Sudut Sekolah

304 31 0
                                    

Bel istirahat kedua berbunyi, Rakha beranjak dari duduknya. Tujuannya ialah perpustakaan sekolah. Biasanya di jam istirahat yang ini Rakha hanya akan berdiam diri di kelas, tidur atau hanya sekedar mendengar kan musik. Teman-temannya? Jangan di tanya sudah pasti keliling sekolah menggoda adkel yang katanya unyu-unyu, kecuali osbert. Tapi kali ini Rakha harus mencari sosok adik dari Leo. Dan perpus adalah tempat dimana data-data siswa berada. ketika ingin berbelok Rakha tak sengaja menabrak seseorang.

"Ahssh" gadis itu terjatuh, dan sepertinya terluka.

"Sorry Lo gapapa?" Rakha mengulurkan tangannya berniat membantunya berdiri.

"Gue bisa sendiri" ia menolak uluran itu.

"Oke"

Setelah selesai membersihkan roknya yang kotor, gadis itu tak sengaja menatap juga. Tak lama Rakha sadar.

"Lo gak papa?" Rakha bertanya kembali.

"Gak papa" Alin pergi, memasang kembali aerphonenya yang tadi juga jatuh.

Veranila giofita g

Sebelum gadis itu pergi, ia sempat membaca nametag di bajunya. Jadi itu namanya?. Cantik.

Rakha Kemabli berjalan menuju perpustakaan. Ia masuk, melewati lorong-lorong lemari yang di penuhi buku. Rakha melangkahkan kaki menuju lemari paling ujung yang berisi data-data siswa. Data-data itu sengaja di simpan di sana. Karna akan memudahkan jika ada yang mencarinya. Ruangan TU hanya menyimpan dokumen-dokumen penting milik sekolah, dan tidak sembarang orang dapat memasukinya. Hanya pemilik sekolah dan petugas yang berjaga di bagian itu.

Rakha mencari rak yang menyimpan map berisi data kelas 11. Ia menemukannya. Map itu kotor, berdebu. Ia membersihkan map-nya.

Gimana gue nyarinya, sebanyak ini?. Ck Namanya gak tau, mukanya juga gimana?. Ada delapan kelas dan satu kelas berisi 36 siswa. Membayangkannya saja sudah membuat pusing, apalagi Rakha yang membacanya secara langsung.

Tiga puluh lima menit sudah Rakha berada di sana, sejauh ini belum ada tanda-tanda yang menunjukan nama gadis itu. Waktu istirahat berakhir. Rakha segera menumpuk kembali map itu. Lalu membawanya keluar, berniat melanjutkannya nanti dirumah. Penjaga perpus tak bertanya, Rakha ketua osis dan ia tau apa yang dibawa olehnya.

Rakha memasuki kelas. Terlihat teman-temannya tengah berbalas pantun.

"Eh si bos, dari mana nih" Kesha melihat Rakha datang.

"Ngapain bawa map sebanyak itu" Albion sedikit mencondongkan badannya. Melihat tumpukan map itu "data kelas 11 genius high school"

"Buat apaan tuh, rekap bos?" Faustin menoleh pada Rakha.

"Iya" jawabnya singkat.

Guru mapel terakhir masuk kelas. Pelajaran di mulai empat puluh lima menit lamanya.

"Oke buat hari ini sampai sini saja ibu pamit, buat kalian hati-hati di jalan. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Semua murid berhamburan keluar kelas. Termasuk Rakha dan teman-temannya. Keadaan parkiran ramai sekali, manusia terlihat seperti semut. Terlihat kedua gerbang utama di penuhi siswa-siswi yang mengantri keluar.

Sama seperti Alin Rakha tidak suka berdesakkan. Berhubung Rakha pulang terakhir, teman-temannya juga pulang terakhir.

"Gue gak ke markas, Lo semua langsung pulang, jangan kemana-mana" ucap Rakha.

"Siap bos. Kalo gitu kita duluan" ucap Albinka kemudian menjalankan motor bersama teman-temannya.

Arah kerumah Rakha dan ke markas berbeda jadi Rakha pulang sendirian.

GralindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang