Prolog

272 22 5
                                    

GUYSSSS YANG PERNAH BACA CERITAKU YG INI BACA LAGI YA 😭😭😭 PROLOGNYA AKU UBAH 100 % HEHE MIANHE 😔


------

Jadi gini,

Kenapa mereka bertujuh bisa saling kenal?

Semua berawal dari masa pengenalan lingkungan sekolah atau yang biasa di singkat MPLS.

Mereka di takdirkan untuk satu kelompok. Selama seminggu kurang, mereka harus bareng-bareng walaupun masih pada canggung. Tapi untungnya di kelompok dadakan ini ada satu orang yang bisa menghilang kecanggungan juga menghidupkan suasana kelompok ini agar tidak sepi dan garing banget.

Namanya Chandra.

Cowok tengil yang sok akrab. Dia bisa jadiin kelompok ini stand up comedy dan penuh tawa sampai kelompok sebelah melirik-lirik. Tapi sayangnya yang lain nggak minat, jadi Chandra ketawa ya ketawa sendiri, heboh ya heboh sendiri.

Chandra juga orangnya bikin kesel, kalo apa-apa dia tuh cuma beban kelompok yang banyak bacot sampai Nji---si paling ambis dan galak di kelompok aja abis energi meladeni tingkahnya yang bikin pusing.

Ada Deon yang magernya minta ampun. Di suruh kerja malah rebahan di bawah pohon. Lalu di buntuti cowok bermata sipit, namanya Jeino.

Mulanya kelompok mereka di tunjuk hanya berenam saja, tapi karena Deon belum kenal siapa-siapa, jadi dia maksa osis buat nambahin satu anggota lagi. Tanpa aba-aba Deon langsung menarik Jeino untuk masuk ke dalam kelompoknya padahal waktu itu Jeino sudah punya kelompok. Tapi cowok sipit itu pasrah-pasrah aja.

Dan ya, mereka sempat mikir kalau Deon dan Jeino ini saudara kembar tak identik. Tapi jawaban Jeino sewaktu Chandra nanya, "Lo berdua emang kembar?"

Jeino langsung ngedorong bahu Deon ngejauh sambil gaya mau muntah. "NAJIS! Gue sama dia satu SMP. Temen biasa, kagak ada hubungan darah." Deon cuma katawa ngakak liat ekspresi seenggak sudi Jeino semisal jadi saudaranya.

Ada lagi orang yang pendiam banget, namanya Nandes. Dia nggak bakal buka mulut kalau nggak di tanya duluan. Nggak bakal ikut ringanin tugas kelompok kalau nggak di gertak atau di suruh dulu. Patung banget deh pokoknya.

Kalau Jio jangan di tanyalah. Bocah itu planga-plongo doang. Ngangguk-ngangguk polos kalau di suruh-suruh Chandra. Yang paling bikin kesel dan membuat Nji pengen nyemplungin Jio ke ciliwung adalah waktu cowok bertas gambar alien itu bertanya dengan pertanyaan yang sama berulang kali, "Alien sekarang lagi dimana ya?"

Nggak tau deh.

Kelompok yang di pimpim Nji sebagai ketua, anggotanya memang nggak ada yang bener semua, tekanan darah Nji aja sampai naik gara-gara enam orang di kelompoknya. Tidak terhitung pula berapa kali ia mengumpat dan berteriak frustrasi.

Nji berharap selesai MPLS, mereka tidak akan pernah bertemu kembali. Walaupun mustahil karena masih satu sekolah. Atau seengaknya Nji nggak sekelas deh sama salah satu di antara mereka.

Gamau Nji tuh.

Tapi lagi-lagi tuhan belum mau mendengarkan doanya. Pagi itu ketika di umumin di kelas apa mereka akan menempuh pendidikan selama tiga tahun, Nji langsung berlari ke mading. Membaca namanya ada di kelas IPA-2, terus turun matanya ke bawah sampai di alfabet J---seketika itu kedua matanya membulat sempurna membaca dua nama tidak asing di sana.

Tujuh GenggamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang