13. Ujian percobaan

15 2 0
                                    

Hai, welcome to story Rich Mystery School. Udh pada tau nama authornya belum? Kayanya masih belum, oke, kenalin aku Linda call me kak Lin or min Lin.

Kalian jangan lupa vote ya, biar aku semangat nulisnya hehe.

Kalian bisa follow tiktok story Rich Mystery School, @masterlin_wp

Untuk panggilan story ini mungkin RMS
[Rich Mystery School]

So, jangan lama-lama lagi, langsung baca aja guys sorry kalo banyak bacot✌️🤡
(Sksd aja guys sama aku hehe, sksd lebih seru😍)

~~~~~

Ujian percobaan sudah di umumkan oleh pihak sekolah di media sosial maupun Mading sekolah. Siswa yang mendengarnya langsung membuka buku dan seketika belajar untuk lolos dari hukuman jika mendapatkan rangking bawah.

"Ujian percobaan? Baru denger gue, tujuan dan fungsinya apaan?" Tanyanya sembari memainkan jari-jarinya.

"Bisa jadi buat nakut-nakutin nga sih?" Sahutnya menatap teman-temannya.

"Gue gatau tentang ujian percobaan di sekolah ini," jawab Kimi santai.

"Tapi tujuan sama fungsinya apaan?" Tanya Naphika kesal.

"Bisa jadi fungsinya untuk murid-murid disini belajar, tujuan? Paling juga ngeliat murid ini pinter atau nga kan?" Sahutnya ingin mendapatkan pendapat.

"Bisa jadi, tapi yang gue bingung sekarang adalah kenapa pada takut rangking bawah?" Sahutnya membuat Kimi, Naphika, dan Bragia menolehnya.

"Halo," sapanya tiba-tiba membuat mereka berempat menoleh dengan tatapan masing-masing. "Saya tak sengaja menguping tentang takut ranking bawah, kenapa kalian sangat tertarik dengan itu?"

"Maaf, siapa ya?" Tanyanya sedikit berjauhan.

"Oh, perkenalkan saya Artika guru sejarah," jawabnya tersenyum dan tangannya di belakang punggungnya.

"Guru sejarah? Guru baru menggantikan guru Sam?" Tanyanya dan Artika itu mengangguk.

"Betul sekali. Ohiya, kalian belum menjawab pertanyaan saya,"

"Apa alasannya murid disini takut dengan ranking bawah?" Tanya balik Kimi membuat guru tersebut mengkerutkan keningnya serta dengan senyuman yang masih terukir.

"Coba sekarang kalian bayangkan kalian itu mendapatkan rangking bawah, lalu kalian pulang dengan rangking tersebut. Apa keluarga kalian akan senang menerima kehadiran kalian di rumah?"

"Jelas tidak, saya pasti mendapatkan pukulan," sahut Bragia tertarik.

"Itu alasannya murid disini takut untuk rangking bawah," ujarnya membuat Kimi menatap guru tersebut tak percaya.

'kata-kata tersebut benar-benar keluar dari mulutnya? Cih, sangat sulit dipercaya.' batin Kimi dengan wajah datarnya.

"Waktu ujian percobaan akan di mulai 5 menit lagi, bergegaslah ke kelas untuk mengikuti ujian tersebut." Suruhnya dangan menatap jam tangannya.

Keempat circle Cp itu pergi dengan santai, sebenarnya Kimi tidak ingin pergi namun ia di tarik oleh Naphika dan Ghezzal untuk pergi ke kelas untuk bisa belajar terlebih dahulu.

"Segitu tertariknya lo sama guru Artika sampe gamau pergi?" Sahutnya di depan pintu kelas.

"Jawaban yang dia lontarkan benar-benar sulit dipercaya," jawabnya kewalahan.

"Pendem dulu penasaran lo, nanti juga bakal muncul sendiri kebenarannya," sahut Naphika masuk duluan ke kelas dan disusul oleh Bragia.

"Curiga sama seseorang memang wajar, tapi seharusnya ada batasnya," sahut Ghezzal mengelus-elus punggung Kimi lalu pergi.

"Yang bener aja," gumamnya sangat pelan lalu masuk kedalam kelasnya.

Ujian percobaan sudah di mulai, murid-murid sekolah Samudra School dengan was-was mengerjakannya karna memikirkan ranking bawah.

Lagi dan lagi, Welina bertukar dengan Kania dengan cara kertas membentuk lingkaran lalu melemparkan ke sisi kiri pengawas tersebut agar pengawas itu mengambilnya. Dengan sigap Kania dan Welina bertukar kertas ulangannya dengan gerakan sangat cepat. Pengawas tersebut kembali berdiri dan menatap murid kelas SC dengan tatapan datar.

"Siapa yang melemparkan kertas ini?" Tanyanya santai dan memperlihatkan kertas lingkaran itu.

Ada beberapa yang menatap Welina dan Kania di bangkunya. Tatapan itu mengundang pengawas itu menghampiri meja Welina dan Kania yang sampingan.

"Kalian yang melemparnya?" Tanyanya membuat Kania dan Welina menoleh dengan santai.

"Ada buktinya nga?" Tanya baliknya sangat santai.

"Tidak ada, tapi saya rasa kamu yang melemparnya," jawabnya membuat Welina menatap malas pengawas tersebut.

"Nuduh harus ada buktinya," sahutnya membuat murid lain yang mendengarnya menoleh dengan wajah masing-masing.

"Pasal 12 ayat 1. 'tuduh sembarangan bisa mendapatkan hukuman kecil.' " sahut Ghezzal menatap kertas ulangannya.

"Benar, pasal itu di bacakan oleh wakepsek seminggu yang lalu."

"Pasal khusus sekolah Samudra School kan?"

"Ghezzal benar-benar di hafalkan."

"Orang pintar selalu ingat hal apapun."

"Tapi yang di lakukan oleh Welina dan Kania tidak sopan," jawab pengawas kena mental.

"Peraturan ketiga," sahutnya membuat murid lainnya memikirkan peraturan tersebut.

"Murid Samudra School bebas melakukan semau kalian," sahut Kimi membuat murid class SC berseru kembali.

"Baiklah, saya tidak anggap ini masalah. Silahkan lanjutkan ujiannya," sahutnya dan murid SC kembali mengerjakan.

Murid class SC kembali mengerjakan ujiannya dengan sesekali saling menatap teman-temannya.

~~~~~

Selesai, cerita Rich Mystery School sampai situ.

Maaf kalo nga nyambung dan semoga kalian suka, sekali lagi jangan lupa vote ya.

Kalo boleh tau tokoh favorit kalian siapa?

Follow juga tiktok story Rich Mystery School @masterlin_wp biar tau informasi sama kelanjutan cerita Rich Mystery School sebelum update.

Jangan lupa votee yaaa!! Biar aku semangat nulisnya (⁠^⁠^⁠).

See you next time guys, salam hangat dari author ✨💅

Rich Mystery SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang