22. Taruhan

13 2 0
                                    

Hai, welcome to story Rich Mystery School. Udh pada tau nama authornya belum? Kayanya masih belum, oke, kenalin aku Linda call me kak Lin or min Lin.

Kalian jangan lupa vote ya, biar aku semangat nulisnya hehe.

Kalian bisa follow tiktok story Rich Mystery School, @masterlin_wp

Untuk panggilan story ini mungkin RMS
[Rich Mystery School]

Tap-tap ke bawah guyss🙌. 

~~~~~

Pagi datang menyinari, murid Samudra School kembali belajar seperti biasa. Di kelas SC, sudah banyak murid yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

"Eh Kim, gue semalam liat Adiya lari-lari kaya orang ketakutan," sahutnya tiba-tiba.

"Ketakutan?" Tanyanya memastikan dan langsung di angguki oleh Naphika.

"Lo semalam ngapain keluar?" Tanya Bragia posesif.

"Gue semalam cari angin, karna hujan jadi gue jalan-jalan di koridor sekolah." Jawabnya santai.

"Gaada yang liat?" Tanyanya dan di angguki oleh Naphika.

"Lo tau penyebabnya Adiya lari-larian?" Tanyanya namun Naphika menggelengkan kepalanya.

"Laku keras ya nama gue?" Tanyanya di belakang Bragia.

Bragia menoleh dengan terkejut lalu menghindar dari hadapan Adiya, Adiya maju sedikit dan bersedekap.

"Lo tau darimana gue lari-larian semalam?" Tanyanya mengangkat sebelah alisnya.

"Bilang aja lo takut sama hantu makanya lari-larian kan?" Ujarnya tersenyum miring.

"Kata siapa gue di kejar hantu?" Tanyanya mendekati diri ke hadapan Naphika.

"Sorry," ujarnya mencegat Adiya berhadapan dengan Naphika.

Adiya mendorong tubuh Bragia ke samping sampai Bragia hampir terjatuh.

"Punya mulut buat jawab kan?" Tanyanya sekali lagi.

"Gue liat lo di koridor semalam," jawabnya menatap Adiya walaupun sedikit takut menatap matanya.

"Good morning All!" Teriaknya membuat yang lain langsung ke mejanya masing-masing termasuk Adiya menatap dengan tersenyum miringnya ke Naphika.

Pelajaran di kelas SC di mulai dengan nyaman ya walaupun Cb sedikit-sedikit membuat masalah di kelasnya.

~~~~~

22 Agustus 2025, Singapore

Meja dengan penuh berkas-berkas amplop putih serta berwarna merah sedikit. Ia sesekali melihat gadis yang ia cinta di kursi sebelah mejanya.

"Kamu tidak bosan?" Tanyanya memberhentikan keheningan.

"Pake di tanya," jawabnya yang masih mempermainkan kuku-kukunya yang cantik dan indah.

"Saya akan memberikan ponsel untukmu tapi ingat jangan memberitahu posisi kamu sekarang," ujarnya membuat gadisnya tersenyum lebar.

Rich Mystery SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang