"Apa kita jadi pergi?" Ucap newwie kepada seorang pria manis yang berdiri di hadapannya.
"Tentu, michel juga sudah siap!?" Ucap singto bahagia sembari memperlihatkan boneka yang di pegangnya.
Newwie hanya tersenyum manis menanggapinya.
"Gun, kami pergi dulu" ucap newwie pada gun.
"Ya, jangan pulang terlalu larut" ucap gun.
"Ayo berangkat" ucap newwie pada singto.
"Hore!?" Ucap singto bahagia.
Newwie dan singto berjalan menuju mobil newwie. Ia membukakan pintu mobil untuk singto kemudian singto masuk ke dalam mobil newwie.
Satu tahun telah berlalu, sekarang singto sudah tak di rawat di rumah sakit jiwa lagi, gun memilih untuk mengeluarkan singto dari sana karna singto mulai bisa mengontrol emosinya. Hanya saja singto tetap menganggap boneka yang bersamanya adalah anaknya dan nama boneka itu adalah michel, singto sendiri yang memberinya nama itu.
Newwie ikut pindah ke jepang bahkan ia mencari pekerjaan di negara jepang agar bisa selalu dekat dengan singto. Newwie membantu gun merawat singto dan seperti sekarang, jika newwie tak sibuk ia akan mengajak singto jalan-jalan.
Newwie menatap pria manis di sampingnya yang kini sibuk bicara dengan bonekanya.
"Apa kamu lapar?" Tanya singto pada bonekanya.
"New, michel mengatakan jika dia lapar, bisakah kita berhenti di sebuah restoran lebih dulu? Aku tak mau anak ku kelaparan" ucap singto.
"Tentu" ucap newwie.
Newwie mencari restoran terdekat dan menghentikan mobilnya di sana.
Keduanya keluar dari mobil, berjalan hendak masuk ke dalam restoran. Singto terus memeluk bonekanya bersikap seakan jika itu adalah anaknya.
"Maaf, tuan. Tak boleh membawa boneka masuk ke dalam restoran ini" ucap seorang pelayan yang menghampiri newwie dan singto saat melihat singto membawa boneka.
"Peraturan dari mana itu? Itu hanya sebuah boneka dan tidak akan pernah mengganggu" ucap newwie.
"Tapi sejak dulu restoran ini memang tak memperbolehkan pelanggan membawa apapun itu untuk masuk ke dalam" ucap pelayan itu sopan.
"Apa mata mu buta atau apa karna anak ku terlalu lucu sehingga kamu menganggap jika dia boneka!? Buka mata mu dengan lebar!! Dia anak ku dan dia manusia!!" Ucap singto marah.
Sontak tatapan semua orang terarah ke arah mereka, lebih tepatnya singto.
"Ayo masuk, new" ucap singto.
Singto hendak masuk namun sang pelayan menahan tangan singto.
"Maaf, tuan. Tak boleh membawa apapun jika ingin masuk" ucap pelayan.
"New, katakan padanya jika aku tak membawa boneka seperti yang mereka tuduhkan pada ku! Ini michel, anak ku" ucap singto sambil cemberut.
YOU ARE READING
Love from the past ✓
Fanfiction10 tahun berlalu, bagaimana jika kamu di pertemukan kembali dengan teman lama mu? mungkin bisa di bilang cinta di masa lalu mu namun dengan keadaan yang berbeda. dia sudah menikah dan memiliki anak, kamu terlambat mengatakan suka padanya, haruskah k...