Bab 17 After; Last Night's Heat

255 35 7
                                    

Sentuhan cahaya mentari pagi yang begitu hangat membelai permukaan kulit, Wang Yibo yang baru saja membuka kelopak mata pun mengerjap-ngerjap beberapa kali, mencoba membiasakan sinar yang menyilaukan masuk ke dalam retina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sentuhan cahaya mentari pagi yang begitu hangat membelai permukaan kulit, Wang Yibo yang baru saja membuka kelopak mata pun mengerjap-ngerjap beberapa kali, mencoba membiasakan sinar yang menyilaukan masuk ke dalam retina. Menggeliat, merenggangkan otot-ototnya yang kaku terlebih pada bagian lengan atas tangan kirinya yang dijadikan bantal oleh Xiao Zhan.

Ia menoleh ke samping dan mengulas senyum tipis ketika melihat Xiao Zhan masih terlelap dengan damai.

Pandangan mengedar ke seluruh ruangan, dan sedikit terkesiap saat ia baru menyadari bahwa pakaian yang mereka dikenakan tercecer di lantai. Rupanya ciuman intens semalam membawa kedunya dalam aktivitas panas yang sangat membara. Emosi yang terluapkan, gairah yang selama ini dipendam benar-benar meledak sejadi-jadinya.

Wang Yibo mengambil ponsel yang tergeletak di atas nakas, menyalakan fitur kamera lalu memotret panorama yang sungguh memanjakan mata dari balik jendela kaca.

‘Pagi yang indah’, tulisnya pada kolom caption di bawah foto yang ia posting di media sosial tersebut sebelum dengan hati-hati ia turun dari atas ranjang agar tak membangunkan Xiao Zhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‘Pagi yang indah’, tulisnya pada kolom caption di bawah foto yang ia posting di media sosial tersebut sebelum dengan hati-hati ia turun dari atas ranjang agar tak membangunkan Xiao Zhan.

Klek.

Tepat saat Wang Yibo membuka pintu kamar mandi, Xiao Zhan sudah mendudukkan diri sembari mengumpulkan nyawa. Selimut yang semula menutupi pundak kini sudah meluncur jatuh dan mendarat tepat di antara paha dan perutnya.

Good morning!”

Dengan malas Xiao Zhan menoleh ke sumber sumber suara, tanpa mengangkat dagunya. Dalam posisi kepala miring, kedua pipinya tiba-tiba bersemu kemerahan saat ia menyadari bahwa Wang Yibo berdiri di depan pintu kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggang. Sementara tubuh bagian atasnya dibiarkan terekspos begitu saja. Suguhan pemandangan yang seketika membuat mata Xiao Zhan terbuka lebar.

“Pagi,” balas Xiao Zhan malu-malu.

Sial! Ujarnya dalam hati setelah menyadari sikapnya yang tampak menggelikan. Oh, ayolah! Ia tidak biasanya seperti ini. Apa hanya karena seks semalam saja bisa membuat Xiao Zhan bersikap seperti perawan. Ah ... Xiao Zhan lupa. Ia memang masih perawan semalam.

WILDFIRE S2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang