Typo bertebaran temen-temen harap maklum🤧
🌸🌸🌸
Hore akhirnya baby Renjun sudah pulang loh temen-temen setelah 10 hari di rumah sakit.Ya meskipun harus dengan bantuan perawat. Ya temenan Mark menyewa perawat untuk membantu Haechan dalam mengurus anaknya.
Dokter bilang pada mereka untuk merawat baby yang lahir prematur seperti Renjun memang harus ekstra awalnya. Karena baby yang prematur masih sangat sensitif terutama terhadap sentuhan dan pendengarannya.
Jadi Mark memutuskan untuk menyewa perwat guna memantau perkembangan baby Renjun selama sebulan ini dan hitung-hitung membantu Haechan dalam mengurus baby Renjun.
"Haechan-ah sudah makan? Mau bubu ambilkan makanan? " Taeyong ibu mertuanya.
" Nanti saja bubu, aku udah ngemilin chicken yang bubu bawa tadi ko. Jadi masih kenyang hehe" Jawabnya.
"Ohh yasudah. Kalau kamu mau makan bilang bubu ya... " Katanya lagi.
"Siap bubu hehehe... Bubu? Bubu apa aku bisa menjadi orang tua yang baik untuk baby Injun? Aku agak khawatir tentang ini bubu" Jelasnya sambil menatap baby renjun yang sedang meminum asih di pangkuannya.
Taeyong tersenyum. Ia tahu pasti setiap ibu muda akan merasakan hal ini.
Menurutnya ini wajar. dia dulu juga begini saat Mark lahir. Ia takut, takut belum Bisa menjadi ibu yang baik bagi anaknya kelak. Takut akan semua kemungkinan yang terjadi.
"Haechan-ah setiap ibu pasti mengalami hal tersebut ara? Tapi yang harus diingat bahwa kamu dan suamimu sudah melakukan yang terbaik untuk baby Renjun. Bubu rasa itu adalah awal yang baik...Kenapa? Karena kita akan terus belajar setiap harinya mengenai emosi anak, mengenai hal hal yang disukai bahkan akan menjadi tempatnya dalam bercerita. Tolong singkirkan fikiran negatif mu ya? Tidak ada ibu yang baik tanpa pengalaman. Jadi tolong kuatkan dirimu" Jelasnya Taeyong panjang sambil duduk didepannya.
Haechan hanya menyimak, sambil memperhatikan anaknya yang sedang menyusu padanya. Lucu bayinya sangat menggemaskan. Entah kenapa, kadang pikiran-pikiran buruk menghantuinya. Dia takut akan segalanya.
"Maaf bubu Haechan hanya takut, haechan juga tidak tau kenapa tiba tiba jadi seperti ini" Jelasnya.
"Tidak apa-apa Haechan-ah kamu sudah berusaha, jadi tolong bertahan yaa? Jika kamu rasa sulit kamu bisa berbicara pada suamimu, pada bubu, pada dady Jae atau kedua orang tua mu. Ingat kita keluarga dan kita akan saling menjaga ara...? Jelasnya sambil mengusak kepala haechan.
" Nee bubu terimakasih" katanya dengan sedikit berkaca-kaca.
"Lihat lah Haechan cucu bubu sangat haus sepertinya, dia bahkan tidak mau melepas sumber makanannya hahaha~~" Tawa taeyong pelan.
"Iya bubu hahaha... Lihat mulut mungilnya seperti ikan dilaut haha... Mumumumu.. HAHAHAHAHA" Kata Haechan tertawa.
Taeyong tersenyum akhirnya Haechan sedikit membaik. Mungkin ia akan berbicara dengan Mark habis ini.
"OEEEEEE..... OEEEEE... OEEEEEE...... OEEEEEE......."
"Ya ampun maafkan Amma sayang.. Amma Tidak sengaja tertawa keras" Paniknya.
"OEEEEEE..... OEEEEE... OEEEEEE...... OEEEEEE.......OEEEEEE....OEEEEEE....."
Ia buru-buru membenarkan pakaian lalu menggendong baby Renjun yang masih menangis.
Bubu? Bubu hanya melihat saja. Ahh iya jadi dejavu saat mark masih bayu dulu. Persis seperti ini sensitif terhadap suara.
Oiyaa omong-omong Haechan itu tinggal dirumahnya untuk saat ini. Ia dan Mark memutuskan demikian karena dirasa masih memerlukan bantuan orang tua dalam mengurus bayi.
Kenapa ga ditinggal dirumah mark? Yaa karena seperti yang dibilang diawal perusahaan dady jae dan bubu itu sednag ada masalah. Sehingga mereka sering berada di luar kota.
Mereka takut tidak akan bisa membantu menantu kesayangan mereka itu secara maksimal.
Taeyong terkikik melihat sang mrnantu berusaha memenangkan bayinya. Lucu.
Akhirnya setelah perjuangan selama 10 menit baby Renjun bisa tenang kembali. Dan Haechan buru-buru menaruhnya kedalam box bayi.
Yang pastinya sudah dirancang sedemikian rupa agar baby tetap hangat.
"Bagaimana rasanya Haechan-ah? " Tanya Taeyong.
"Sedikit susah, namun menghangatkan bubu" Katanya sambil tersenyum lalu merebahkan kepalanya dipaha sang mertua.
"Memang hahaha, nikmati lah Haechan-ah karena saat bayi mu sudah besar nanti kamu akan merindukan masa-masa ini" Jelas bubu sambil mengelus kepalanya.
"Hm.. Bubu.. Terimakasih...."
Setelahnya tidak ada percakapan. Karena Haechan tertidur. Tadi ia sempat mengobrol dengan besannya Ten. Bahwa baby Renjun akan menangis tiap malam karena lapar.
Jadi Haechan dan Mark akan bangun di tengah malam untuk menidurkan serta memberikan asih kepada Renjun.
"Selamat tidur Haechan-ah. Bubu menyayangi mu" Jelasnya sambil membenarkan posisi tidur Haechan dan memberikannya selimut. Tidak lupa dengan kecupan sayang didahi.
Setelahnya Taeyong menutup pintu kamar dan kembali keruang tamu. Dimana ada Ten disana.
Lumayan, setidaknya dia bisa bergosip sebentar dengan besannya itu muehehe...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.END.
Akhirnya part ini selesai, tinggal nunggu next partnya yaa🤧
Oiya fyi aja yaa. Mark dan Haechan tu pacar lima langkah. Jadi kalo bubu sma dady Jae mau main ke tempat haechan tu tinggal jalan aja ga usah jauh jauh.
Karena rumah mereka itu depan- depanan wkwk.
Aku harap kalian suka sama cerita kali ini, semoga sehat selalu semua💐💛
Kalian kalo mau req bisa yaa. Ini lapak req, silahkan juseyo~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lion Family | MARKHYUCKREN
FanfictionMarkhyuck ft Renjun as their son. Keluarga, banyak kata yang bisa di ungkapan tentang keluarga. banyak cinta dan cerita di setiap harinya. Aku ga pandai menulis kata, so semoga kalian suka. btw ini tu bakal lompat lompat gitu yaa wkwk jadi ga ngu...