Alamak, berdebunya🌸 Happy Reading 🌸
Satu menit berlalu, terlihat dari durasi telepon yang tertera di layar mereka. Keduanya sama-sama diam setelah puas menangis dalam diam.
Riki berdeham pelan agar suaranya terdengar jelas dan tidak parau. Walau sebenarnya dia sedikit canggung untuk berbicara dengan gadis itu. "Kak..." hanya kata itu yang mampu keluar dari bibirnya.
Lelaki itu menundukkan kepalanya cukup dalam, beberapa helai rambutnya yang turun tampak menutupi wajahnya. Ia mengulum bibirnya, sebelum akhirnya mengeluarkan beberapa patah kata. "Aku liat berita kemarin..."
Di lain tempat, Lee Nami diam menggigit bibir bagian dalamnya. Merasa bahwa Riki pasti menyadari satu hal mengenai kejadian itu.
"Seorang cewe, dianiaya anak mantan walikota yang mau calonin diri jadi presiden. Bahkan sampai cewe itu dibawa ke rumah sakit gara-gara saking parahnya."
Riki menegakkan kepalanya lagi, melihat ke gedung-gedung dan langit gelap yang menyelimuti langit malam itu. "Trus, ada satu orang yang upload postingan di SNS. Dia mengaku sebagai korban, dia upload CCTV sama rekaman suara dia waktu ketemu pelaku. Dia juga ngejelasin gimana hubungan pelaku sama korban, yang ternyata ada kaitannya sama rumor soal aku kemarin." lanjutnya.
Ada hening sejenak diantara mereka, sampai akhirnya hening itu terpecahkan dengan Nami yang hendak menjelaskan situasinya. "Riki, aku—"
"Kenapa?"
Nami terdiam ketika suara berat laki-laki itu menginterupsinya. Gadis itu tak mampu menjelaskan apapun lagi saat ia sadar mendengar isakan kecil di seberang telepon.
"Kenapa Kak?"
Kini suara lelaki itu terdengar semakin parau. Nami hanya bisa terdiam dan tak mampu menjawabnya. Ia tahu, bahwa lelaki itu akan marah besar padanya tentang hal ini jika mereka masih bersama.
"Kenapa Kak Nami mau ketemu sama b**ingan itu?!" teriak lelaki itu dengan suara parau.
Riki menundukkan kepalanya semakin dalam, air matanya menetes dari mata langsung ke lantai rooftop. Bahunya tampak bergetar. Ia merasa gagal, gagal melindungi orang yang paling ia cintai. Dan semua kegagalan itu hanya karena egonya untuk mengejar impiannya. Sungguh keparat bodoh, pikir Riki yang merutuki dirinya sendiri.
"Aku udah bilang kan, jaga diri sendiri Kak! Cari kebahagiaan Kak Nami tanpa aku! Jangan pikirin cowo yang udah ninggalin Kak Nami ini! Jangan peduliin si brengsek yang lebih milih ego nya daripada ngelindungin orang yang paling dia sayang ini!" Riki terisak, dia menutupi sebelah wajahnya dengan satu tangannya yang terbebas. Dadanya terasa sakit, sangat sakit saat membayangkan bagaimana kondisi gadis itu.
Dia benar-benar menyesal telah memilih untuk pergi meninggalkan Nami dan mengejar impiannya. Mengapa ia tidak memilih untuk tetap bersama Nami dan melupakan impiannya? Hal ini pasti tidak akan terjadi! Ini semua salahnya! Ia tidak bisa melindungi gadis itu. Lelaki macam apa dia?
Semua celaan itu tertuju pada dirinya sendiri. Sakit, sangat sakit. Bahkan ini lebih menyakitkan daripada dia menerima ujaran kebencian dari para penggemar. Riki tidak bisa menerima ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Summer [Nishimura Riki]
Fanfiction-The Sequel of 'Heartstrings'- Tentang musim panas dan kisah cintanya. Kandasnya kisah cinta mereka, membuat keduanya harus menjalani hidup mereka masing-masing. Merelakan satu sama lain yang sungguh sangat sulit ketika hati mereka tak pernah lupa s...