𝐋 𝐀 𝐃 𝐀 𝐍 𝐆 𝐆 𝐀 𝐍 𝐃 𝐔 𝐌
Dan detik itu juga kemarahan para majikan besar benar-benar mengutuk sosok Hyunjin berkat rantai aduan si pengasuh
Yang terlanjur percaya dan tak terima setelah mendengar pernyataan palsu yang lagi-lagi
Di suarakan oleh bocah pirang yang saat ini hanya terdiam menikmati pertunjukan tersebut dalam raut kesenangan sesaat.
Felix benar-benar tak menyangka jika kali ini orang tua nya akan melibatkan nama nya yang tak pernah di pedulikan dalam kemerahan yang menumbalkan seorang pekerja tak bersalah tanpa ia duga.
Felix pikir orang tuanya akan abai dan tak akan terlalu menggubris hal ini seperti kenakalan-kenakalan lain yang sering ia lakukan selama ini
Tapi nyatanya tidak, sepertinya peran pekerja itu sangat berpengaruh untuk mengacu emosi kedua orang tuanya yang langsung tersulut.
"Andai Saja Kau Mendengar Perkataan Ku Saat Itu" Ucap Lee Antonella, menyalakan bara api yang kian memanasi punggung sang suami yang tersulut emosi.
"Bajingan Ini benar-benar menjadi semakin berani! ~ "
"Mulai Sekarang Kau Di Larang Memasuki Kawasan Rumah!!"
"Enyah Kau Dari Hadapanku!!"
Melalui sentakan kalimat terakhir nya yang provokatif, si pekerja itu pun membawa kaki nya pergi setelah di maki
Meninggalkan kediaman megah tuan besar nya tanpa menyuarakan kalimat lain selain kata permisi.
Mengabaikan tatapan aneh golongan nya yang diam-diam melihat nya dengan pandangan miris
Setelah mendengar kasus yang kembali menimpa sosok nya yang sudah pasti akan di bedakan pada keesokan hari.
Menyisakan Felix yang pada akhir nya kembali di tinggalkan seorang diri tanpa di beri sedikitpun rasa simpati.
Hanya Cathrine, hanya si Pengasuh itu yang selalu ada di sisi nya, bahkan menjadi sosok terdepan yang senantiasa membentengi nya.
Jika saja ia tak lalai dan terlambat mengetahui nya mungkin kejadian seperti ini takan terjadi dan terulang hingga dua kali.
"Apa dia melakukan sesuatu pada mu tuan Felix?" Ucap wanita itu setelah membatin menatap prihatin pemuda manis di hadapan nya sambil berlutut.
"tidak, dia tak pernah melakukan apapun padaku"
....
Masih dengan langkah tegas, Sam yang sebelum nya sempat menerima hantaman peringatan dari sang majikan pun tampak mengusak sudut bibir nya kuat
Sampai pada akhir nya uluran tangan seorang wanita dapur yang tak sekalipun menatap nya gugur
"Astaga Sam!!? Kau tidak apa-apa?! Bibirmu berdarah"
"Ayo duduklah biar ku obatii"
Dan berhasil menarik lelaki itu untuk terduduk menyaksikan secercah kekhawatiran dalam diri nya
Yang bersikukuh ingin mengobati luka tak seberapa untuk seukuran lelaki tangguh sepertinya.
"Tahan sebentar.." Ucap wanita itu dengan nada khawatir setelah membuka kotak obat dan mengusapkan kain basah tersebut pada sudut bibir Hyunjin.
