Maaf kmrin ga jadi up soalnya aku lagi ada masalah pribadi jg 😣
🌸 Happy Reading 🌸Lee Sangwon, lelaki itu berdiri di ambang pintu dengan senyum ramah yang biasa ia tunjukkan padanya. Salah satu tangan lelaki itu menenteng sebuah kantung plastik putih yang entah apa isinya.
"Sangwon? Lo tau dari mana rumah gue?" tanya gadis itu yang tampak seperti menginterogasi.
"Dari Jaehee," jawab lelaki itu.
"Trus anaknya mana?"
"Dia ada pertemuan pertama UKM nya."
Nami menghela nafas samar, rupanya sekarang adalah pertemuan pertama UKM. Nami teringat beberapa hari lalu mendaftar di unit kegiatan bahasa. Sayang sekali ia tidak dapat menghadiri pertemuan pertama tersebut. "Ehm, gue boleh masuk?" pertanyaan lelaki itu menginterupsi lamunan gadis itu. Nami menganggukkan kepalanya, membiarkan Sangwon duduk di samping ranjangnya setelah membuka pintu kamar lebar-lebar. Ingat, ini kamar seorang gadis.
"Wow, lo lagi makan sweet potato brulee yang lagi viral itu ya?" tanyanya setelah melihat kudapan di pangkuan gadis itu yang tersisa setengah. Dan Nami meresponnya dengan anggukan.
"Oiya, btw gue bawain dakjuk buat lo." lelaki itu mengangkat tangannya yang menjinjing kantung plastik putih yang ternyata berisi seporsi dakjuk. Ia meletakkan buah tangan nya tersebut ke nakas di samping ranjang.
"Makasih, Sangwon."
Lelaki itu membalasnya dengan senyuman, "Oiya, kemarin kayanya dokter sempet cek MRI ke lo. Hasilnya gimana?" tanya lelaki itu sembari menautkan kesepuluh jarinya di bawah ranjang.
"Gapapa kok. Semuanya aman, kata dokter. Emang cuma luka lebam sama kulit kepala yang robek." jawab Nami seadanya sembari menyuap kudapannya yang ia pangku.
Sangwon menganggukan kepalanya, yang membuat poni-poni rambutnya berjatuhan menutupi pandangannya. Lelaki itu menyibakkan poni-poni tersebut ke belakang. "Yah syukur deh." ucapnya kemudian.
Dan hening. Berikutnya hanyalah Nami yang tengah memakan kudapannya, disaksikan oleh Sangwon yang hanya menatap kudapan Nami dan Nami secara bergantian serasa menonton seorang publik figur yang tengah menyantap makanannya. Dan tentu tatapan tersebut sedikit mengganggu Nami. Sebenarnya, kedatangan lelaki itu tidak diterima oleh Nami. Meskipun sebelumnya Sangwon sudah memberi kabar bahwa ia akan datang tetapi Nami belum sempat cek ponselnya lagi. Dan lagi, ia menjenguk di kamar seorang gadis sendirian. Meskipun Sangwon sudah membuka pintu kamar dengan begitu lebar, tetap saja Nami sedikit terganggu dengan kehadirannya.
Ya meskipun begitu, Nami memang harus menerimanya sebagai tamu. Apalagi lelaki itu datang dengan maksud yang baik, sudah menolongnya pula saat kejadian kemarin. Bukankah tidak tahu diri jika Nami mengusirnya?
Selesai dengan kudapannya, Nami kemudian meletakkan semua bungkus makanan ke tempat sampah yang kini jaraknya lebih dekat dengan ranjang. "Oiya, sekali lagi makasih ya Won udah nyelamatin gue kemarin." ucap Nami lagi. Entah ini sudah yang keberapa kalinya, tetapi daripada ia tidak mengatakan apapun pada Sangwon? Lebih baik ia mengucapkannya sekali lagi, itu pikir Nami.
Terkekeh pelan menjadi jawaban pertama, lelaki itu menunduk sejenak untuk menyembunyikan wajahnya yang tersipu malu. "Lo udah ngomong itu berapa kali sih, Nami?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Summer [Nishimura Riki]
Fanfiction-The Sequel of 'Heartstrings'- Tentang musim panas dan kisah cintanya. Kandasnya kisah cinta mereka, membuat keduanya harus menjalani hidup mereka masing-masing. Merelakan satu sama lain yang sungguh sangat sulit ketika hati mereka tak pernah lupa s...