Paginya, Yuvin sudah siap-siap. Pemuda itu membawa tasnya dan keluar dari kamar.
Ia turun kebawah lalu duduk di sebuah sofa hendak memakai sepatunya.
Pakaian pemuda itu sangat simpel, Yuvin hanya mengenakan celana jeans pendek yang dipadukan dengan kaos warna putih di lapisi kemeja kebesaran berwarna putih di luarnya.
Ting!
Suara pesan yang masuk ke ponselnya membuat pemuda itu menghentikan kegiatannya.
Hendry
Yuvin, lo jadi ikut kan?Iya Hen, Gue ikut.
Okey, gue tunggu ya.
Setelah membalas chat Hendry pemuda itu langsung bergegas. Sebelum pergi Yuvin menengok ke samping rumahnya.
Ia berniat berpamitan pada bundanya.
"Bunda, Yuvin izin pergi bareng bang Brian." ucapnya ketika membuka pintu kaca.
"Iya Vin, hati-hati. Jangan ngebut bawa mobilnya." jawab sang Bunda.
"Yuvin, pamit Bun." ucapnya sembari mengecup punggung tangan ibunya.
"Hati-hati."
.
.
.
."Hen, ini beneran rumahnya?" tanya Jay pada Hendry ketika mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan rumah besar.
"Bener kok, ini emang rumahnya bang Brian." jawab Hendry.
"Gede banget rumahnya." ucap Lita.
"Cantik rumahnya."timpal Riana.
"Ini sih bukan rumah, tapi mansion." tambah Leo.
"Ayo turun." ajak Hendry.
Mereka berenam langsung turun dan masuk ke pekarangan rumah tersebut.
Saat melewati halaman rumah mereka bisa melihat sebuah mobil sudah terparkir rapi.
Hendry yakin itu milik Yuvin. "Ayo masuk, bang Brian udah nungguin. Yuvin juga udah sampai kayaknya." ucapnya kemudian.
"Yuvin."gumam Riana.
"Tuh anak ikut juga? tumben amat, biasanya juga gak mau"tanya Leo.
"Bang Brian yang ngajak, lo tau kan tuh bocah gak bakal bisa nolak " jelas Hendry.
"Bang Brian!" teriak Hendry ketika membuka pintu utama.
"Gak usah teriak."jawab Yuvin yang tengah duduk di sofa ruang tamu.
"Yuvin!! Kangen gue sama lo!" ucap Hendry cukup keras sembari memeluk Yuvin.
"Lebay lo, lepasin gak? Jijik gue, Hen" jawab Yuvin. Tangan pemuda itu sibuk melepas pelukan sahabatnya itu.
Saat hendak melepaskan diri dari cengkeraman Hendry, netra pemuda itu melihat ke arah pintu.
Bang Brian ngajakin mereka juga ternyata.
"Akhirnya dateng juga kalian!" ucap seorang pemuda yang keluar membawa beberapa tas dari arah tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Water
Fiksi RemajaSemuanya mengalir begitu saja. Bahkan pemuda itu tidak tahu bagaimana bisa gadis itu mengisi tempat sepesial di hatinya. Aku mencintainya tanpa sengaja Di keadaanku yang seadanya Dia.... Definisi cinta yang datang tiba-tiba dengan campur tangan seme...