Baby

3.4K 142 3
                                    

"Dia kecil sekali hyung, bahkan botol minumku rasanya lebih besar dari nya" Kata Haechan sambil menatap baby renjun.

Ibu muda itu masihlah takjub melihat sang buah hati yang telah dinanti selama 7 tahun ini. Ia masih tidak menyangka bahwa bayi yang makan, minum dan tidur bersamanya ini sekarang berada dalam pelukannya.

Mark hanya tersenyum melihatnya, hatinya hangat sedari tadi dan senyum pun seakan enggan untuk meluntur dari wajahnya.

Mark paham perasaan yang Haechan rasakan, sebab ia juga merasakannya. Anaknya. Kehadirannya yang dinantikan akhirnya hadir juga. pelengkap keluarga kecilnya.

" Itu karena baby lahir secara Prematur sayang. Bukan kah dia terlihat rapuh? "

" Kau benar hyung, aku bahkan ingin selalu berada didekatnya dan melindunginya. Lihatlah bahkan tangan kecilnya seakan tak mau meles jari ku..."

Mark tersenyum dan mengelus kepala Haechan. " Kamu benar, baby Renjun sepertinya tau bahwa ada baba dan ammanya disini. Makanya dia merasa aman. Benar kan baby? "

" Iyaa baba, tolong jaga aku ya! " Itu Haechan yang menirukan suara bayi, menggemaskan 🤧

"Hahaha, pasti baby. Tumbulah menjadi anak yang baik, anak yang cantik dan anak yang tangguh ara? Baba dan amma mu akan selalu berasama mu. Jangan takut pada dunia ara? Jika dunia ini jahat pulang lah sayang, kami adalah rumah yang hangat untuk mu. Baba sangat menyayangi baby Renjun sangat"

Kata Mark sambil menunduk, melihat bagaimana baby Renjun yang terlihat tenang sambil meminum asi dari sang Amma.

Haechan yang mendengar uangkap sang suami barusan meneteskan air matanya. Hatinya menghangat dan dipenuhi rasa syukur saat ini. Jadi seperti ini rasanya ya? Perasaan hangat nan menggelitik namun penuh haru. Haechan menyukainya.

"Nee Baba hiks.. Hikss... Hikss.. Tolong jaga kami yaa"

"Jangan menangis Haechan-ah hari ini adalah hari yang bahagia" Kata mark sambil mengecup puncak kepala sang istri.

Setelah dirasa cukup haechan menaruh baby Renjun kedalam inkubator kembali. Bayinya itu terlihat cantik tapi.....tunggu!

"Hyung, apa baby mirip dengan ku? Katakan-katakan!  Aku penasaran. Aku lihat-lihat baby sepertinya mirip dengan mu!! " Katanya menggebu-gebu.

Mark terkekeh, lucu sekali istrinya ini batinnya.

"Hey pudu. Lihat lah baby hanya mewarisi hidung seperti ku. Selebihnya aku rasa baby mirip dengan mu? Bibir dan matanya sama seperti dengan mu"

"Ohhh? Banarkah? Astaga aku senang sekali! Rasanya terlihat adil! Habis aku lihat jeno mirip sekali dengan Eric hyung. Kan aku tidak mau kalau putra pertama ku mirip sekali dengan mu! "

Mark mengerutkan dahi mendengar penjelasan istrinya tersebut, " Loh memangnya kenapa jika mirip hyung? Kan hyung yang buat!"

Haechan melotot. " Astaga hyung disini ada baby! Astaga Renjun-nie tidur yang nyenyak yaa sayang. Jangan dengarkan Baba mu! Dia aneh"

"Yaaa...aku benar kan? Memang salah ku dimana? " Lanjutnya

" Salah mu banyak! Aku bahkan sebal dengan mu, entah kenapa hyung melihat muka mu saja membuat ku sebal" Terang Haechan sambil terkekeh.

" Kamu ini aneh! Tidak jelas! " Kata mark dengan cemberut.

Haechan yang melihat itu hanya terkekeh, meras konyol atas perdebatanya dengan sang suami.

"Hyung~~ sini... " Panggilnya

Mau tak mau mark pun menunduk mengikuti perintah Haechan.

"Apa? " Jengkelnya.

Chupppp.

Mark terkejut tentu saja. Namun ia menikmati bagaimana bibir haechan menyentuh bibirnya tanpa pangutan. Menikmati kasih sayang ditiap detiknya.

"EKHEM... sorry dady ganggu ya, habisnya dady buka pintu kalian ga sadar. Dady cuma mau bilang keluarga Mark dan teman-temen ga jelas mu akan kemari untuk melihat bayi kalian"

Sontak saja kedua sejoli itu terkejut. Malu! Bahkan terlihat jelas rona kemerahan dipipi keduanya.

"Kasian cucu dady. Harus lihat orang tuanya pacaran tidak tau tempat. " Sindirnya sambil mendekati inkubator renjun.

Keduanya hanya diam. Terlalu malu karena ke tahuan kissing di tempat baby renjun.

"Cucu dady kecil sekali, cepat sehat dan kuat ya baby. Dady menunggu kita bisa bermain bersama" Lanjutnya.

Johnny masih memandangi bayi mungil itu dengan takjub. Waktu terasa  cepat. Johnny jadi mengingat saat pertama kali Haechan dilahirkan.

Persis seperti Renjun. Bayi mungil cantik yang membawa kebahagiaan bagi keluarga. Ah ia jadi terharu.

"Dih dady, apa-apan ko manggilnya dady? Harusnya grandpa dong!" Sungut Haechan.

"Dady dan mami sudah memutuskan pudu. Dady dan mami tidak ingin di panggil grandpa atau grandma karena terlihat tua. Bagaimana menurut mu Mark? Kamu setujukan kalau dady dipanggil Dady oleh anak mu? Lagian dady dan mami belum terlalu tua." Jelas Johnny.

"Mark si setuju aja, sebahagia dady dan mami saja"

Mark tidak keberan. Yang penting anak mereka mendapatkan banyak cinta saja itu sudah cukup untuk Mark.

"Yah dady aku ga setuju! Dady sudah tua! " Kata Haechan.

"Dady tidak perduli... Wleee🤪🤪. Yasudah dady kembali yaa.... Inget jangan pacaran ga tau tempat! " Sambungnya jahil.

" YAHHH! DADY AKU.... " belum selesai Haechan meneriaki sang dady

OEEEEE.....OEEEEEE.....OEEEEKK....
.
.
.
.

Upsss.....sepertinya Haechan lupa jika bayinya itu sangat sensitif dan bisa terbangun kapan saja karena suara menggelegar nya itu.

So selamat menidurkan baby renjun yaa orang tua baru❤

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

END.

part ini selesai, tinggal nunggu next partnya yaa🤧

Aku harap kalian suka 💛 sehat selalu semua💐

Lion Family | MARKHYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang