#rencana?

123 9 0
                                    

💜

dua orang pemuda sedang berjalan jalan menelusuri kota sambil sesekali menoleh ke kanan dan kiri. ya, kini jungkook dan pemuda yang ia beri nama Seokjin itu sedang mencari petunjuk untuk menemukan hyungnya.

"haah.... " helaan nafas yang panjang keluar dari mulut jungkook yang nampak sudah kelelahan.

"kita harus mencari kemana Hyung? petunjuk saja aku tidak punya"

"apa kita ke kantor polisi yang pernah mencari hyungku " lanjut jungkook sambil melihat Seokjin seolah ingin mendapat jawaban. Seokjin hanya mengangguk menyetujui ucapannya.

sesampainya di depan kantor polisi jungkook dan Seokjin segera masuk ke dalam. seorang pria paruh baya dengan pakaian polisi nampak sedang mengerjakan sesuatu dengan tangannya yang menari di atas kertas.

"permisi ahjussi" sapa jungkook

"eoh? nak jungkook? " tanya polisi itu nampak sedikit ragu

"nee ahjussi aku jungkook"

"wah, silahkan duduk, bagaimana kabarmu nak, lama tidak bertemu"

"baik ahjussi. oh ya, aku sampai lupa kenalkan ini Seokjin Hyung" perkataan jungkook membuat polisi itu terkejut

"Seokjin"

"nee, ahjussi tenang dulu aku akan menceritakannya" jungkook mulai menceritakan bagaimana ia bertemu dengan sosok pemuda yang membuatnya ingin selalu dekat dengannya.

"jadi, dia tidak punya nama lalu kpu berikan nama hyungmu ke dia? "

"nee, dan tujuan aku ke sini ingin mencari petunjuk, mungkin selama ahjussi melakukan pencarian ada yang ahjussi temukan"

polisi Bernametag song Ji-hyo itu  nampak berfikir sebentar lalu beranjak mengambil sesuatu di dalam lemari yng berada di belakangnya, saat kembali duduk ia menyerahkan plastik bening transparan kecil ke jungkook

"saat pencarian di sekitar hutan, kami menemukan anting ini, sepertinya itu pemilik wanita yang mencuri hyungmu"

"tapi bagaimana aku bisa menemukan pasangan satunya lagi, inikan sudah lama, anting seperti ini mana ada zaman sekarang" bingung jungkook

"nah justru karna anting itu lama kau bisa mencarinya di tempat penyimpanan barang antik, anting itu adalah anting termahal zaman dulu, banyak yang mengincarnya saat ini, jadi tidak mungkin wanita itu akan membuangnya seenaknya, dia pasti akan menyimpannya" jelas song ji-hyo

jungkook nampak mengangguk mengerti dengan penjelasan yang di berikan ji-hyo. setelah mendapatkan satu petunjuk ia langsung pamit untuk mencari petunjuk lain

***

seorang pemuda dengan seragam SMA nya tengah duduk termenung di balkon kamarnya, entah apa yang ia pikirkan sampai tidak terusik dengan apapun.

"haah... " helaan nafas keluar dari pemuda berkulit putih yang tak lain adalah Yoongi, sepertinya ia kelelahan diam dan melamun dari tadi

"bagaimana" seseorang yang ia begitu kenal suaranya tiba-tiba masuk  bertanya tanpa mengetuk pintu

"bagaimana apanya? "

"jangan berpura pura tidak tau, Yoongi"

"appa, kumohon hentikan semua ini, biarkan dia hidup, jangan melukainya, appa jangan egois"

hyubin terkekeh mendengar permohonan sang anak yang begitu berharap semua dihentikan

"berapa kali appa bilang, barang itu sangat mahal dan bisa berpengaruh untuk perusahaan appa agar menjadi besar"

"appa.....jangan dibutakan harta"

tanpa menjawab hyubin hanya tersenyum remah lalu pergi dari hadapan Yoongi

"AAAAAHHHH.... " Yoongi berteriak frustasi dengan perilaku ayahnya yang begitu gilaa akan  harta

"aku harus apa sekarang"

*

"pak apa tidak bisa di tambah sedikit saja gaji saya"

"tidak bisa, ini keputusan perusahaan yunji, kau semakin kurang dalam melakukan pekerjaan, jadi kami harus menurunkan jabatanmu sebagai pegawai biasa dan gaji yang kurang"

sungguh, saat ini yunji sangat bingung, apa ia harus menerima kenyataan ini, jabatannya turun dan gajinya juga turun, sementara ia harus membiayai jimin yang masih sekolah, apa cukup dengan gaji yang begitu sedikit.

setelah pertemuannya dengan temannya, yunji di landa banyak pilihan. yunji sempat berpikir ini rencana temannya, namun.... ia begitu lama berteman dan ia tau sifat temannya seperti apa, jadi ini terakhir mungkin rencananya.

"baiklah saya Terima"

setelah itu yunji langsung pergi dengan tidak lupa menunduk hormat pada sang atasan.

sepanjang perjalanan , yunji memikirkan pilihan pilihan yang menghampirinya hari ini.

saat sampai di rumah,baru saja ia membuka pintu depan, ia melihat wajah anaknya yang tertidur di ruang tamu dengan posisi duduk dan kepalanya yang berbantal buku pelajarannya.

yunji memandangi wajah tenang anaknya yang tertidur, linangan air mata mulai jatuh dari mata indahnya.

"maafin eomma..... jika suatu saat kau pergi, itu   bukan karna kemauan eomma, tapi demi kebaikanmu" lirih yunji, jimin nampak sama sekali tidak terusik dengan suara yunji

"semua itu adalah kebohongan"

***

entah berapa banyak lembar kertas yang sudah dua orang ini baca. NamJoon dan HoSeok masih terlihat berkutat membaca lembar demi lembar data pasien belasan tahun lalu.

"haaahhh.... cukup, ini sudah sangat melelahkan" ucap pasrah NamJoon yang begitu lelah

"kau benar, jika pemuda itu datang lagi aku akan menjelaskannya nanti,yang penting kita sudah berusaha"

"kajja kita rapikan lagi ini semua" lanjut hoseok

"ahh... ini sungguh hal melelahkan"

namjoon dan HoSeok kembalierapikan kertas dan map yang berserakan. namun tanpa sengaja, saat namjoon mengangkat map lusuh, sebuah kertas terjatuh dari dalam map tersebut

"eoh?data siapa ini? " bingung namjoon sambil mengambil kertas yang lusuh dan terlihat bekas rayap yang memakannya, kemudian ia membacanya. dan berapa terkejutnya saat melihat isi dari kertas tersebut.

"astagaaa!!! "

"yak, sakit tau"

"lagian kau gak usah pake teriak segala kali, jantungku hampir copot tau"

"hehe maaf ya. lagian coba  lihat, bukankah ini yang kau cari" ujar namjoon sambil menyerahkan kertas yang baru saja ia baca

"data pasien terlahir satu........ hati. yaaakk!! kau benar"

"gak usah pake teriak"

"baiklah HoSeok baca siapa nama pasienya"

"namanya....... "

"kim j.... "

annyeong yorobun, maaf telat up, tugas ara lagi numpuk banget karena ara pakai kurikulum merdeka. tapi ara akan usaha ini buat up ya😊

see you next time

jeon ara_9707

borahae💜 7

HEART MYSTERY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang