2: 𝐓𝐔𝐊𝐀𝐍𝐆 𝐊𝐄𝐁𝐔𝐍

458 39 2
                                        

𝐋 𝐀 𝐃 𝐀 𝐍 𝐆 𝐆 𝐀 𝐍 𝐃 𝐔 𝐌

Di tengah terik nya panas matahari punggung legam yang terlihat besar dan lebar itu masih setia tertunduk

Jemari nya yang terbalut sebuah sarung tangan kain tebal dengan lubang-lubang yang membebaskan ujung jari nya kian bergerak aktif dalam tekanan

Mengais sekarung biji gandum yang berat nya melebihi setengah kwintal itu di pundak nya

Membuat tonjolan otot dan urat-urat tebal yang mengakar di sepanjang lengan hingga leher nya yang di lelehi keringat tercetak semakin jelas dan kontras.

Terlihat sangat Maskulin.

Sambil sesekali mengusap deraian keringat yang membanjiri wajah tegas nya yang bisa di bilang cukup tampan

Pria itu akan menggeram membuang nafas nya kasar setiap kali beban di pundak nya jatuh merosot ke tanah di sisi lain.

Pekerja muda dengan baju tak berlengan itu benar-benar menjadi sesuatu di matanya.

"Hey Sam.. entah apa yang dia lihat, namun kurasa kau harus bisa membuat nya pergi dari ladang gandum yang terik ini"

Ucap salah satu pekerja, menolehkan wajah nya cepat ke arah balai tempat peristirahatan para pekerja yang tampak di isi oleh seseorang yang tak biasa nya berkunjug ke sini.

"Cepaatt, jika tidak orang rumah akan maraah"

Tekannya, perkataan itu mengandung sedikit desakan perintah yang membuat Sam si pekerja baru itu mau tak mau

Membawa kaki nya maju menuju tempat di mana sosok itu berada karena unsur senioritas.

"Kulit Mu Akan Tersengat Matahari Dan Terserang Gatal-Gatal Jika Terus Berada Disini"

Ucap nya setelah menempuh jarak beberapa meter untuk sampai di hadapan Felix yang kini terlihat menatap nya penuh rahasia.

Ada kilas perasaan senang yang mencoba di tutup-tutupi oleh intrik jahil pada wajah angkuh nya yang sedikit malu-malu.

"Kalau begitu cepat gendong aku sampai pintu belakangㅡ" Balas anak lelaki dengan setelan pakaian rapih yang harum mewangi itu

Mempertegas keinginan mutlak nya yang tak dapat di tolak dan di ganggu gugat tersebut dengan mengangkat kedua lengan nya

Menutup mata jika sisa-sisa debu gandum yang turut tersebar dan bersarang di tubuh pekerja yang berkeringat itu dapat mengkontaminasi sosok nya yang terawat.

"tukang kebuun.." Lagunya, dengan nada yang sedikit mendayu menggoda.

Kemudian setelah lanjutan kalimat itu meluncur, Hyunjin pun langsung menempatkan lengan nya di antara punggung dan kaki Felix

Hingga pada akhir nya badan ramping yang seharus nya tak cukup pantas untuk ia sentuh apalagi ia gendong seperti seorang balita itu terangkat di udara.

Bukan apa-apa, Hyunjin hanya takut jika remaja itu akan geli terhadap kontak fisik yang terlalu berlebihan jika sewaktu-waktu ia berubah pikiran.

Lagipula tubuh nya kotor dan bau, dan tak semua orang sudi menerima keadaan itu, tentu saja ia harus menjaga sikap dan batasan bukan?

Setidak nya dengan seperti ini kulit kecoklatan nya yang lembab tak sampai benar-benar menyentuh permukaan kulit pucat nya yang putih dan bersih.

"Apa kau tahu sudah berapa lama aku berada di sana?"

Tanya Felix kemudian, sembari menyamankan posisi nya memeluk leher kekar seorang Hyunjin yang menempel erat di sisi tubuh nya.

𝐋 𝐀 𝐃 𝐀 𝐍 𝐆  𝐆 𝐀 𝐍 𝐃 𝐔 𝐌 | HYVNLIX | On holdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang