#mencari

129 7 0
                                    

💜

07.00

Sang mentari menyapa dunia dengan sinar cerahnya. Caranya memasuki crlah celah yang bisa di tembus, termasuk menyinari sebuah ruangan di rumah yang megah itu.

Jungkook kini masih enggan bangun dari tidurnya, seseorang menemani tidurnya semalam sudah bangun membuka setiap gorden di kamar besar itu sampai cahaya mentari menembus jendela dan mengenai wajah jungkook.

"Eunggh.... " tidur jungkook mulai terusik

"Hyung apa sudah pagi? " tanyanya dengan mata yang mulai terbuka pelan

"Nee"

"Wahhh tidur yang nyenyak"

Tok tok tok

"Tuan muda, sudah pagi, apa anda sudah bangun? "

"Neeee" teriaknya dari dalam

"Nyonya menyuruh anda untuk turun sarapan bersama tuan muda Seokjin"

"Nee aku segera turun"

Jungkook segera beranjak dari kasur empuknya menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya agar tidak mengantuk lagi.

Seokjin nampak takjub dengan apa yang ada di depannya, begitu banyak makanan enak tersedia di meja makan besar itu.

"Kajja Hyung sarapan " jungkook mulai mengmbil beberapa makanan ke piringnya namun Seokjin masih saja diam

"Nak, makanlah, anggap saja ini rumah sendiri" kini yuna mulai bersuara

"Biar ku ambilkan" lanjutnya karna Seokjin tetap diam

Setelah makanan di ambilkan Seokjin memakannya perlahan, tentu sangan takjub juga dengan rasanya, jungkook tersenyum melihat Seokjin yang mekan dengan lahap, ia mengerti pasti Seokjin tidak pernah merasakan semua ini.

***

Dengan tangan yang dilipat di atas meja lalu menenggelamkan wajahnya menunduk, HoSeok nampak lelah dengan paginya.

"Annyeong hoseok-a" seseorang masuk menyapanya

HoSeok hanya mengangkat wajah lelahnya melihat siapa yang datang

"Eoh, namjon-a, ada apa? "

"Kau kenapa? masih pagi juga tuh muka udah kayak kurang imunisasi aja"

"Haah, aku lelah dan bingung"

"Wae? "

"Anak SMA datang sepagi ini ke rumah  sakit dan menyuruh ku untuk mencari data anak yang lahir dengan satu hati"

"Lalu? "

"Aku awalnya bingung, tapi aku ingat sayembara kota kita, jadi aku Mencarikannya, tapiiiii yang jadi masalah tu anak terus maksa sampai aku dapat"

"Hanya itu, kurasa tidak berat" ujar namjoon dengan santai duduk di depan HoSeok

"Tidak berat kau bilang, anak itu sangat keras kepala, dia tidak memberiku merawat pasien dulu, untung wali pasien datang menemuiku, jadi aku bisa lepas darinya, tapi tetap memaksaku untuk mencari data itu"

Namjoon sedikit terkekeh mendengar cerita HoSeok.

"Kajja aku bantu"

"Mwo? "

"Jangan banyak tanya ikut saja biar kau tidak cemberut lagi. Emm kau sudah memeriksa lemari data pasien di lemari eomma mu? "

"Belum"

"Baiklah kajja kita cari di sana"

"Nee"

kini di meja makan itu hanya ada keheningan setelah mereka menyelesaikan sarapan mereka. Hingga seseorang harus memulai pembicaraan

HEART MYSTERY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang