"selamat pagi paman"
Felix kecil berlari memeluk kakak dari papa nya, ia sangat menyayangi paman karena paman pun begitu, ia memberi felix banyak cinta .
Felix yang masih berusia enam tahun waktu itu belum mengerti apa-apa selain bermain dan mengasah bakat.
Papa dan mama adalah dua orang super sibuk. Walaupun mama tidak sesibuk papa tetapi tetap saja, mama tidak punya banyak waktu untuk di habiskan bersama Felix.
Panam yang merupakan anak tertua di keluarga besar Felix adalah seorang seniman, seni lukis dan seni pahat lebih tepatnya. Sehingga ia punya banyak waktu dan dipercaya papa untuk mengasuh keponakan satu-satunya yaitu Felix.
Berbeda dengan papa yang mengemban pekerjaan penerus dari mendiang sang kakek. Pekerjaan yang seharusnya diwarisi paman.
Paman menolak warisan itu. Ia tak sanggup menjadi orang yang menentang hukum.
Pekerjaan papa bukan pekerjaan yang bagus di mata paman, papa mengembangkan usaha bisnis dalam dunia gelap.
Judi, casino, perdagangan ilegal, prostitusi, penjualan pemasaran penyebaran narkoba dan sejenisnya pun adalah pekerjaan yang papa geluti.
Ia bahkan meminjamkan uang dengan jumlah banyak dan dengan bunga yang besar pada orang-orang yang malas berurusan dengan bank.
segala hal yang berkaitan dengan dunia gelap papa lakukan. Dunia papa berbahaya, tentu musuhnya ada dimana-mana.
Felix kecil adalah sosok ceria dan periang. Ia sangat senang di titipkan di rumah paman.
Paman selalu menyayanginya, paman selalu memberinya pelukan. Jika Felix dan paman sedang bermain dan disana keadaan nya tidak terdapat manusia satupun. Paman akan mencium pipi Felix.
Wajar. Karena paman menyayangi keponakannya.
Namun semakin lama paman semakin berani, di sela ia menemani Felix bermain, ia mengajak Felix bercanda. Paman menggelitik Felix sampai Felix tertawa lepas karena rasa geli yang mendera di tubuhnya, sesekali mencubit main-main puting susu felix, setelah Felix kelelahan paman akan mencium Felix lagi.
Awalnya di kening, turun ke pipi lalu paman mencium bibirnya. Felix kecil tidak protes. Kata paman itu adalah bentuk kasih sayang orang tua kepada anak.
Itu adalah bentuk memanjakan anak, Felix yang saat itu memang kekurangan kasih sayang dari orang tua nya pasti lah percaya sepenuhnya. Ia yakin orang tua nya pun akan begitu jika tidak sibuk.
Felix menerima saja jika paman menempelkan bibir mereka berdua, awalnya hanya menempel namun lama kelamaan seiring berjalannya waktu. Paman mulai mengecup bibirnya, mengulum ranum tipis nya dan sesekali melesakkan lidahnya kedalam rongga mulut Felix.
Setelahnya paman akan mengusap rambutnya penuh sayang dan membelikan Felix mainan baru.
"Jangan ceritakan ke mama dan papa ya apa yang paman lakukan, nanti mereka sedih karna paman lebih terlihat seperti orang tua sungguhan untuk mu di bandingkan mereka. Paman nggak mau orang tua mu sedih karena tidak becus memberikan Felix kasih sayang yang banyak dan melimpah seperti yang paman berikan ke Felix, jadi ini biarlah menjadi rahasia kita ya sayang?''
"Baiklah paman"
"Sini paman mandikan Felix"
Felix senang, ia tak mendapatkan itu di rumah nya. Ia tak pernah di mandikan orang tua nya lagi. Sejak umur menginjak lima tahun.
"Kalau mandi, bagian *sini wajib kamu bersihkan"
Paman menggesek jarinya di sela sintal Felix kecil, jari yang sudah basah dengan air dan licin dengan sabun itu membersihkan area privasi Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara aku-kamu dan paris ! || hyunlix.
Fanfictionniat mengawali kisah penuh problematika dengan merubah identitas dari seorang terkenal menjadi rakyat biasa di sebuah negara roman picisan. memilih negara itu karena terkontaminasi dengan racun sebuah kalimat romantis, seketika merubah cara pandang...