L A D A N G G A N D U M
Lee Antonella benar-benar tak memperdulikan putra kecil nya yang terus mejerit kesakitan saat ia menyeret nya memasuki rumah
Mengunci nya di dalam gudang setelah sempat menghempaskan tubuh nya secara kasar hingga pemuda mungil itu terjatuh tak berdaya menghantam lantai.
"Ibu Buka!! tolong buka pintu nya ibuu Felix mengaku salah!!"
BRAK!
BRAK!
"Felix berjanjiiㅡ akan menjadi anak baik dan tidak akan nakal lagii!"
"Feliix berjanjii!!"
BRAK!
BRAK!
"Tolong buka pintu nya ibuu! Felix tak ingin di kuncii.."
BRAK!
BRAKK!
"IBUUU.."
Mengabaikan teriakan Felix yang kini berubah menjadi tangisan pilu yang teredam oleh gedoran pintu.
"Hiks.. Ibuu.. Buka pintu nya ~ "
Kali ini badan nya benar-benar merosot hingga ia terduduk merana di atas lipatan lutut nya yang memerah.
Di sini, di rumah bak istana yang di penuhi kemewahan tanpa kebahagiaan ini penguasa kecil yang selalu terlihat kuat itu
Pada akhir nya terjatuh dalam kelemahan terbesar dalam hidup nya yang akan selalu tak berdaya
Menghadapi sosok dingin tanpa cinta sang ibu yang tak pernah sekalipun menganggapnya.
"hiks.. kenapa ibu seperti ini kepada Felix.."
Dari belakang sana si pengasuh yang sedari tadi mengejar berusaha untuk meluluhkan hati sang nyonya demi membebaskan anak asuh yang paling di kasihi nya pun tak menyerah.
"Nyonya kasihan tuan Felixㅡ
"Diam Cathrine, Dia Menjadi Seperti Ini Juga Karena Kau Yang Tak Becus Mendidik Nya!"
Akan tetapi sang nyonya justru malah menyalahkan Cathrine untuk sesuatu yang bahkan tak pernah ia berikan kepada darah daging nya yang tak pernah di susui nya.
"Memanjakan Nya Hingga Anak Itu Berlaku Liar Dan Tak Beretika Seperti Itu"
"M-aafkan saya Nyonya.."
Dan pada akhir nya si pengasuh itu hanya bisa tertunduk menerima keluhan dengan timpaan tanggung jawab di pundak nya.
"Sekarang antar anak-anak itu ke rumah nya dan setelah itu aku ingin kau pergi ke pusat kota untuk menghadiri pertemuan di venue 9"
"T-api Nyonya.."
Sebagai pengasuh yang telah merawat Felix selama enam belas tahun, tentu saja Cathrine akan lebih memilih bocah manis yang di asuh nya ketimbang melakoni permintaan majikan besar nya jika ia bisa.
Menjaga Felix yang di ibaratkan berlian agar terus bersinar memancarkan kekuatan nya
Namun sebuah ketakutan selalu berakhir membuat wanita itu terbungkam tak mempunyai pilihan untuk menolak keadaan.
"Ohh?" Ia tergelak dengan senyum kematian pada marun di bibir nya.
"Apa kau juga ingin sekalian mengemasi barang-barangmu dan angkat kaki dari sini??"
"Tidak Nyonya" Ujar nya pasrah.
"Maka Jangan Berani Membantahku!!"
...
"Apa Kau Tak Melihat Semua Kekacauan Yang Di Akibatkan Oleh Perilaku Mu Itu?!!"
Sedangkan di belakang sana sebuah teriakan murka dari mulut bercerutu itu terus menggerung
