Hai hai~~~
Gak tau mau ngomong apa, tapi buat yg udah nunggu, maaf ya... baru mulai update lagi ❤️Happy Reading 😘
Entah bagaimana caranya, Jaejoong dan Changmin duduk berdampingan di taman rumah sakit. Jaejoong bukannya tidak tahu dari jauh Yunho memperhatikan mereka, tidak mungkin juga namja itu meninggalkan Changmin sendirian di area rumah sakit. Pertanyaan yang dilontarkan Changmin belum juga dia jawab, bingung.
Sesekali dia menoleh untuk bisa memandang wajah Changmin yang bisa disebut chubby namun tampan. Tidak menyangka juga hari ini akan tiba, hari dimana dia bisa duduk di samping anaknya walaupun bukan dalam keadaan yang baik – baik saja. Dan sepertinya Jaejoong tidak boleh membuang waktu lagi.
"Changmin ah" Panggil Jaejoong dengan nada pelan namun tidak ada sahutan dari Changmin, Jaejoong menghela nafas karena sepertinya Changmin memang tidak berniat untuk berbicara dengannya, "Maafkan aku? Aku tidak tahu apakah kau akan mengerti yang aku ucapkan tapi... Maafkan aku" Lanjut Jaejoong dengan suara lirih
Jaejoong bahkan tidak berani memanggil dirinya eomma di depan Changmin, mungkin saat ini Jaejoong akan memanggil dirinya dengan 'aku'."Kenapa?"
"Changmin ah, ini semua salahku. Ya Tuhan... Bagaimana aku menjelaskan semua ini tanpa menyakitimu"
TESAirmata Jaejoong turun, apa yang dia lakukan dulu sangat bejad dan mungkin tidak pantas untuk mendapatkan maaf baik dari Yunho dan Changmin. Bagaimana bisa dia menjelaskan kelakuannya dulu tanpa membuat Changmin sedih? Tidak bisa.
"Kenapa tidac menginginkan Min? Min tidak baik? Min nakal?" Anak kecil itu menoleh dan menatap dalam mata Jaejoong, membuat namja di sebelahnya semakin merasa bersalah"Tidak, Changmin anak baik, tidak nakal! Ini semua karena aku yang nakal, aku anak yang tidak baik. Changmin jangan menyalahkan diri Changmin ya?"
"Appa bilang... Appa bilang... Hiks... Eomma Min cudah bahagia jadi Min tidac boleh ganggu lagi hiks..."
"Tidak!" Jaejoong menggelengkan kepalanya dengan kencang "Aku tidak pernah bahagia setelah kau dan appamu meninggalkanku, setiap hari aku selalu memikirkan kalian tapi aku tidak berani menghampiri kalian" Jaejoong menangis tersedu, tangannya terkepal di atas lutut tidak berani beranjak untuk memeluk Changmin
Sedangkan Changmin terisak kencang, ingin seseorang memberikan pelukan dan meredakan tangisnya tapi dia tidak mendapatkan dari orang yang duduk di sebelahnya. Changmin merasa kalut sekarang. Dan seseorang datang, berlutut di depannya. Changmin mendongak, mendapati sang appa menatapnya dengan teduh.
"Sayang... Sini appa peluk" Ucap Yunho dengan pelan, dia tentu tahu apa yang diinginkan oleh anaknya, Changmin mengangguk dan dengan segera Yunho membawa Changmin ke dalam dekapannya, pelukan yang selalu mampu membuat Changmin merasa nyaman dan aman.Yunho kemudian berdiri diikuti Jaejoong yang sedikit panik menatap keduanya, dengan cepat Jaejoong menghapus airmatanya. Yunho hanya diam berdiri menatap Jaejoong yang kepayahan menghadapi rasa sedihnya sendirian.
"Apa urusan kalian berdua sudah selesai?" Tanya Yunho dan Jaejoong menggelengkan kepalanya pelan kemudian menatap Changmin dengan sedih, "Changmin akan baik – baik saja, jangan khawatirkan dia" Lanjutnya dengan datar"Changmin ah... Aku harap, aku masih bisa bertemu denganmu lagi"
Namun Changmin tidak menjawab keinginan Jaejoong karena dia masih menangis tersedu dalam gendongan appanya, entah kenapa rasanya makin menyakitkan ketika melihat Jaejoong menangis juga.
"Appa... Pulang..."
"Ya sayang" Yunho mengusap punggung Changmin dan berlalu dari hadapan Jaejoong
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fifth Season
FanfictionYunho Jaejoong Changmin Yoochun Junsu Yang mencari kebahagiaan mereka masing - masing sekarang.