Nabila kembali ke dalam kelas dengan wajah di tekuk. Andini , Irgi dan Suci memperhatikan gadis itu dengan heran . Pasalnya, Nabila sedari tadi tidak berhenti mengoceh.
" Kenapa tu anak?" Tanya Irgi membuka suara.
" Habis dikejar hutang kali ," jawab Andini ngawur.
Irgi mengerutkan keningnya bingung, lalu berkata," ah masa sih? Si Bila kan anak orkay, ko bisa dikejar-kejar hutang?"
Andini menatap jengah Irgi yang menatapnya dengan polos.
" Bego, gue cuma becanda!!" Ujar Andini ketus.
Bila duduk di bangku nya dengan wajah yang masih ditekuk. Zahra menepuk bahu gadis itu pelan , Nabila menatap Zahra dengan menaikan sebelah alis nya.
" Kenapa , Lo?" Tanya Zahra.
" Gapapa, cuma lagi kesel sama orang!" Jawab Nabila seadanya.
" Kesel kenapa?"
" Ck , itu tadi , masa iya coba , tadi kan gue nabrak cowo , lebih tepatnya sih om-om. Udah tau dia yang salah , berdiri dimana aja kaya tembok berjalan . Malah nyalahin gue , terus nyuruh gue minta maaf ! Aneh kan?" Ujar Nabila menjelaskan kejadian nya.
Ketiga gadis itu tersenyum kikuk menanggapi cerita Nabila.
" Jelas dia yang salah gak sih?" Tanya Irgi berbisik pada Andini.
" Sakit kali si Bila ," jawab Andini ikut berbisik.
" Ra, dia yang salah kan?" Tanya Nabila menatap sendu Zahra.
Zahra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal , " ah iya itu dia yang salah ko. Lo mah gak salah , iya kan guys?" Ujar Zahra , siku nya menyenggol lengan Andini dan Irgi , sembari mengedipkan mata kiri nya beberapa kali .
" Iya ,bil . Dia yang salah ko," timpal Andini dengan tersenyum paksa.
Nabila , gadis itu semakin merasa benar. Gadis itu kembali terdiam melamun .
'tapi, kalau dipikir-pikir, cowok tadi ganteng juga ya. Spek sugar dedyhhh banget gak sih?' gumamnya membantin.
Seulas senyum terbit dibibir tipis gadis itu , tangannya
Ia gunakan untuk menopang dagu nya.Zahra , Andini dan Irgi bergidik ngeri melihat Nabila yang terus tersenyum sambil melamun.
" Eh Ra, ngomong-ngomong soal semalem gimanaaa? Ada kejadian aneh gak setelah malam itu ?" Tanya Andini penasaran.
Zahra mengerutkan dahinya bingung , lalu berkata," aneh gimana?"
" Iya kan, semalam cuma Lo doang yang bisa masukin tuh tangan tanpa rasa nyeri kan?" Tanya Andini . Zahra mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban.
" Nah sesuai artikel yang gue baca , kalau Lo berhasil itu artinya mata batin Lo bisa kebuka . Jadi gimana? Mata batin Lo udah kebuka kan? Udah liat apa aja Lo?" Tanya Andini dengan berbagai macam pertanyaan.
" Iya bener Ra, jadi Lo udah liat apa aja ?" Sahut Irgi ikut bertanya.
"Gue?" Andini dan Irgi mengangguk bersamaan, menunggu jawaban Zahra selanjutnya.
" Gue udah liat...-" jawabnya menjeda ucapannya. Wajahnya ia buat dengan wajah seperti orang menakuti.
" -gue udah liat muka jelek Lo pada , pagi ini!! Lanjutnya dengan nada ketus .
Irgi dan Andini mendengus kesal. Jawaban gadis itu tidak sesuai ekspektasi.
" Anak setan !! Gue udah serius dengerin . Lo malah becanda, sialan emang!" Umpat andini menatap kesal ke arah Zahra yang tengah tertawa penuh kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Dimensi
TerrorJangan lupa follow dulu ya sebelum membaca. cerita ini , tentang seorang gadis sederhana, yang terjebak di dua dunia . dia harus menuntaskan sebuah teka teki dan misteri agar bisa kembali seperti semula. apakah dirinya bisa memecahkan teka-teki dan...