CuppAlister terdiam , tubuhnya terasa menegang. Saat benda kenyal itu menempel sempurna di bibir milik nya. Ya , Nabila mencium nya . Nabila tak tahan melihat bibir itu mengerucut tepat didepan mata nya.
Nabila yang mulai kembali akal sehat nya , ingin menarik tubuh nya . Namun tiba-tiba, Tangan Alister menahan pinggang ramping nya dari belakang, lelaki itu mulai melumat bibir pink milik nya dengan sangat lembut.
Alister menarik tengkuk leher Nabila guna memperdalam ciuman nya . Gadis itu terlihat terbawa suasana, ia mulai membalas permainan Alister. Nabila memejamkan mata nya , saat lidah Lelaki itu menyeruak masuk mengabsen secara inci deretan gigi didalam sana. Mereka berdua saling bertukar Saliva , menikmati suasana pagi ini dengan kegiatan yang memabukkan.
Nabila mengalungkan tangannya di leher Alister. Sedang kan tangan Alister , meraba punggung gadis itu dengan lembutnya. Ciuman itu berlangsung lama dan mesra.
Nabila menggigit bibir bawahnya , saat Alister menurunkan ciuman nya ke leher gadis itu. Mengecup dan mengisap nya sehingga meninggal kan warna merah keunguan sebagai tanda kepemilikan. Nabila mati-matian menahan mulut nya agar tidak mengeluarkan suara laknat itu.
Gadis itu semakin tak beraturan, saat Alister mencoba mencium di area dada nya. Nabila memegang dada lelaki itu dengan mata merem melek.
"Stopphh ,Pak." Ucap Nabila dengan sedikit lenguhan.
Alister tampak menghentikan aktivitas nya. Nafas keduanya terengah-engah. Mereka saling tatap , Nabila masih mencerna semua nya . Apa ini nyata? Bukan mimpi seperti malam itu?
"Apa ini nyata ? Atau gue mimpi kaya waktu itu?" Masih dengan Nafas memburu. Gadis itu memegang pipi nya,lalu menamparnya cukup keras.
"A-awss sakit , ternyata ini bukan mimpi."
"Apa kamu bermimpi kotor tentang saya Nabila?"
"Iya pak--em anu maksud saya , engga lah mana mungkin. Haha bapak ada-ada saja!!" Gadis itu tampak tersenyum kikuk. Berbeda dengan Alister, dia nampak tersenyum bangga melihat karya nya terpampang di leher jenjang Nabila.
"Saya permisi dulu."
Nabila berlari keluar dengan perasaan malu , salting juga mungkin. Gila ! Apa barusan dia benar-benar berciuman dengan dosen seksi nya itu? Apa ini nyata? Bukan lagi mimpi?
Alister hanya menatap kepergian Nabila dengan tersenyum. Bagi Alister juga ini seperti mimpi, berciuman di pagi hari dengan mahasiswi nya?
ooOoo
Zahra duduk di bangku perpustakaan, menunggu ketiga sahabatnya itu sembari membaca sebuah buku. Zahra akan menceritakan semua kejadian semalam kepada Andini, Nabila dan Irgi.
Setelah lama menunggu,akhirnya Andini dan Irgi datang ,tapi tidak dengan Nabila.
"Sorry ya ,lama." Ucap Andini yang ikut duduk disampingnya.
"Si Bila kemana?" Tanya Zahra.
Irgi dan Andini hanya mengedikan bahunya tak tahu.
"Ya udah ,Lo mau ngomong apa?"
Zahra menyimpan buku nya terlebih dahulu, lalu ia mulai menceritakan semuanya. Andini dan Irgi nampak terkejut, apa mereka se nyata itu sekarang menampakkan wujudnya?
"Terus rencana awal kita gimana?" Tanya Irgi.
"Gue gak tau , pasti. Tapi , gue bakal cari dulu buku itu . Gue yakin disana ada petunjuk buat kita !!" Andini dan Irgi tampak ragu mengikuti langkah gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Dimensi
HorrorJangan lupa follow dulu ya sebelum membaca. cerita ini , tentang seorang gadis sederhana, yang terjebak di dua dunia . dia harus menuntaskan sebuah teka teki dan misteri agar bisa kembali seperti semula. apakah dirinya bisa memecahkan teka-teki dan...