Dua teman Alin

309 37 1
                                    

Bel istirahat berbunyi semua murid segera keluar menuju tempat yang menjadi favorit semua orang, tak terkecuali Alin dan Valerie.

"ALIN VALE" dari kejauhan terlihat Tia dan Ciara berjalan mendekati keduanya.

Alin dan Valerie menoleh.

"Muka Lo kenapa ci?" Valerie bertanya setelah keduanya sampai.

"Itutuh pak Handoko bikin kesel, masa iya gue yang di suruh nyapu sama buang sampah. Padahalkan bukan gue yang ngotorin kelas tapi geng cabe-cabean" jelasnya menggebu-gebu.

"Kok bisa Lo yang di suruh, tu Mak lampir sama dayang-dayangnya kemane?" Tanyanya lagi.

"Tadikan lima menit sebelum bel istirahat Tia izin ke toilet. Si karesa sama temen-temennya diem-diem makan di kelas. Waktu bel istirahat bunyi tu manusia langsung keluar gitu aja sama anak-anak yang lain. sampahnya ditinggal gak di cangking sekalian. Gue orang terakhir di kelas, niat gue nunggu Tia di depan. Pas keluar ketemu pak botak. Eh tu bapak-bapak nengok kedalem kelas, keliatan lah sampah dibawah meja, secara bangkunya dia di baris kedua bangku paling ujung"

" Mulut Lo ciaa. Tapi Kok bisa gak ketauan?" Ucap tia.

"Ya abisnya gue kesel sama tu bapak-bapak"

"Itu guru ci" Alin mengingatkan.

"Iya Alin maafin Cia. Abisnya kesel. Masalah kok bisa gak ketauan gue juga gatau. Ah ntahlah pokoknya kesel gue"

"Udah-udah sekarang kita ke kantin. Ngisi perut, gue laper". Valerie merangkul bahu Ciara.

Keempatnya berjalan menuju ke kantin. Valeri dan Ciara sudah berjalan terlebih dahulu.

"Kemaren ada yang minta nomor Lo ke gue" Tia membuka suara.

"Terus?" Tanya Alin.

"Gak gue kasih. Karna gue tau Lo pasti gak suka"

"Kok pinter?"

"Gue emang pinter ya Lin"

"Oh" Alin memasang aerphonenya.

"Anjir, gininih kalo ngomong sama orang pinter"

Keduanya duduk di meja kantin,bergabung dengan Valerie dan Ciara.

"Lo berdua jalan lama amat kek siput"

"Lo berdua lari Ra. La gue sama Alin jalan" Tia menjawab.

"Udah. Lo bertiga mau makan apa biar gue pesenin" Valeri beranjak dari duduknya.

"Gue kayak yang biasanya" Cia bersuara.

"Lo berdua apa. Jangan diem-diem begitu" lanjut Valerie.

"Bakso" ucap Alin.

"Gue ikut aja, sekalian bantu lo" Tia ikut berdiri.

"Oke"

Keduanya berjalan menuju penjual yang di maksud.

"SATU-SATU AKU SAYANG KAMU, DUA-DUA AKU CINTA KAMU" Aidan bernyanyi dengan kencang hingga mengalihkan pandangan beberapa orang kantin.

"TIGA-TIGA, AKU KANGEN KAMU" Albion ikut bernyanyi.

"SATU DUA TIGA" Albinka melanjutkan dengan. Gaya seolah-olah memegang mic.

"BOHONG SEMUANYA" jawab semuanya ketika Albinka menjulurkan tangan ke arah teman-temannya.

"HAHAHAHA"

Terdengar suara gelak tawa dari meja yang berada di ujung. Bukan hanya mereka yang tertawa. Tapi hampir sebagian orang yang ikut menertawakan kerandoman tujuh pria itu.

GralindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang