2. Keberangkatan ✈️

35 20 0
                                    

Sang fajar perlahan tergelincir ke arah barat menandakan tiba waktunya senja dan maghrib. Dahayu mantap dengan pilihannya meskipun diyakinkan dan diberi gambaran oleh Sri bahwa keberangkatannya kali ini cukup berbahaya, pagi tadi Sri melihat berita yang menayangkan keadaan Negara sana, Negara penjajahan menyerang menggunakan rudal dan hal tersebut sangat banyak memakan korban jiwa. Malangnya lagi pasukan militer sebagian terluka parah.

"Alhamdulillah sudah beres" ucap Dahayu setelah menyelesaikan persiapannya.

Sri termenung memperhatikan Dahayu dengan lamat sedangkan Dahayu hanya memberikan senyuma lebar. "Yuk kita jalan, gw nggk mau telat dan ketinggalan pesawat" ujar Dahayu dengan semangat yang menggelora

"Pikir sekali lagi deh" lirih Sri

"Apanya? formulir udah gw kasih ke panitia dan nama gw udah tercantum sebagai anggota relawan, anggap aja sahabat lo ini lagi jihad membela orang-orang muslim yang sedang kesulitan terlebih ini tuh negara para mujahid, ya siapa tau gw nemu syahid disana" ucap Dahayu terus meyakinkan Sri yang lebih cerewet dibandingkan biasanya. Tentu saja demikian sahabat mana yang rela sahabatnya pergi jauh dan berada ditempat yang berbahaya.

Usai dengan perdebatan singkat Sri mengendarai mobilnya dan mengantarkan sahabatnya menuju barak TNI AD kompi 18. Dahayu mengingat lagi semua prosedur yang harus ia terapkan.

Pihak kampus memang bekerjasama dengan anggota TNI AD tim Alpha yang akan berangkat dan prosedur yang tertera lima orang relawan termasuk Dahayu akan mendapat pelatihan singkat mengenai bagaimana menjaga diri dilapangan terbuka terlebih di Negara yang kapan saja bisa diserang dengan bom ataupun nuklir.

Sri dan Dahayu menempuh perjalanan selama tiga puluh menit setiba di barak mereka berdua tercengang, banyak tentara berjejer berdiri, Dahayu kikuk dan salah tingkah sendiri bagaimana bisa ia berjalan masuk jika pemandangan seperti ini. Bukanya apa Dahayu hanya malu sedangkan bertemu dengan lawan jenis saja hampir tidak pernah kecuali dosen juga temanya di kampus.

Dahayu dan Sri berpelukan erat. Batas pengantaran hanya sampai gerbang saja, Sri menyeka air matanya yang terus saja keluar ketika melihat sahabatnya itu kini masuk dibalik gerbang besar yang telah tertutup rapat rapalan doa tak lupa Sri haturkan semoga Allah menjaga dan melindungi sahabatnya.

Dahayu mengedarkan pandangan tak ia sangka barak kompi yang terlihat kecil dari depan ternyata begitu luas, matanya menelisik setiap tempat yang telah diberi tanda.

"Allahu Akbar, kalau gini terus bisa-bisa ketinggalan pesawat" lirih Dahayu ketika kakinya sudah kewalahan berkeliling mencari tempat kumpul untuk keberangkatan menuju Ukrain, Dahayu segan untuk sekedar bertanya bahkan kini kehadirannya menjadi tontonan semua prajurit yang berjejer.

"Assalamualaikum"

Dahayu kaget. "Waalaikumsalam" jawabnya dengan wajah gugup.

Dahayu tertegun didepanya berdiri seorang tentara dengan senyum simpul, auranya begitu berbeda bahkan sapaan salamnya tadi membuat degupan jantung Dahayu berdetak cepat. Dahayu kembali menundukkan wajah dan mengucap istighfar didalam hati karena matanya memandang sesuatu dengan kagum.

"Ada yang bisa saya bantu? saya lihat Nona ini sepertinya sedang mencari sesuatu?" tanya tentara itu dengan nada yang terdengar lembut

Dahayu mencoba menjawab pertanyaan yang dilontarkan si tentara. "Maaf, saya adalah relawan yang akan berangkat dengan TNI AD Alpha Harimau, kebetulan saya tidak tahu menahu tentang tempat ini jadi saya tersesat, jika Tuan tahu tempatnya tolong beritahu saya?" ujar Dahayu dengan pandangan mata yang masih ke bawah juga kepala yang tertunduk.

"Barakallahu, selamat datang Nona" ucap si tentara dengan tersenyum lebar dan melepaskan topi baretnya sebagai tanda penghormatan

Dahayu kebingungan, wajah yang tertunduk kini terangkat sedikit melihat ke arah tentara yang mengucapkan kata terpuji hingga tanpa sadar sudut bibir Dahayu terangkat membentuk lengkungan manis. "Perkenalkan nama saya Muhammad Irham Anshari dan Alhamdulillah nya saya adalah bagian dari tim Alpha Harimau" ujar si tentara yang kini tersenyum ramah.

Laksana Sang FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang