Masa orientasi siswa-siswi SMA Lentera telah dimulai, hari dimana seluruh siswa-siswi merasa bahwa senior adalah raja dan ratu sekolah. Segala perintah senior yang terkadang tidak masuk akal membuat siswa-siswi baru merasa sangat tertekan. Bagi mereka yang tidak mentaati aturan akan diberikan hukuman, seperti menunjukkan berbagai tindakan dan situasi lucu dihadapan seluruh senior dan siswa-siswi baru secara pantonim tanpa menggunakan kata-kata, ada juga dari mereka yang mendapat hukuman untuk menyatakan cinta kepada senior, dan yang paling lazim adalah meminta tanda tangan kepada senior yang sok cuek.
Masa orientasi berlangsung selama tiga hari, Muza tidak mendapatkan hukuman apapun dari senior. Berbanding terbalik dengan adiknya Nara yang harus mati-matian mengejar untuk meminta tanda tangan senior yang super cuek. Namun dalam waktu singkat, Nara telah mendapat teman baru, mereka adalah April dan Gilang. Sedangkan Muza dengan wataknya yang super cuek melebihi senior yang dikejar-kejar oleh adiknya Nara tidak peduli ia mempunyai seorang teman atau tidak dalam waktu yang masih singkat ini. Walaupun Muza dan Nara adalah kakak beradik, namun keduanya telah tumbuh dewasa yang memiliki sifat dan karakter yang sangat jauh berbeda, membuat yang lain merasa bahwa mereka bukanlah seorang saudara.
Hari pertama masuk sekolah, Nara dengan segala persiapannya yang harus sempurna hampir saja membuatnya terlambat. Selain di rumah, hari pertama masuk sekolah Nara bahkan masih membuat Muza ikut-ikutan terkena imbasnya.
"Kita hampir terlambat karena kamu". Ketus Muza fokus berjalan
"Enak saja, bukannya kamu yang menyetir mobil terlalu lamban?"
"Cih"
"Pokoknya kita hampir terlambat itu karena kamu yah Muza. Kamu ingat itu!". Teriak Nara sambil berlari mengejar Muza yang mempercepat langkahnya
"Mmm". Jawab Muza yang harus mengalah lagi demi Nara
Walaupun terlihat sangat cuek, namun Muza adalah seorang kakak yang diidamkan oleh semua orang yang tidak mendapatkan perlakuan sama seperti Muza memperlakukan adiknya. Dibalik sikap dinginnya, Muza tidak pernah menolak apapun yang diinginkan Nara, walaupun ia tidak menunjukkan kasih sayangnya secara langsung, tapi Nara tahu bahwa kakaknya itu sangat peduli padanya.
"Muza..."
"Mmm apa lagi?"
"Fighting". Tutur Nara memberi semangat sebelum masuk ke kelasnya
Mendengar Nara menyemangatinya, Muza sentak tersenyum dan seketika pula senyumnya sekejap berubah menjadi Muza dengan wajah yang kembali datar.
"Dihhh". Sentak Nara melotot dan tidak menyangka
"Aku ke kelas". Tutur Muza datar
"Eh... tunggu..."
"Ada apa?"
"Fighting". Nara kembali memberi semangat
"Mmm". Muza berlalu meninggalkan Nara
"Dasar". Tutur Nara berbalik berjalan ke kelasnya
"Nara...". Teriak April dan Gilang menyapa
"Eh kalian juga baru datang?"
"Tau begini aku berangkat sendiri". Tutur April menyinggung Gilang
"Sudah aku jemput juga, masih mengeluh"
"Sudah sana... sana... kamu masuk ke kelas kamu! Kenapa masih di sini? Kelas kita kan beda"
"Dasar, bilang terima kasih sesusah itu yah?"
"Buat apa? Aku juga hampir terlambat gara-gara kamu"
"Huh". Tutur Gilang berlalu
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of The Heart
Подростковая литератураDibalik kepribadiannya yang sangat ceria, Nara adalah gadis remaja yang sangat bergantung pada Muza sejak ia masih kecil. Mempunyai kakak laki-laki seperti Muza adalah kebanggaan tersendiri baginya, dibalik sikap cuek dan dinginnya, Muza adalah pria...