tersenyum mendengar penuturan ayahnya.

"Tidak apa yah, Zhan sudah bilang selagi itu baik untuk Zhan, Zhan tidak akan menolaknya" Ibu Zhan mengelus rambut anaknya dengan lembut.

"Kami menyayangimu"

"Aku juga"

Mereka tersenyum bersama menikmati momen indah itu.

***

Tepat jam 8 Malam, Yibo baru pulang. Sampai rumah dia di pelototi oleh mamahnya tentu saja.

"Darimana kamu jam segini baru pulang?!!"

"Hehehehehe, maaf mah, tadi aku bertemu dengan Luying"

"JIN LUYING?!" dengan nada tinggi mamah Yibo berbicara setelah mendengar nama Luying.

Yibo mengangguk.

"Jauhi wanita itu bo, dia itu wanita tidak baik" Yibo menatap Mamahnya itu.

"Dia wanita baik mah"

"Baik darimana?!, ingat bukan? dia hampir membuatmu terbunuh?!"

"Itu bukan salahnya mah!. jangan mengungkit masa lalu!"

"Masa lalu atau tidaknya, tetap saja dia hampir membuat anak semata wayangku kehilangan nyawa" Yibo menghela nafas karna ibunya belum saja memaafkan Jin Luying sahabatnya itu.

"Mamah mohon padamu, jahui dia. jangan pernah lagi kau bermain dengannya lagi!, mamah tidak mau kehilanganmu" Setelah mengucapkan itu Mamah Yibo langsung pergi ke kamar untuk menyusul suaminya di alam mimpi.

Yibo menatap kepergian ibunya.

"Aku harus bagaimana?, tidak mungkin aku menjauhi Luying"

Pada akhirnya Yibo pergi ke kamarnya dengan wajah lesu dan bingung.

****

"Sial Yibo akan menikah! aku keduluan!!" dengan kesal dia mendobrak meja yang ada dihadapannya itu.

"Peng!, cari tau siapa yang akan menikahi pujaan hatiku!"

He Peng atau panggil saja Peng(?) mengangguk lalu pergi dari hadapan krang itu.

TBC.

Sorryy baru bisa up😓

VOTEE.

My Love Doctor [ Zhanyi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang