chapter 5

47 22 33
                                    

Nabila kembali ke dalam kelas dengan wajah di tekuk. Andini , Irgi dan Suci memperhatikan gadis itu dengan heran . Pasalnya, Nabila sedari tadi tidak berhenti mengoceh.

" Kenapa tu anak?" Tanya Irgi membuka suara.

" Habis dikejar hutang kali ," jawab Andini ngawur.

Irgi mengerutkan keningnya bingung, lalu berkata," ah masa sih? Si Bila kan anak orkay, ko bisa dikejar-kejar hutang?"

Andini menatap jengah Irgi yang menatapnya dengan polos.

" Bego, gue cuma becanda!!" Ujar Andini ketus.

Bila duduk di bangku nya dengan wajah yang masih ditekuk. Zahra menepuk bahu gadis itu pelan , Nabila menatap Zahra dengan menaikan sebelah alis nya.

" Kenapa , Lo?" Tanya Zahra.

" Gapapa, cuma lagi kesel sama orang!" Jawab Nabila seadanya.

" Kesel kenapa?"

" Ck , itu tadi , masa iya coba , tadi kan gue nabrak cowo , lebih tepatnya sih om-om. Udah tau dia yang salah , berdiri dimana aja kaya tembok berjalan . Malah nyalahin gue , terus nyuruh gue minta maaf ! Aneh kan?" Ujar Nabila menjelaskan kejadian nya.

Ketiga gadis itu tersenyum kikuk menanggapi cerita Nabila.

" Jelas dia yang salah gak sih?" Tanya Irgi berbisik pada Andini.

" Sakit kali si Bila ," jawab Andini ikut berbisik.

" Ra, dia yang salah kan?" Tanya Nabila menatap sendu Zahra.

Zahra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal , " ah iya itu dia yang salah ko. Lo mah gak salah , iya kan guys?" Ujar Zahra , siku nya menyenggol lengan Andini dan Irgi , sembari mengedipkan mata kiri nya beberapa kali .

" Iya ,bil . Dia yang salah ko," timpal Andini dengan tersenyum paksa.

Nabila , gadis itu semakin merasa benar. Gadis itu kembali terdiam melamun .

'tapi, kalau dipikir-pikir, cowok tadi ganteng juga ya. Spek sugar dedyhhh banget gak sih?' gumamnya membantin.

Seulas senyum terbit dibibir tipis gadis itu , tangannya
Ia gunakan untuk menopang dagu nya.

Zahra , Andini dan Irgi bergidik ngeri melihat Nabila yang terus tersenyum sambil melamun.

" Eh Ra, ngomong-ngomong soal semalem gimanaaa? Ada kejadian aneh gak setelah malam itu ?" Tanya Andini penasaran.

Zahra mengerutkan dahinya bingung , lalu berkata," aneh gimana?"

" Iya kan, semalam cuma Lo doang yang bisa masukin tuh tangan tanpa rasa nyeri kan?" Tanya Andini . Zahra mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban.

" Nah sesuai artikel yang gue baca , kalau Lo berhasil itu artinya mata batin Lo bisa kebuka . Jadi gimana? Mata batin Lo udah kebuka kan? Udah liat apa aja Lo?" Tanya Andini dengan berbagai macam pertanyaan.

" Iya bener Ra, jadi Lo udah liat apa aja ?" Sahut Irgi ikut bertanya.

"Gue?" Andini dan Irgi mengangguk bersamaan, menunggu jawaban Zahra selanjutnya.

" Gue udah liat...-" jawabnya menjeda ucapannya. Wajahnya ia buat dengan wajah seperti orang menakuti.

" -gue udah liat muka jelek Lo pada , pagi ini!! Lanjutnya dengan nada ketus .

Irgi dan Andini mendengus kesal. Jawaban gadis itu tidak sesuai ekspektasi.

" Anak setan !! Gue udah serius dengerin . Lo malah becanda, sialan emang!" Umpat andini menatap kesal ke arah Zahra yang tengah tertawa penuh kemenangan.

Dua Dimensi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang