Bab 22 Evanescence

192 28 12
                                    

“Kau dan Xiao Zhan berangkat bersama nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau dan Xiao Zhan berangkat bersama nanti. Aku harus pergi lebih dulu dengan Ketua wu karena ada yang harus kami lakukan.” Wu Yifan melangkah keluar dari pintu rumah dan masuk ke dalam mobil setelah memberikan pesan.

Besok adalah hari konferensi besar 4 Gate Group akan digelar, seharusnya semua orang yang terlibat sudah berada di Beijing sekarang. Namun, Wang Yibo dan Xiao Zhan baru akan berangkat besok pagi karena masih harus menunggu Wu Lei.

Ya, anak pertama Wu Yifan itu akan ikut ke Beijing atas permintaan Ketua Wu, tetapi karena hari ini Wu Lei masih sekolah maka ia baru bisa berangkat nanti malam atau keesokkan harinya. Tidak mungkin kalau berangkat besok, itu terlalu mendadak. Karena itulah, Wang Yibo dan Xiao Zhan memutuskan untuk berangkat nanti malam menggunakan kereta cepat.

Tepat pukul 10 malam, Wu Lei, Xiao Zhan dan Wang Yibo sampai di stasiun Beijing. Ketika baru keluar dari kereta tiba-tiba ponsel Xiao Zhan berbunyi. Nomor tidak dikenal yang terpampang pada layarnya membuat Xiao Zhan mengernyitkan dahi, ia juga tidak bermaksud untuk menerima panggilan karena prinsipnya jika tidak tahu siapa yang menghubungi, Xiao Zhan tidak akan mengangkatnya.

“Siapa?” tanya Wang Yibo saat melihat Xiao Zhan kembali memasukan ponsel ke dalam saku.

“Entahlah, nomor asing.”

Selesai menjawab pertanyaan Wang Yibo, ponsel Xiao Zhan kembali berdering. Ia menyalakan lagi layarnya dan menemukan nomor asing yang sama seperti yang tadi. Ia menoleh ke arah Wang Yibo dan bertanya, “Haruskah aku menjawabnya?”

“Ya, jawab saja. Siapa tahu itu penting.”

“Tapi aku tidak mengenal nomornya.”

“Mungkin saja Sekretaris Huang.”

Celutukan Wang Yibo membuat Xiao Zhan memikirkan bahwa itu kemungkinan benar. Ia memang tidak memiliki nomor Sekretaris Huang, dan kemungkin saat ini kakek sedang sibuk jadi meminta Sekretaris Huang untuk menghubunginya.

Dengan keyakinan tinggi, Xiao Zhan kemudian menerima panggilan tersebut. Saat benda pipih itu menempel pada daun telinga, saat itu juga jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Sambutan suara yang familiar membuat ia mendadak blank. Terlebih saat sosok dalam seberang sambungan tersebut memanggil dan menyebut-nyebut namanya.

“Zhan Ge, Ge ....”

Mana mungkin Xiao Zhan tidak mengenali suara itu. Wu Shixun, ya itu Wu Shixun.

Tubuhnya seketika menegang, dengan sedikit panik Xiao Zhan buru-buru menutup panggilan tersebut dan memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku celana.

“Siapa?”

Xiao Zhan menggelengkan kepala dan memaksakan senyum di bibir. “Bukan siapa-siapa, hanya orang iseng,” sahutnya dengan nada yang terbilang cukup gugup.

Wang Yibo tentu menyadari itu, tetapi ia mencoba berpikir positif dan mempercayai Xiao Zhan yang mengatakan bahwa itu hanya telepon dari orang iseng saja.

WILDFIRE S2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang