26. Forever, together (END)

2.5K 199 37
                                    

Ting...

Bunyi dentingan bel ketika pintu terbuka. Dua orang pria masuk ke dalam sebuah restoran kecil namun cukup ramai pembeli. Suasana di dalam sangat ramai. Hanya ada dua kursi kosong yang tersisa. Cukup untuk mereka berdua.

Seseorang yang bertubuh agak pendek terus melengak-lengok ke segala arah seperti mencari seseorang.

"Tenang, nanti gue tunjukkin kok kalau udah keluar" Tukas Junkyu dengan suara sedikit di tinggikan.

Hyunsuk mengangguk, mereka berdua duduk di bangku kosong tersebut. Junkyu mulai memesan sambil menanyai tentang seseorang kepada sang pelayan.

"Aku kaget pas tahu ini restoran ortunya Jihoon, aku sering kesini pas ortu aku ada disini" Cerita Hyunsuk.

"Loh, kirain udah tahu"

"Aku cuma tahu kalo ortu Jihoon buka restoran tapi ga tahu kalo ternyata restoran ini"

Junkyu terkekeh. Sejak kepergian Jihoon entah kenapa Hyunsuk tiba-tiba mulai mendekatinya. Sebagai salah satu sahabat dekat Jihoon, Junkyu sudah tahu alasan Hyunsuk mendekatinya. Junkyu juga yang tahu seberapa besar obsesi Jihoon kepada Hyunsuk sampai membuat sahabatnya itu bodoh sangat-sangat bodoh.

"Tapi, kenapa Jihoon ga deket sama ortunya?"

Minuman yang mereka pesan datang. Junkyu mengambil minuman miliknya dan mulai mengaduk-aduk dengan sedotan agak tercampur.

"Ah itu"

Junkyu menyeruput minumannya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Hyunsuk.

"Sebenarnya aku juga ga tahu"

"Hah" Hyunsuk tampak kecewa, ia pikir Junkyu tahu sesuatu.

"Yeah, Jihoon ga seterbuka itu sama orang. Aku cuma tahu sedikit"

Hyunsuk mengangguk-ngangguk, kekecewaannya telah sirna.

"Antara Jihoon durhaka atau dianya parents issues"

Hyunsuk manggut-manggut. Ia pikir tak semua orang memiliki orang tua seperti orang tuanya, tak semua orang punya hubungan yang baik dengan anak atau orang tua mereka.

Tak lama makanan datang, bersamaan dengan kemunculan dua orang dari dalam ruangan. Junkyu mengatakan bahwa mereka adalah orang tua Jihoon. Setelah Hyunsuk perhatikan ternyata mereka tak begitu mirip dengan Jihoon.

Akhirnya janji yang tak sempat ia luruskan itu terpenuhi meski bukan bersama Jihoon melainkan Junkyu.















Setelah melewati ujian yang begitu sulit dan melelahkan. Hyunsuk dapat bernafas lega karena akhirnya hari wisuda tanda ia akan segera tamat akan berlangsung hari ini.

Meski kali ini dua orang terdekatnya tidak ada di sampingnya, ia masih punya teman yang selalu membantunya. Apalagi sekarang Hyunsuk sudah dekat dengan Junkyu juga Yuna.

Soal Yuna, Hyunsuk agak terkejut mengetahui hubungannya dengan Jihoon. Mengetahui fakta bahwa Yuna adalah teman tidur Jihoon membuat Hyunsuk sedikit cemburu. Junkyu bahkan berusaha keras menenangkan Hyunsuk dengan mengatakan tentang seberapa besar cinta Jihoon pada Hyunsuk.

Tinggal menunggu saja sebelum akhirnya Hyunsuk akan angkat kaki dari negara ini. Negara yang memperkenalkannya dengan beberapa orang-orang baik juga kisah-kisah yang menjadi bagian penting dalam hidupnya.














Bulan-bulan berlalu, musim-musim berganti. Seorang pria manis yang masih tetap pendek sedang duduk di dekat air terjun buatan di tengah-tengah kampusnya. Bekal makan siang yang tak pernah kelupaan ada di sampingnya yang sesekali di lahap. Jari jemarinya mengetik keyboard dengan cepat.

Sudah satu setengah tahun semenjak kelulusan. Beberapa hari lagi Hyunsuk akan kembali ke negara itu. Meskipun hanya sebentar karena ada acara reunian khusus angkatannya sekaligus  menjenguk makam Byounggon.

Tutwing...

Sebuah pesan masuk, dari seorang anonim. Akhir-akhir ini nomor tersebut terus mengiriminya pesan-pesan aneh. Bahkan orang yang ada di balik itu tahu mengenai ulang tahunnya dan hal-hal yang ia sukai. Hyunsuk berniat untuk memblokirnya kali ini.

Saat Hyunsuk membuka room chat sang anonim mengirim sebuah gambar yang membuat sekujur tubuhnya merinding. Yang ia lihat bukanlah gambar porno ataupun hal-hal sadis namun hal yang cukup mengerikan baginya.

Sang anonim mengirim sebuah potret ruangan yang di penuhi oleh foto candid  Hyunsuk. Bukan hanya itu, sang anonim juga mengirim satu gambar lagi yang berisi gambar candid Hyunsuk saat Hyunsuk masih bersekolah di SMA bahkan foto Hyunsuk telanjang yang di cetak di dalam polaroid.

Ponsel yang Hyunsuk pegang jatuh. Semuanya begitu jelas saat ia melihat foto dirinya telanjang di bawah tindihan seseorang.

Seseorang yang Hyunsuk pikir sudah mati. Seseorang yang tiba-tiba pergi. Seseorang yang benar-benar memegang ucapan terakhir Hyunsuk.

Hyunsuk tahu siapa seseorang yang melihat pemandangan saat ia sedang bercinta tersebut. Seseorang yang sesekali menjepret foto ketika mereka sedang bercinta. Orang itu Jihoon.

Tutwing...

Pesan lain kembali masuk. Dengan tangan bergetar Hyunsuk meraih ponselnya.

|Maaf, butuh waktu lama buat ngeyiapin
ini semua
|Tapi sekarang gapapa, I'm yours and
you're mine
|Mulai saat ini, kita bakal selalu bersama
|Forever, together







































Sejak saat itu Hyunsuk menghilang tiba-tiba. Tak ada yang tahu kemana perginya Hyunsuk. Hyunsuk bagaikan di telan bumi. Orang tua Hyunsuk dan orang-orang terdekatnya berusaha keras mencari Hyunsuk ke seluruh seantero negeri.

Sampai pada akhirnya poster buronan Jihoon mulai tersebar di media. Semua itu perintah ayah Hyunsuk. Selama ini dialah yang membawa pergi Jihoon karena telah menyiksa putra tercintanya. Dan pada saat ia yakin Jihoon tidak akan menganggu Hyunsuk lagi, musibah ini pun terjadi.

Dua manusia itu lenyap, mereka menampakkan diri lagi di dunia. Tak ada yang tahu mereka mati atau masih hidup.

Takdir memang tak pernah bisa ditebak....




















End




Nanti bakal ada spesial bab khusus ewe-ewe

Pawang Setan ♡ | Hoonsuk (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang