Part 12

395 64 43
                                    

Pagi-pagi sekali newwie sudah berada di depan rumah singto untuk menjemput singto dan pergi ke sekolah bersama.

"Selamat pagi, manis" ucap newwie saat singto berjalan menghampirinya.

"Tak perlu berlebihan, new!" Ucap singto sembari membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil newwie.

"Anak-anak pasti senang melihat mu, beberapa anak menanyakan mu pada ku saat kamu tak masuk" ucap newwie.

"Benarkah?"

"Ya, mungkin karna kamu selalu baik pada mereka"

"Cih, semua guru di sana memang harus baik kan? Kamu juga" ucap singto sambil terkekeh kecil.

"Tapi tak semua guru bisa mendapatkan kesan baik dari para murid" ucap newwie.

"Ahh, tiba-tiba aku membayangkan bagaimana jika aku mempunyai anak sendiri nanti? Pasti akan sangat lucu" gumam singto.

"Apa itu artinya kamu sudah memikirkan ingin menikah dengan seorang wanita?" Tanya new.

"Tidak, aku memikirkan bagaimana jika aku melahirkan anak ku sendiri?" Ucap singto sambil tertawa terbahak-bahak.

Newwie ikut tertawa mendengar itu, pikiran singto benar-benar aneh menurutnya, bagaimana bisa pria bisa hamil?

"Andai di dunia ini pria benar-benar bisa hamil, aku bersedia menghamili mu" ucap newwie dengan wajah mesumnya membuat tawa singto berhenti.

"Tarik ucapan mu tadi!!" Ucap singto cemberut.

"Ayolah, bukankah kamu menginginkan anak dari Rahim mu sendiri? Siapa lagi yang bisa memberikan itu jika bukan aku" ucap newwie sambil terkekeh kecil.

"Jika di dunia ini ada pria yang bisa hamil dan aku salah satunya, tentunya aku ingin anak dari krist" lirih singto dalam hatinya.

"Sing, apa kamu benar-benar memikirkan anak dari ku?" Ucap newwie saat melihat singto hanya diam.

"T-tidak" jawab singto singkat.

Newwie menatap pria manis yang berada di sampingnya, kenapa sulit sekali mendapatkan hati singto?

"Apa aku kurang tampan?" Tanya newwie tiba-tiba.

Singto reflek menatap ke arah newwie.

Love from the past ✓Where stories live. Discover now