Chapter 9 : Revenge

138 18 158
                                    

🌸 Happy Reading 🌸


"Hai guys, gimana kabar kalian? Udah lama nih aku ga nge-live begini." sapa seorang gadis cantik berponi pada layar ponselnya yang ia pasangi tripod. Dia membaca beberapa komentar dari pengikutnya yang tampak senang melihatnya.

"Hahaha, iya maaf ya aku beberapa hari ini jarang aktif di sosmed soalnya kan baru masuk kuliah juga." ujarnya menjawab pertanyaan dari salah satu pengikutnya.

"Btw malem ini aku mau bikin pasta, tadi aku laper banget. Mana dirumah juga sendiri, Mama Papaku baru pergi ke pesta nikahnya Tante. Jadi aku harus masak sendiri deh di rumah." ujarnya.

"Oiya, ini aku baru otw ke market yang ga jauh dari rumah. Mau belanja sekalian liat-liat make up, kata temenku Rare Beauty udah ready di sana." ujarnya sembari berjalan ke tempat yang lebih gelap. Ia terus mengoceh membicarakan tentang produk luar negeri yang sedang trend di pasaran.

"Aku dari dulu udah pengen beli, apalagi rating dari orang-orang juga bagus—"

"DASAR BEJAT! ANAK PELACUR! BEDEBAH MESUM! MATI LO SANA!"

Langkah gadis itu terhenti saat mendengar umpatan seseorang. "Guys, kalian denger ga tadi?" tanyanya pada para penonton. Dan semua juga mengakui bahwa mereka mendengar umpatan seseorang.

"Kayaknya di deket sini ada orang berantem deh." ucapnya.

"Aku ambil jalan lain aja deh," ucap gadis itu lagi lantaran tidak mau terlibat pada masalah yang terjadi pada orang asing. Namun, para pengikutnya bersikeras memintanya untuk mengikuti sumber suara. "Kok kalian gitu sih? Aku gamau ya ikut campur urusan orang lain."


A****** : Alaahh, liat aja bentar

K****** :Cuma ngintip aja, siapa tau orangnya dalam bahaya

P***** : Liat aja, takutnya kalo orang itu lagi berhadapan sama orang jahat kamu ada bukti buat bantu orang itu

L***** : Liat buruan! Aku penasaran!



Kira-kira seperti itulah ucapan para pengikutnya. Gadis itu menghela nafas pasrah, hampir semua pengikutnya meminta untuk ia mengikuti sumber suara. Meskipun tak mau, ia terpaksa harus menurut. Toh ia mendapat banyak uang juga dari mereka.

Gadis itu kemudian membalikkan kameranya ke kamera belakang. Dia mengikuti sumber suara yang mengarahkannya pada gang sempit yang sepi dan cukup gelap. Hanya ada satu lampu yang menerangi di sana. Ia bersembunyi di balik tembok sembari merekam kejadian tersebut.

Dan yang ia lihat saat itu adalah, siluet dua orang yang tengah beradu argumen. Dari tubuh mereka, ia bisa menebak jika salah satunya adalah perempuan. Dia melihat semuanya, begitu juga para penonton live yang tampak tegang melihat pertikaian tersebut.

Gadis itu meringis saat gadis yang tidak ia kenal itu terkena pukulan bertubi dan tubuhnya dibanting berkali-kali ke tembok. Dan yang paling membuatnya ngeri adalah, lelaki itu mencekik gadis tersebut seakan-akan ia ingin mematahkan lehernya.

"Duh... Guys udahan ya, aku takut banget." bisiknya pelan. Namun semua penontonnya terus menyuruhnya untuk tetap diam di sana dan menonton saja, karena mereka ingin tahu kejadian itu sampai usai.

"Kalian emang betah ya liat orang disiksa begitu?" kesalnya dengan berbisik. Sedikit heran dengan para pengikutnya ini. Tak heran sebenarnya, karena mereka menontonnya lewat ponsel. Sementara dirinya melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

"Aku gamau tau ya guys ya, aku udah ga kuat liat orang disiksa begitu. Dah, terserah kalian aku mau pulang aja. Moodku hancur." ucapnya mengakhiri live streaming dan kembali ke jalan sebelumnya. Ia tidak peduli pada pengikutnya yang marah atau bahkan berhenti mengikutinya. Rasa laparnya tiba-tiba hilang begitu melihat kejadian mengerikan itu. Membuatnya bergidik ngeri dan ingin mual.


Cruel Summer [Nishimura Riki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang