"hahahahaha ketemu lagi jam tujuh malam ya".
Lelaki dengan surai blonde berlari menjauh sambil melambai beberapa kali kearah kerumunan teman-teman berandal nya.
Buang puntung rokok yang masih menyala di tengah kubangan air-air kotor tepi jalan kumuh kota paris itu sampai api yang tadi nya menyala kini mati seketika.
Menjelang malam, sunset terlihat menguning di ujung kota. Langkah nya perlahan memelan, tangan-tangan mungilnya merogoh saku satu persatu.
"Aih..... Mana pergi nya dompet tadi?"
Meremas semua sisi saku yang ada di tubuhnya. Mencari satu dua dompet yang berhasil ia curi hari ini, sebagai pendapatan tambahan untuk jajan dirinya pribadi.
"Ah bangsat, pasti ulah anak-anak haram itu"
Lelaki berkaos oblong berbalut jaket kulit itu mengumpat kesal pada teman-teman sesama pencurinya. dompet yang ia dapat dari hasil mencopet malah di ambil diam-diam oleh teman-teman tak sopan nya itu.
Alhasil pria berwajah kecil namun sangar itupun pasrah, mau marah pun percuma, hal itu sudah biasa terjadi di kalangan mereka, di curi dan mencuri bukan lagi hal pertama untuknya.
beralih mendudukkan diri di aspal kumal dan bersandar di tembok yang tampak rapuh. Istirahatkan tubuh sebentar sambil menyaksikan matahari yang hampir terbenam sempurna di depan matanya.
Keluarkan satu puntung rokok dari saku jaket dan berniat menghidupkan menggunakan korek. Namun korek yang dirinya cari tidak kunjung ia dapatkan.
"butuh ini?." Felix menoleh kala seseorang asing mengajak dirinya berbicara dan menyalakan korek api tepat di depan wajahnya.
Anak yang tadinya santai duduk di aspal, kini berdiri. Dengan wajah menegang karena menahan takut, felix akhirnya mengambil langkah seribu tanpa menunggu detik berganti menit.
"Shit" felix berlari menjauh dari tiga orang yang menawarkan korek padanya. Sontak ketiga orang bertubuh kekar itu berteriak marah dan meneriaki felix sambil mengejar dirinya.
Felix berbelok menuju gang lainnya, berlari sekuat yang ia bisa, sedangkan tiga orang masih tetap mengejar dirinya dari belakang.
"BERHENTI NGGAK LO!" ujar salah satu dari mereka menggunakan bahasa dari kota ber titel romance itu.
Felix tak hiraukan, ia terus percepat langkahnya, tak perduli dengan kenyataan bahwa gang ini memiliki aspal yang begitu lembab dan licin, yang penting ia harus cepat keluar ke jalan besar sana supaya ia dapat dengan mudah menyelamatkan diri.
sampai akhirnya ia tak sengaja menabrak seorang lelaki yang tak bukan adalah korban copet nya tadi pagi. Out of nowhere, lelaki itu tiba-tiba saja muncul di depan felix.
Keduanya bertabrakan keras. Kening felix bahkan sampai terbentur di dagu yang lebih tinggi.
"LO?". Tunjuk hyunjin tepat di depan wajah felix. Felix yang gusar menengok ke belakang dan kembali menengok hyunjin.
Ia kehabisan langkah, ibarat maju kena, mundur pun kena.
"BERHENTI LO SIALAN" teriak ketiga lelaki perawakan preman itu lagi.
"gue minta maaf, tapi lo harus bantuin gue kali ini"
Hyunjin tak mengerti apa yang felix ucapkan dikarenakan felix berbicara menggunakan bahasa prancis, sedangkan ia tak paham sama sekali.
Tanpa menunggu jawaban hyunjin, felix menolak dengan kuat tubuh hyunjin ke arah tiga orang yang mengejar dirinya.
Alhasil ke empat orang tersebut terjerembab ke aspal sedangkan dirinya kembali berlari dan masuk dengan paksa di dalam sebuah angkutan umum yang kebetulan akan berangkat. Selamat nyawanya kali ini.
Tbc.
Haloo there. Are you waiting for this book?
Ini bakal ada plot twist nya nanti.
Tentang hyunjin, dan felix juga.So siapa sih hyunjin sebelum dia pindah ke paris?
Beneran felix itu cuman pencopet biasa?Hem........
Ya bener lah wkwkkwkwk.Stay tuned ya !!!
Miss you all.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara aku-kamu dan paris ! || hyunlix.
Fanfictionniat mengawali kisah penuh problematika dengan merubah identitas dari seorang terkenal menjadi rakyat biasa di sebuah negara roman picisan. memilih negara itu karena terkontaminasi dengan racun sebuah kalimat romantis, seketika merubah cara pandang...