"iya gue pacarnya" ucap Rakha enteng kemudian menatap alin.
"HAH" semua orang Yang ada di kantin kaget mendengar ucapan Rakha, termasuk Alin. Ni cowok apapaan sih. Alin balas menatap Rakha. Tatapan itu menunjukan bahwa ia marah. Rakha? Rakha justru tersenyum Alin menatapnya seperti itu.
"WOY WOY WOY DEMI APAA RAKHA SENYUM DONGG"
"AH GANTENG BANGET GYLAKK"
"Rakha gak pernah senyum sekalinya senyum bikin meleleh"
Teman-teman Rakha juga bingung.
"Si bos senyum?" Kesha bermonolog.
"Gue juga speechless anjir"
"Baru kali ini dia senyumin cewek"
"Jangankan cewek ke kita aja gak pernah"
"Wah-wah ada ape nih" Albion mengusap-usap dagunya.
"Lo beneran pacaran sama dia rakh?" Tanya karesa.
Rakha tak menjawab pertanyaan karesa. Bertepatan dengan bel masuk berbunyi, Rakha melangkahkan kaki, lalu menarik lengan Alin meninggalkan kantin yang lagi heboh membicarakan keduanya.
Teman-teman Alin? Mereka juga shock mendengarnya.
"Kok kita gak tau apa-apa ya"
"Ni beneran Alin pacaran sama Rakha?"
"Tapi kok gue seneng ya"
Masih dengan rasa penasaran ketiganya ikut melangkahkan kaki menuju kelas.
"BUBAR BUBARRRR" teriak Albinka.
"UDAH SELESAIII BUBAR LO SEMUA" Albion menimpali.
Mereka semua bubar menuju kelasnya masing-masing.
_____-_____
Kini Rakha dan Alin berada di depan kelas 11 MIPA 4, kelasnya Alin.
"Lepasin tangan gue" ucap Alin berusaha menarik tangannya dari genggaman Rakha. Tapi Rakha, ia justru mengeratkan genggamannya.
"Lo apa-apaan sih sakit bego" ucap Alin lagi. Rakha melepaskan genggamannya. Setelah dilepas Alin buru-buru masuk kedalam kelas.
"Mau kemana Lo" Rakha kembali memegang lengan Alin.
"Lo gak liat? Gue mau masuk kelas"
"Lo gak mau bilang makasih udah dibantuin tadi?"
"Makasih" ucap Alin pada akhirnya "udah kan? lepasin tangan gue"
"Belum" balas rakha
Alin menghela napas "lepas"
"Ikutin balik Instagram gue, baru gue lepasin"
"Gak"
"Oke kalo gitu kita bakal tetep disini sampe guru Dateng"
Alin mengalah, ia tidak ingin memperumit keadaan. Alin mengeluarkan handphone lalu masuk ke akun Instagram miliknya. Ia mengikuti balik username laki-laki yang da di hadapannya sekarang.
"Udah, sekarang lepasin tangan gue"
"Oke. Terimaksih nona gralind"
Alin tersentak. Laki-laki ini mengetahuinya? Bagaimana bisa?.
"Kenapa? kaget kalo gue tau siapa Lo?
"Enggak" Alin hendak melangkahkan kaki tapi lagi-lagi di tahan rakha. Alin memejamkan matanya "apa lagi.."
"Lo harus inget. Mulai hari ini Lo pacar gue"
"Apa paan sih, enggak"
"Gue gak nanya dan gue gak Nerima penolakan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gralind
Teen FictionDi titik juang yang sama Menetap di satu tempat singgah Diberi banyak persamaan dari semesta Juga sesekali di temukan tiba-tiba Akankah semesta membuka percakapan kita? Ketika takdir menyatukan perbedaan Apa itu alasan semesta menyamakan? Penasaran...
