Setelah berbagai macam drama akhirnya masakan krist dan singto siap sekarang, kini singto tengah membawa satu persatu masakan yang di masaknya tadi ke atas meja makan sedangkan krist menyiapkan piring dan sendok untuk mereka makan.
"Bukankah sudah ku katakan tadi, kemeja putih mu akan kotor jika kamu memasak, aku sangat tahu jika kamu sangat ceroboh" ucap singto sembari mengusap beberapa percitan makanan di kemeja krist dan krist hanya membiarkan itu.
"Sepertinya aku tak bisa kembali ke kantor dengan pakaian seperti ini" ucap krist.
"Apa kamu ingin meminjam kemeja ku?" Tanya singto.
"Tak perlu" ucap krist sembari membuka seluruh kancing kemejanya membuat singto terkejut.
Krist melepas kemejanya begitu saja di hadapan singto sehingga membuat singto langsung mengalihkan tatapannya ke sembarang arah.
"Ayo makan, aku sudah sangat lapar" ucap krist sembari duduk di sebuah kursi.
"Apa kamu akan terus seperti itu!?" Tanya singto.
"Tentu saja, bukankah kemeja ku sudah kotor? Kenapa kamu menatap ke arah lain?" Ucap krist bingung.
"B-bodoh! Aku akan mengambilkan mu baju ku" ucap singto.
"Apa kamu malu melihat ku?" Ucap krist sambil tertawa saat menyadari itu.
Singto tak menghiraukan ucapan krist dan memilih untuk pergi dari sana, ia ke kamarnya mengambilkan baju untuk krist.
"Ayolah, kita sama-sama pria" ucap krist saat melihat kedatangan singto.
"Tetap saja tak sopan bertelanjang dada di depan ku, krist!!" Ucap singto sembari melemparkan kaos miliknya ke hadapan krist.
Krist memakai kaos singto, setelah itu baru singto duduk di kursinya sendiri.
"Wajah mu memerah" ucap krist saat menyadari itu.
"I-ini mungkin hanya karna panas" ucap singto.
"Benarkah? Ku pikir tak panas sama sekali dan AC-nya masih berfungsi dengan baik" ucap krist sembari mendekatkan wajahnya.
Lagi, singto mendapatkan serangan mendadak dari krist, kenapa krist suka sekali menggodanya sejak tadi.
"A-ayo makan" ucap singto.
Krist kembali ke posisinya seperti semula dan memulai makan siangnya.
"Setelah ini apa yang akan kita lakukan?" Tanya krist.
"Apa kamu tak ke kantor?" Tanya singto.
"Bukankah sudah ku katakan aku tak akan kembali ke kantor, kemeja ku sudah kotor, lagi pula tak ada yang berani memarahi ku karna aku tak kembali ke kantor, itu perusahaan milik ku" ucap krist.
"Apa kamu tak ingin pulang ke rumah mu?" Ucap singto.
"Aku masih ingin bersama mu" ucap krist.
Singto tersenyum saat mendengar krist mengucapkan itu, entah apa sebabnya tapi yang pasti dia bahagia karna mendengar krist masih ingin bersamanya.
Krist memakan makan siangnya dengan lahap tanpa menghiraukan singto lagi.
***
"Bagaimana dengan bermain game?" Ucap singto, saat ini krist dan singto sudah selesai makan.Krist tengah mencuci piring sedangkan singto mengelap meja makan bekas mereka makan.
"Ide bagus" ucap krist.
Setelah semuanya beres, krist dan singto berjalan menuju kamar singto.
"Siapa yang kalah akan mendapatkan hukuman" ucap krist.
"Apa hukumannya?" Tanya singto.
"Hmm, yang kalah wajahnya akan di coret dengan spidol?" Ucap krist.
"Baiklah" ucap singto.
Singto memberikan satu stick game miliknya kepada krist kemudian menghidupkan gamenya.
Mereka mulai bermain bersama, sesekali krist berbuat curang dengan mengganggu singto membuat singto marah dan menjauhkan diri darinya.
"Aku akan mengalahkan mu!!" Ucap singto sembari fokus memainkan gamenya.
"Aku menang!!" Teriak krist bahagia, saat dia berhasil mengalahkan singto.
"Itu karna kamu curang tadi!!" Ucap singto cemberut.
"Bukankah tak ada peraturan tak boleh bermain curang, huh" ucap krist mengejek singto.
"Blablabla! Aku membenci mu!!" Ucap singto.
Krist mengambil spidol dan mendekatkan dirinya pada singto sehingga membuat singto menjauh.
"Mana wajah mu, baby. Biarkan daddy mencoretnya" ucap krist.
"Tidak!! Kamu curang krist!!" Ucap singto sembari menghindar dari krist.
Singto beranjak dari duduknya dan berlari sehingga membuat krist mengejar singto.
Krist masih terus mengejar singto yang mencoba melarikan diri darinya hingga singto tersandung dan terjatuh ke kasur, itu kesempatan krist, krist mendekat dan mengukung tubuh singto di sana, ia ingin mencoret wajah singto namun singto masih berusaha memalingkan wajahnya agar krist tak melakukan itu.
Krist memegang dua tangan singto dan menguncinya ke atas kepala singto kemudian ia mendekatkan tangannya ke wajah singto namun gerakan krist terhenti saat dia menyadari posisi mereka.
Krist berada di atas tubuh singto dengan tangannya yang mengunci dua tangan singto ke atas kepalanya, tunggu... Posisi seperti apa sekarang? Krist mengingat posisi itu sering di gunakannya saat ia bersama namtarn.
Begitu juga dengan singto yang kini terdiam saat melihat krist hanya diam sembari menatap wajahnya. Keduanya saling menatap dalam diam.
"Sing..."
"Krist..." Ucap keduanya bersamaan.
Jantung keduanya sama-sama berdetak dengan kencang, mungkin karna menyadari posisi mereka yang sangat dekat.
"Apa kamu pernah sedekat ini dengan orang lain?" Ucap krist.
"T-tidak..." Jawab singto singkat.
"Apa kamu pernah menjalin hubungan dengan orang lain selama kita lost contact?" Tanya krist.
"T-tidak juga..." Jawab singto.
"Kenapa?" Tanya krist.
"Aku..."
"Bagaimana aku bisa menjalin hubungan dengan orang lain jika hati ku masih mengingat mu" lirih singto dalam hatinya.
"Aku hanya tak mempunyai waktu untuk itu" ucap singto.
"O-oh..." Ucap krist sembari melepas dua tangan singto yang di pegangnya kemudian krist beranjak dari atas tubuh singto sehingga membuat singto bernafas lega.
Krist duduk di tepi kasur begitu juga dengan singto yang duduk di samping krist.
"S-sebaiknya aku pulang sekarang" ucap krist.
"Kenapa tiba-tiba?" Ucap singto.
"Aku hanya merasa lelah dan ingin beristirahat, lain waktu kita bisa bertemu lagi, hubungi aku jika kamu membutuhkan ku" ucap krist.
"Ya, hati-hati" ucap singto.
Krist beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari kamar singto. Bukan tanpa alasan krist memilih untuk pulang, dia hanya takut sesuatu hal yang tak boleh terjadi akan mereka lakukan nantinya jika mereka berduaan di dalam kamar. Krist hanya mencoba untuk tetap sadar jika dia sudah memiliki namtarn dan alexa sekarang.
Tbc.
Wkwkw, krist berusaha jadi suami yang setia 🤣🤣🤣
YOU ARE READING
Love from the past ✓
Fanfiction10 tahun berlalu, bagaimana jika kamu di pertemukan kembali dengan teman lama mu? mungkin bisa di bilang cinta di masa lalu mu namun dengan keadaan yang berbeda. dia sudah menikah dan memiliki anak, kamu terlambat mengatakan suka padanya, haruskah k...