🌸 Happy Reading 🌸
"Woy, pelan-pelan! Gue hampir jatuh nih!" seru Jaehee ketika sahabatnya menariknya atau lebih tepatnya menyeretnya menuju lantai dua. Entah setan apa yang telah merasuki Nami, gadis itu tiba-tiba datang ke kedai dengan wajah panik.
Mereka kemudian masuk ke dalam ruang istirahat, tempat dimana tidak ada satu orang pun kecuali mereka. "Jaehee, lo udah denger berita soal Riki belum?"
Kerutan di dahi Jaehee semakin terlihat, dia mengerjapkan matanya beberapa kali. Wajahnya tampak seperti tengah memikirkan sesuatu. "Jangan bilang, lo mau bantuin Riki?" tebaknya.
Dan Nami terdiam karena ucapan Jaehee tepat sasaran. Ia datang memang untuk menceritakan tentang ini dan meminta saran dari Jaehee. Apa yang harus ia lakukan untuk Riki.
Namun yang didapat Nami hanyalah helaan nafas, "Nami, dia tuh statusnya udah jadi mantan. Udah ga ada relasinya sama lo lagi, dia cuma jadi bagian dari masa lalu lo doang. Jadi apapun yang terjadi sama dia, ya itu urusan dia bukan urusan lo." ucapnya.
"Tapi gue ga bisa biarin dia ngelewatin hal yang berat gini ke dia, Jaehee. Kasihan, dia." balas Nami.
"Ya kan ada member, ada agensi juga yang bakalan ngelindungin dia-"
"Jaehee, dia kena skandal begini karena gue! Lo sempet mikir ga sih kalo ini semua ide nya Intak? Dia pasti mau balas dendam gegara reputasi dia sama keluarganya jadi jelek." sela Nami dengan sedikit emosional. Dia menggigit bibir bagian dalamnya, tenggorokannya terasa sakit dan dadanya terasa sesak.
"Dia ngelakuin semuanya buat gue, dan sekarang dia yang nanggung akibatnya. Dia begini karena belain gue, Jaehee. Dia rela berurusan sama orang yang ga ada hubungannya sama dia, bahkan dia rela bonyok beberapa kali cuma karena gue. Sekarang..." kini mata Nami terasa memanas dan pandangannya kabur. Air matanya tumpah dengan perlahan. "Sekarang dia harus kena imbasnya lagi." lanjut gadis itu dengan suara parau.
Ada rasa bersalah di hati Nami karena telah menyeret Riki ke dalam drama di hidupnya. Meskipun lelaki itu sendiri yang mau membelanya, tetapi lihat sekarang. Dia mendapatkan getahnya. Apalagi di saat yang tidak tepat.
"Gue ga mau kalo dia nyesel sama apa yang dia lakuin dulu. Ga adil juga kalo gue cuma diem aja, setelah dia relain diri dia sendiri buat gue 'kan?"
Jaehee hanya diam karena merasa setuju dengan ucapan Nami. Dia mungkin akan melakukan hal yang sama jika berada di posisinya. Gadis itu menghela nafasnya sembari menggaruk pelipisnya yang tak gatal. "Jadi, lo mau bantuin dia kek mana?" tanya gadis itu langsung pada intinya.
Nami mengusap air matanya yang hampir menetes lebih dulu, lalu dia menatap gadis di sampingnya itu. "Gue mau minta tolong sama mantan lo, David." ucapnya.
"Maksud lo, lo minta gue kontak dia gitu?" tanya Jaehee.
Nami menggeleng pelan, "Ngga. Gue cuma minta kontaknya aja biar gue yang ngomong langsung. Lo masih ada nomor atau sosmednya?"
Dia menggelengkan kepalanya pelan, "Ngga, dia udah ganti nomor. Kalo sosmed, dia punya insta tapi jarang aktif." jelasnya.
Nami menghela nafasnya pelan, dia menggigit bibir bawahnya lalu menggulirkan pandangan kearah lain seakan memikirkan sesuatu. "Kalo kontak temennya atau kerabatnya gitu? Lo ada ga?" tanyanya lagi.
Jaehee diam untuk mengingat-ingat siapa yang dekat dengan David dan dirinya. Dan beberapa detik kemudian dia menjentikkan jarinya, "Oh! Gue ada kontak Daniel Kim, sepupunya David!" seloroh gadis itu. "Mau gue mintain nomornya David ga?" tawarnya kemudian.
Nami langsung mengangguk dengan semangat. Ia harap, apa yang ia lakukan akan membuahkan hasil. Semoga reputasi Riki segera membaik dan orang-orang akan melupakan semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Summer [Nishimura Riki]
Fanfic-The Sequel of 'Heartstrings'- Tentang musim panas dan kisah cintanya. Kandasnya kisah cinta mereka, membuat keduanya harus menjalani hidup mereka masing-masing. Merelakan satu sama lain yang sungguh sangat sulit ketika hati mereka tak pernah lupa s...