Malam ini adalah malam Minggu, malam yang paling ditunggu kaum bucin , namun tidak dengan jomblo.Banyak dari mereka yang memiliki kekasih untuk menghabiskan waktunya berdua. Tapi tak banyak juga dari para jomblo yang memilih untuk berdiam dikamar, kuota ful , makanan banyak , colokan listrik dekat dengan kasur , lalu miringkan hp . Ada yang bermain game , ada juga yang menonton Drakor, dan juga hanya sekedar scroll Toktik.
Sama hal nya dengan si play girl Irgi , malam ini ia habiskan untuk rebahan di kamar sembari men scroll Toktik.
"Loh ini kan , ka Naren!" Gumam Irgi. Layarnya berhenti tepat di Vidio seorang laki-laki yang familiar. Naren , Kaka senior di kampus nya.
"Ganteng banget gak sih? Gue gebet Sabi kali ya ."
Saat sedang asik stalking akun Naren , sebuah notifikasi masuk di hp nya.
Tingg
Rarakece:
'kita lagi kumpul di kafe Deket kampus, cepet kesini!'Me:
'ko ngajak nya telat sih '
Rarakece :
'hehe sorry '
Me:
'yaudah gue otw'
Readd
Irgi menyimpan ponsel nya di dalam tas , lalu ia bersiap-siap untuk pergi ke cafe . Irgi menuruni anak tangga, dibawah sana , ada bunda Arumi . Bunda dari Irgi , wanita paruh baya itu tengah duduk di sofa sembari membaca majalah, "Bunda , aku berangkat dulu ya ."
"Mau kemana?"
"Mau kumpul sama temen di cafe "
"Yasudah hati-hati ya, jangan malam pulang nya," Irgi hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan Bunda Arumi.
Gadis itu pergi menggunakan motor Scoopy, katanya biar cepat sampai. Setelah sampai di cafe mata nya celingukan mencari keberadaan ketiga sahabatnya.
Lalu Irgi menemukan tiga orang gadis yang melambaikan tangan kepada nya. Zahra , Andini dan Nabila. Mereka sudah berada disana, lalu Irgi menghampiri ketiga sahabatnya itu.
"tega Lo pada ! Baru inget ngajak gue sekarang!!" Ucap Irgi dengan ketus.
"Mangap Cong, gue baru inget punya si bontot," balas Nabila mengusap ngusap pelan punggung gadis itu.
"Sialan Lo pada!"
"Kita ngajak Lo kesini cuma mau musyawarah doang ko," ujar Andini .
"Musyawarah? Ke pa rt di komplek aja , musyawarah sama rakyat,"
"Gue serius anjing!!" Kesal Andini menatap jengah.
"Yaelah becanda doang ,"
"Yaudah apa?"
Andini menghela nafasnya pelan , seraya berkata, " sabarr."
Nabila dan Zahra menahan tawa nya , melihat Andini yang sedang kesal.
" Kita udah sepakat, mulai besok kita bakal coba mecahin semua masalah ini ,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Dimensi
HorrorJangan lupa follow dulu ya sebelum membaca. cerita ini , tentang seorang gadis sederhana, yang terjebak di dua dunia . dia harus menuntaskan sebuah teka teki dan misteri agar bisa kembali seperti semula. apakah dirinya bisa memecahkan teka-teki dan...