Sepiring Telur

628 74 1
                                    

annyeong minna-san apa kabar? Selamat membaca hehe. Maaf ya kembali lagi bersama aku si penulis labil. 🤧🙏🏻

Happy Reading🌸💐

Renjun 7 tahun.

🌸🌸🌸🌸

Renjun itu suka sekali memperhatikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh sang ibu.

Sebenarnya hanya kegiatan ibu rumah tangga pada umumnya, namun entah kenapa dimata Renjun hal tersebut merupakan tanda cinta Amma Haechan, pada baba Mark dan dirinya.

Seperti saat ini Renjun sedang memperhatikan Amma Haechan yang menggoreng-kan telur mata sapi sebagai camilan untuknya belajar.

"Shhh" Ringis Haechan saat tidak sengaja terciprat minyak panas.

Renjun dengan cepat berdiri menghampiri ibunya. Ia khawatir dengan tangan Ammanya ini.

"Amma? Tangannya dibilas dulu takut luka  nanntinya" Kata Renjun yang hampir menarik ammanya ke wastafel.

"It's okey sayang, Amma is fine. Ini mah ga bakal bikin kulit amma luka" Tenang Haechan.

"Noooooo tapi kulit amma merah nantinya 🥺" Katanya dengan wajah cemas.

Aduh Haechan jadi mau tertawa melihat wajah anaknya ini. Lucu banget mana mukanya melas. Tapi demi menghargai rasa khawatir anaknya ia bisa ko menahan tawanya.

Kena cipratan minyak kaya gini mah Haechan udah biasa. Kebal malah kalo kata dia.

"Engga apa sayang, injun lanjutin aja lagi belajarnya. Amma bentar lagi selesai" Katanya sambil tersenyum dan mengusak kepala renjun

"Hngg" Katanya Renjun sambil mengangguk. Ia dengan segera kembali ke ruang keluarga guna melanjutkan belajarnya.

Selesai dengan urusan dapur, Haechan lanjut membereskan meja belajar Renjun.

Renjunnya kemana tuh ? Renjunnya lagi bobo temen-temen. Bocahnya lelah kayanya habis belajar.

Makanya tadi Haechan mindahin Renjun ke kasur yang ada di ruang keluarga biar nyaman tidurnya.

Setelahnya Haechan kembali membersihkan meja belajar sang anak.

Seperti biasa, ada serpihan penghapus, coretan kertas tak berguna, dan... sebuah surat.

Surat?

Perlahan, Haechan buka lipatannya. Isinya ditulis dengan huruf besar-besar, ala tulisan anak-anak yang baru belajar menulis :

" Dear Amma Tersayang,

Injun mau bilang, Injun sangat mencintai Amma, walaupun Amma terkena minyak panas dari telur yang nakal itu! Injun janji akan jadi dokter kecil yang merawat Amma dengan penuh cinta!.

Nanti, Injun juga mau buatkan sup sayur yang super enak. Mungkin kita bisa masak sama-sama, tapi kali ini kita pakai apron, ya, supaya tidak kena minyak lagi!

Amma adalah superhero yang bisa mengatasi segalanya. Jadi, cepat sembuh, ya! Kita main masak-masakan lagi dan buat telur mata sapi yang tidak nakal.

Amma terimakasih atas sepiring telur mata sapinya, ya!

Peluk cium dari anakmu yang paling manis, 
Lee Renjun "

Ah, rasanya meleleh lebih dari minyak panas tadi.

Mata Haechan berkaca-kaca, tapi bibirnya tertawa geli. Di pojok surat, ada gambar hati yang dibuat terbalik?

Anak ini! Haechan ketawa kecil sambil berpikir, betapa konyol dan manisnya momen-momen kecil seperti ini.

Rasa perih di tangan tadi langsung hilang, digantikan oleh kehangatan yang berbeda—yang jauh lebih indah.

Perlahan ia mendekat kemudian mentatap sang buah hati yang sedang tertidur lelap itu.

Dengan sayang ia mengelus rambut halus itu dan membisikan kata termanis untuk anaknya.

"Injun-ah, Kamu adalah keajaiban kecil Amma, cahaya yang selalu menerangi hati Amma. Amma selalu berdoa agar setiap langkahmu dipenuhi cinta dan kebahagiaan. Amma akan selalu ada di sini, di sampingmu, menyayangi dan melindungimu. Tidurlah, Nak, mimpikan dunia yang penuh warna dan kebahagiaan. Esok hari adalah milikmu untuk dijalani dengan ceria. Ibu mencintaimu, selalu"

Setelahnya ia mengecup dahi sang anak, dan ikut menyelami mimpi bersama putra kecilnya itu.

🌸🌸🌸🌸

Haiii minna-san hehe maaf ya pendek! Hari ini aku lagii mood nulis tapi agak gajelas? Tapi yaudahlah ya wkwkk

Semoga suka ya! ❤

Lion Family | MARKHYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang