setelah makan malam bersama, Jake tidak bisa melanjutkan tugasnya, karena tiba-tiba Julian minta untuk tidur bersama lagi.
tengah malam Jake dibangunkan lagi dengan Julian yang mengigau sambil menangis, dan setelah Jake cek ternyata demam. sama seperti dulu, entah kenapa setiap mimpi mamanya Julian slalu demam.
Jake langsung mencari obat yang kemarin dan parfum mamanya Julian, Jake pengen pakai trik itu lagi.
tapi saat menemukan obatnya, ternyata obat tinggal sedikit, Jake besok harus membelinya lagi untuk berjaga-jaga.
Jake mulai menyemprotkan parfum mamanya Julian ke bajunya sekalian ke sekitarnya, mengambil tubuh Julian untuk didekap diperlukannya, seperti kemarin Julian langsung memeluknya erat.
"mama Julian pengen bubu, bubu baik.. Julian takut bubu bakal ninggalin Julian seperti mama ninggalin Julian, hiks.."
Jake terdiam, Julian takut kehilangannya dirinya? apa dirinya sudah masuk peran penting di dalam hidup Julian?, padahal Jake cuma menuruti kemauannya saja.
"mama jahat!!! mama jahat hiks!!!."
Julian mengeraskan suaranya, membuat Jake tersentak kaget, dan langsung buru-buru menuangkan obatnya.
kenapa mamanya dibilang jahat?.
"Julian, Julian minum obatnya dulu ya?."
Jake mulai menyuapkan obat ke dalam muluy Julian yang terbuka sedikit, untung obat itu langsung diterima Julian.
"Julian tau ini bubu."
"eh?."
Julian tau?.
"Julian sayang bubu, jangan tinggalin Julian, mama udah jahat ke Julian, Julian hanya punya ayah sama bubu sekarang."
Julian mulai mendusel duselkan kepalanya di dada Jake, dan memeluknya semakin erat, Jake masi terdiam, jelas terkejut mendengarnya.
Jake hanya orang asing kan?.
"b-bubu juga sayang Julian."
Jake mencium pucuk kepala Julian yang terasa hangat karena demamnya.
"bubu, di bibir."
ah Jake lupa, Julian suka ciuman di bibir, jadi Jake menciumnya selama dua detik saja, dan mereka pun melanjutkan tidurnya.
_________________
besok paginya.
pagi pagi sekali Sunghoon dibangunkan oleh sang anak dan Julian mengadu kalau katanya tubuh bubunya gemetaran.
Sunghoon dan Julian jelas panik, Sunghoon langsung mengecek keadaan Jake dan ternyata demam Julian menular ke Jake.
Sunghoon langsung mencari obat penurun panas dan ternyata obatnya habis.
"Julian lanjut tidur di kamar ayah aja ya? bubu mu demam Julian gegara tertular."
"kasihan bubu ayah.."
"ya makannya jangan deketin bubu dulu ya? biar ga tertular lagi."
dan mau ga mau Julian menurut keluar dari kamar bubunya. merasa bersalah, pasti bubunya sakit karena dirinya semalam.
ayahnya keluar untuk membelikan obat sekalian sarapan.
______________
"seharusnya kamu kasi ke aku aja Julian kalau sakit semalam Jake."
Sunghoon sedang menyuapi Jake bubur yang tadi dibelinya, sedangkan Jake yang sakit tak mau makan sedikit kesusahan Sunghoon menyuapinya.
Jake menggeleng dengan wajah yang masi pucat.
Sunghoon pasrah, menaruh mangkuk buburnya dan mengambil obatnya, mulai menuangkan obatnya ke sendok lalu menyodorkannya pada Jake.
untung saja Jake menerima obatnya.
tiba-tiba Julian datang dan naik ke kasur, merebahkan tubuhnya di samping Jake.
"ayah, semalam Julian mimpi mama lagi, mama sama laki-laki lain tapi bukan ayah,.. terus ayah nikah lagi."
"ayah nikah lagi? sama siapa sayang?."
"ga terlalu keliatan ayah, tapi kayaknya bubu."
Jake yang disebut terkaget sampai terbatuk-batuk karena tersedak air liurnya sendiri.
"ha? mimpi mu random sekali Julian, ga mungkin ayah sama bubu menikah, karena persamaan gender."
"kok ga bisa sih ayah?? padahal Julian pengen."
"pengen?." alis Sunghoon menukik.
"Julian ga mau kehilangan bubu, jadi Julian pengen deh bubu sama ayah menikah."
"jadi ceritanya ayah dijodohkan sama anak sendiri nih??" Sunghoon terkekeh mengusak rambut anaknya pelan, gemas pokoknya kalau sama Julian, ada ada aja.