(10)

270 46 7
                                    





°°°°



Dalam hal nya merawat orang lain, sebenarnya hyunjin bukan lah seorang yang begitu ahli. Mengingat dulu saat di Korea, pekerjaan nya berbeda dengan yang sekarang.

Iya, hyunjin memang terbiasa dengan dunia gelap. Tetapi bukan di sisi yang ini.

Ia terbiasa melayani orang, tetapi bukan dalam arti melayani anak orang kaya sebagai penjaga. Ia melayani orang dalam tanda kutip yang lain.

Ada kesenjangan pengalaman disini.

Tetapi hyunjin tidak menyesali pekerjaan yang ia ambil sekarang, bukan hanya karena gaji nya jauh lebih besar tetapi juga karena anak dari majikan yang di percayakan kepadanya memiliki benefit menguntungkan untuk dirinya.

Ditambah lagi, disini kemampuan bela diri hyunjin terus di asah, berguna sesuai dengan tempatnya ditambah gym dan personal trainee disediakan untuknya  sehingga tubuhnya terus terbentuk dengan sempurna.

Perfect. Hyunjin suka kehidupan barunya di Paris. Tak masalah baginya karena lagi dan lagi terjerat di dunia yang kelam.

Sejauh apapun hyunjin melarikan diri sepertinya gelap nya masa depan memang selalu mengikuti langkahnya.

Bukan. memang takdir tak dapat berubah. Jika sudah terlahir dari dunia gelap, sejauh mana pun berlari akan tetap menjelajahi kegelapan. Tak ada cahaya terang yang akan menyelamatkan hidupnya.

***

Hyunjin saat ini sedang berdiri di depan kamar mandi, bersandar dengan tangan melipat di depan dada. didalam sana Felix tengah berendam di dalam bathtub yang sudah hyunjin isi dengan air hangat beberapa saat yang lalu.

Saat hyunjin menawarkan bantuannya untuk memandikan Felix, anak itu menolak, ia mengatakan bahwa dirinya bisa sendiri dan hyunjin hanya perlu menggendong nya saja, mengantarkan dirinya ke kamar mandi.

Dapat hyunjin dengar dengan samar bagaimana anak majikan nya bersenandung menyanyikan lagu yang hyunjin tidak pahami bahasanya.

Pintu kaca semi transparan membuat hyunjin dapat sedikit melihat apa kegiatan Felix didalam walaupun tidak begitu jelas. Punggung mulusnya sedikit mengintip di balik dinding bathtub.

Lelah berdiri, hyunjin berjalan menuju kasur dan memilih duduk disana dari pada menunggu Felix di depan pintu kamar mandi. Meraih remote tv yang terletak di atas meja samping kasur Felix.

Memencet tombol lalu memilah apa kanal tv yang rasanya enak buat di nikmati selama ia menunggu Felix selesai mandi.

Lama mengotak atik namun tak ada satu kanal pun yang cocok untuk ia tonton, hyunjin matikan kembali tv itu lalu memilih berjalan menuju teras kamar felix.

Nyalakan korek dan bakar ujung rokok yang sudah apik terhimpit di celah bibir tebalnya.

Hembus nikotin yang sudah dihisap, rasakan pahit yang tertinggal di celah bibirnya.

Pikiran hyunjin menerawang jauh. Hidupnya memang sekilas tak memiliki beban. Tetapi setelah ia ingat-ingat kembali perjanjian yang ia dan papa Felix sepakati beberapa pekan lalu membuat hyunjin harus memijit tengkuknya kuat.

Antara aku-kamu dan paris ! || hyunlix.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang