Belum selesai dengan agenda evakuasi terakhir, Arjuna harus segera berpindah tugas karena baru saja pihak pusat memberikan kabar kepada Irham, Irham yang sedang bertugas diwilayah yang Arjuna tetapkan tak bisa berbuat banyak tanpa perintah sang komandan. Akhirnya melalui Jeffran, ia mengabarkan berita tersebut. Staff medis dan relawan masib berada ditempat yang aman dibawah pengawasan Irham dan tidak ada tanda-tanda mencurigakan disekitaran markas yang mereka bangun.
Dua buah mobil khusus datang, mau tak mau sepasang lansisa itu bergegas diminta menaiki mobil berwarna putih dan hanya bisa membawa beberapa barang. Dahayu membantu mengemas sedikit barang mereka dan memasukkanya kedalam mobil, setelah itu Agatha memasuki mobil terlebih dahulu dan membantu Nenek dan kakek duduk ditempat yang nyaman. "Dokter Agatha kalian akan menuju markas utama langsung namun dengan rute yang berbeda, apa kau baik-baik saja dengan itu?" tanya Arjuna
"Saya baik-baik saja komandan, warga evakuasi akan saya pastikan sampai dengan selamat" jawab Agatha tegas bahkan tak terliat sedikit pun raut gentar diwajahnya.
Setelah melepaskan kepergian Agatha dengna mobil yang membawanya, Arjuna langsung meminta Dahayu untuk menaiki mobil, Dahayu terkejut saat dibelakang mobil ada dua prajurit yang merunduk. "tenang saja, mereka yang membantu kita mengawasi sekitar, di markas sudah datang beberapa prajurit bantuan jadi jangan terlalu khawatir" ucap Arjuna.
Karena muatan yang terbatas jadilah sekarang Dahayu duduk disamping Arjuna. Mobil itu melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, sekejap mata keadaan tenang berubah menjadi keadaan yang menegangkan. Irham menyambut Arjuna. Rapat dadakan diakan, semua relawan dan staff medis digabungkan menjadi satu mobil yang akan dikawal oleh mobil prajurit dari depan juga dari belakang. lima belas menit telah berlalu. Dahayu tidak melihat keberadaan Arjuna lagi. derapan langkah kaki terdengar begitu jelas. semua relawan juga staff telah memasuki mobil yang disediakan. Dahayu melihat kesana-kemari melihat bagaimana suasana begitu sibuk.
"Dahayu"
Dahayu menoleh dan mendapatkan kini Arjuna berdiri didepanya dengan pakaian yang berbeda dengan prajurit lainnya. Pakaian serba hitam lengkap dengan penutup wajah juga topi berwarna hitam ditubuhnya tersimpan beberapa senjata yang ia gunakan untuk bertugas. Arjuna menurunkan sedikit penutup wajahnya, mata elang dan kelam itu bersitatap dengan mata berkilauan milik Dahayu.
"Maaf, semua perkataanku perihal keadaan yang akan baik-baik saja adalah kebohongan. Mobil evakuasi kloter ketiga sedang berada dalam bahaya, ditengah perjalanan mereka dicegat dan dijadikan tawaan oleh sebagian militer penjajah, ada beberpa korban yang berada disana. Aku akan berangkat bersama Irham dan memastikan kalian aman. Setelah tiba dipusat nanti tetaplah bersama Agatha dan berlindung ditempat yang aman.
Dahayu merunduk memilin ujung jilbabnya begitupun Arjuna yang masih berdiri di depanya tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Semoga berhasil komandan, tolong kembali dengan selamat anda harus ingat bahwa Ibu anda telah memantikan kedatangan anda di tanah air" Tutur Dahayu pelan
Masih ada waktu tersisa sebelum mereka semua berangkat. "Kalau begitu aku permisi, aku ingin melakukan ibadahku terlebih dahulu" ucap Dahayu lagi sambil membalik badan dan berjalan menjauhi Arjuna yang terdiam menatap kepergiannya.
Tanpa sadar kaki Arjuna berjalan begitu saja mengikuti langkah Dahayu yang terus berjalan ke sudut yang mana ia bisa mengerjakan shalat. Dahayu menghamparkan sorban milik Arjuna menghadap kiblat sedangkan Arjuna berdiri tak jauh dari tempat Dahayu. Si gadis berbalik wajahnya seakan bersinar dengan sari wajah kebahagiaan, Arjuna terpaku sejenak dan kembali berdiri tegak untuk menemani Dahayu yang begitu tenang dalam shalatnya.
"Allahu Akbar"
Takbir dan rukun shalat tunai Dahayu laksanakan dan Arjuna masih berdiri ditempatnya menunggu Dahayu selesai dengan serangkaian ibadahnya. Dahayu kembali berdiri didepan Arjuna sambil mengalungkan Sorban yang ternyata memiliki bordiran nama Arjuna diujung nya. "Selamat bertugas komandan" ucap Dahayu dengan hati yang lapang karena segala khawatir telah usai ia serahkan kepada Allah. Sedangkan Arjuna merasa sedang tersihir, rasa gentarnya menghilang ketika tanpa sengaja ia beradu tatap dengan gadis cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laksana Sang Fajar
Fiksi PenggemarBismillah.... Kisah ini bercerita tentang romansa cinta dalam diam yang terhalang perbedaan ditaburi dengan berbagai pengorbanan dan konflik. Bertemu tanpa sengaja di Medan tempur membuat mereka sadar betapa pentingnya kehidupan ini, terlebih mengaj...