Mobil jenis sedan berwarna hitam menepi di pinggir gang yang tampak begitu lengang, tepat di bawah pilar alam berdaun rindang di depan sebuah rumah tradisional yang disebut Siheyuan.
Wang Yibo, Xiao Zhan dan Wu Yifan turun dari mobil tersebut dan langsung melakah masuk karena pintu gerbang sudah dibukakan. Di sana, di halaman depan Ketua Wu tengah bercengkerama dengan Sekretaris Huang sembari menikmati seduhan teh yang disajikan oleh pramusaji. Ketika suara pintu gerbang tertutup menyapa indra pendengaran, mereka berdua segera menoleh dan mengulas senyum pada Xiao Zhan.
"Kemarilah cucuku," ujarnya selagi menepuk bangku kecil bundar di sisinya.
Tanpa ragu Xiao Zhan mendudukan diri di samping sang kakek diikuti oleh Wang Yibo dan Wu Yifan. Di mata Ketua Wu entah kenapa kedua lelaki tersebut terlihat seperti pengawal Xiao Zhan daripada saudara dan teman. Oleh karena itu, ia sedikit tergelak ringan.
"Melihat kalian begitu kompak seperti ini, aku jadi merasa senang. Hatiku benar-benar lega. Setidaknya aku tidak terlalu mengkhawatirkan Xiao Zhan karena keberadaan kalian."
"Ketua Wu tidak perlu khawatir padaku. Justru Ketua Wu harusnya lebih waspada lagi untuk mempercayakan segala sesuatunya pada Wu Yifan ini," ujar Wang Yibo mencoba memprovokasi.
“Hei! Hei! Bicara apa kau ini?! Justru kaulah yang berbahaya untuk Xiao Zhan.” Wu Yifan tidak mau kalah. “Selama ini aku selalu melindungi dan menjaganya, justru kau yang merusaknya, Brengsek.”
“Enak saja! Itu kau Wu Sialan!”
“Bocah breng—”
“Apa maksud kalian? Siapa yang merusak siapa?”
Pertanyaan Ketua Wu yang meluncur menyela ucapan Wu Yifan pun sempat membuat kedua lelaki yang sedang saling melemparkan tuduhan itu terdiam sejenak. Keduanya saling memandang, sampai tiba-tiba senyuman miring yang muncul di sudut bibir Wang Yibo seketika membuat Wu Yifan bersikap waspada.
“Ketua Wu, asal Ketua Wu tahu saja bagaimana Wu Yifan bisa membawa Xiao Zhan keluar dari rumah itu. Pasti Ketua Wu akan murka.”
Sontak Wu Yifan langsung berkeringat dingin. Ia merilik ke arah Ketua Wu walaupun tetap fokus menatap Wang Yibo seolah memperingatkan untuk tidak melanjutkan ucapannya. Namun, Wang Yibo tetaplah Wang Yibo. Ia sama sekali tidak peduli dengan hujaman tajam penuh ancaman yang tengah u Yifan lemparkan sekarang.
Alih-alih berhenti, Wang Yibo justru semakin mengulas senyum lebar dan berkata, “Ketua Wu, waktu itu Xiao Zhan hampir saja dipe—”
“Kakek!”
“ ... ”
Semua perhatian seketika tertuju pada Xiao Zhan yang tiba-tiba memanggil Ketua Wu dengan lantang dan memotong ucapan Wang Yibo.
“Ada yang ingin aku bicarakan dengan kakek, bisakah kita bicara berdua saja?” pinta Xiao Zhan selagi menurunkan intonasi suaranya menjadi lebih lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDFIRE S2 [✓]
FanfictionDi usianya yang sudah sedewasa ini, Xiao Zhan telah mengalami banyak permasalahan dalam kehidupan. Masa kecil yang kurang menyenangkan, kesepian, trauma bekepanjangan, cinta dan keluarga yang terlalu rumit untuk di hadapi seorang diri. Beruntung, i...