15. Ruangan khusus

15 2 0
                                    

Hai, welcome to story Rich Mystery School. Udh pada tau nama authornya belum? Kayanya masih belum, oke, kenalin aku Linda call me kak Lin or min Lin.

Kalian jangan lupa vote ya, biar aku semangat nulisnya hehe.

Kalian bisa follow tiktok story Rich Mystery School, @masterlin_wp

Untuk panggilan story ini mungkin RMS
[Rich Mystery School]

So, jangan lama-lama lagi, langsung baca aja guys sorry kalo banyak bacot✌️🤡
(Sksd aja guys sama aku hehe, sksd lebih seru😍)

~~~~~

Di ruang gelap dan sepi, wakil kepala sekolah itu sedang berhadapan dengan seorang gadis muridnya yang cantik dan pintar. Ia tersenyum miring melihat wajahnya yang begitu cantik.

"Kamu sangat pintar muridku," ujarnya dan tertawa kencang membuat gadis tersebut bangun dari biusnya.

"Dimana saya?" Ujarnya pelan dan kesakitan.

"Tenang, jangan mengalirkan air mata dulu, saya belum memulainya." Jawabnya tersenyum.

"Mau apain tubuh saya?!" Tanyanya tegas dan menatap tajam.

"Merasakan apa itu namanya kuat," jawabnya berjalan ke arah meja yang berisi senjata tajam.

"Jangan berbuat apapun, saya mohon." Ujarnya menangis mengeluarkan air mata.

Tanpa pikir panjang, wakepsek itu menusukkan di bagian tangan kanan tanpa rasa kasihan di benaknya.

"Arkh!! Sakit!! Saya mohon hentikan!!!" Teriaknya berontak membuat wakepsek itu terus menusuknya lebih dalam.

"Saya cicipi darah kamu boleh?" Tanyanya tersenyum dan menarik pisau itu dengan gerakan cepat.

"Sa.... ya.... mohon.... hentikan!" Ujarnya pelan karena kesakitan.

"No, saya belum liat kamu menunjukkan rasa senang." Jawabnya tersenyum psikopat.

Wakepsek itu memerintahkan untuk suruhannya membunuh ranking bawah itu dengan brutal. Caranya? Cara masing-masing saja, ia tidak mau memikirkan hal itu.

Suruhan wakepsek itu membunuh ranking bawah dengan sebuah pistol dengan peluru sekali tembak. Wakepsek itu tersenyum saat jantungnya bolong karna tembakan.

"Kerja bagus," sahutnya mengacungkan jempolnya dan kembali meminum kopinya.

~~~~~

Keempat circle yang biasa di kenal sebagai circle Cp sedang berdiskusi ingin mendapatkan hadiah apa karna memenangkan kejuaraan kelas.

"Satu permintaan mana cukup njir," sahutnya frustasi.

"Cukup," jawabnya masih memikirkan.

"Satu permintaan? Gimana kalo ruangan khusus?" Sahut Naphika membuat ketiga temennya menoleh.

"Menarik," sahut Bragia bertosan dengan Naphika.

"Boleh," sahutnya senang mendapatkan jawaban.

"Bragia sama Ghezzal ke tata usaha ya buat penuhin permintaan kita," sahutnya membuat Ghezzal dan Bragia mengangguk.

Rich Mystery SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang