Penjelasan

326 33 0
                                    

Alin menuruni tangga lengkap dengan seragam sekolahnya. Ia memandang heran meja makan, terlihat papanya masih ada disana menikmati sarapan pagi yang dibuat bi Tini. Sebelum kemeja makan Alin berbelok menuju meja yang menyimpan stok roti. Ia mengambil roti beserta selainya.

"Pagi pa"

"Pagi juga sayang,sarapan roti saja?"

"Iya pa Alin malas makan nasi, papa tumben belum berangkat?"

"Lagi gak banyak kerjaan" celano menuangkan susu kedalam gelas kemudian memberikannya pada Alin.

"Makasih pa" lantas Alin meminumnya Sampai habis.

"Alin berangkat ya, papa hati-hati dijalan"

"Iya, kamu juga hati-hati jangan ngebut"

"Oke, assalamualaikum" seraya mencium kedua pipi celano.

"Waalaikumsalam"

Alin mengeluarkan motor besarnya. Ia tak sampai semanja itu sampai harus motornya dikeluarkan oleh pak dani. Menikmati angin pagi adalah salah satu kesukaannya, jadi ia mengendarai motornya dengan santai. Tiba-tiba saja alin kehilangan keseimbangan, tapi tak Sampai jatuh. Alin menepikan motornya ke pinggir jalan lantas mengecek kedua ban motornya.

"Ck" Alin berdecak. Ban motor yang depan bocor. jam di handphone menunjukan pukul 07:15 "masih ada waktu, papa masih dirumah gak ya" alin menghubungi celano.

"Hallo sayang ada apa?

"Papa masih dirumah?

"Iya. Alin sudah sampai sekolah?

"Belum pa. Ini ban motor Alin bocor, papa bisa kirim mobil kesini?"

"Kamu dimana biar papa suruh pak dani susulin kamu?"

"Alin masih Deket sama rumah kok pa"

"Yaudah kalo gitu papa tutup teleponnya"

"Iya pa cepetan yaa"

"Iya sayang"

Sambungan terputus. Belum sampai tiga menit pak dani datang dengan mobil milik celano.

"Loh pak, kenapa bawa mobil papa, bukannya papa juga ke kantor?, Mobil Alin kan juga ada"

"Gak tau non, bapak cuma nyuruh pak dani buat nyusulin non Alin kesini terus bawa mobil ini. Oh iya Non pesen bapak motor non Alin jangan dikunci. Nanti ada yang ambil kesini"

"Oh gitu yaudah ayo pak keburu telat"

"Iya non" lalu pak dani membukakan pintu buat Alin.

"Makasih pak"

"Sama-sama non"

Pak dani menjalankan mobilnya meninggalkan motor Alin sendirian dipinggir jalan. Alin tak khawatir, karna jalan itu masih wilayah komplek perumahannya. Bahkan mungkin motor itu sudah di angkut menuju bengkel oleh suruhan celano.

Ini hari Senin, upacara bendera. Semoga Alin tidak telat. Alin tak menyukai kegiatan ini karena harus memanggang dirinya sendiri dibawah terik sinar matahari, tapi Alin tetap menjalankannya. Ia menghargai pahlawan yang dulu mati-matian memperjuangkan kemerdekaan.

Alin Sampai disekolah, belum terlambat. Terlihat dari gerbangnya yang masih terbuka lebar. Mobil yang membawanya masuk ke area pengantaran. Banyak yang melihat kedatangan mobilnya. Wajah mereka terlihat heran saat Alin keluar dari dalam mobil itu. Terdengar bisik-bisik beberapa siswa seraya memandang remeh kearahnya.

"Diem-diem bukan sembarang diem-diem, ternyata dia nyogok pemilik sekolah buat sekolah disini"

"Kirain gue anak beasiswa, ternyata bayar toh"

GralindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang