Prologue 1.2

137 24 54
                                    

Playlist : Just Say Hello ~ Shawn Mendes

🖤

Beberapa tahun terakhir ini kegiatan Lucas selain berternak, ia pergi mencari pengalihan. Entah bertemu dengan beberapa teman lama atau sekadar bersenang-senang. Terkadang ia membawa satu wanita untuk menemaninya berbagi kehangatan.

Seperti malam ini, Lucas sudah membawa salah satu teman wanitanya, bahkan ketika mengetahui jika gadis yang ia cintai berada di rumah, pria ini selalu membawa teman wanita setiap malam.

Lucas menatap sisi kiri. Celyn tengah menatap lurus ke depan. Tak ada pembicaraan lain selama berada mobil, sampai suara memeceh keheningan, "Sampai kapan kau akan seperti ini?"

Lucas menghela napas, tak yakin dengan jawabannya. "Sampai rasa ini hilang."

Celyn menatap Lucas, jawaban pria itu membuatnya kesal. "Aku tak bermaksud ikut campur, hanya saja, semua perbuatanmu membuatku lelah." Wanita ini menghela napas.

Lucas tak menjawab, sibuk dengan pikirannya sendiri. Memikirkan Caitlin juga dirinya. Ia menatap jam di pergelangan tangan dan menunjukkan pukul satu dini hari. Pria ini yakin jika gadis itu tengah tertidur pulas.

Setelah menghentikan mobil, berjalan berisisian dan membuka pintu rumah, Lucas di kejutkan dengan sosok gadis yang sudah tertidur di sofa panjang dengan gaun tidur yang hanya menutupi sebagai paha.

Lucas menghela napas lalu menatap wanita di samping, memintanya untuk pergi lebih dulu. "Okidoki."

"Kenapa kau selalu membuatku tersiksa?" gumam Lucas sambil memandangi wajah Caitlin. Menaruhnya di atas ranjang,  menyentuh kening lalu mengusap hingga dagu. Menatap lama bibir gadis itu.

"Mungkin ini salah, tapi aku menyukaimu." Setelah mengatakan itu Lucas menyentuh mulut Caitlin dengan mulutnya.

Lucas tahu ini salah. Ia hanya bermaksud untuk mengecup bibir Caitlin. Tetapi Lucas mendapati dirinya tidak bisa menaikan diri. Ia menginginkan satu ciuman lagi dan lagi. Pria itu mengelusuri bibir Caitlin yang lembut dan penuh dengan ujung lidahnya.

💋💋💋

Sinar matahari juga beberapa suara membuat Caitlin mengerjapkan mata, merentangkan kedua tangan dan merasakan kenyamanan di bawah tubuh. Ia meraba sekitar, mendapati tempatnya berbeda dengan semalam ia tiduri. "Sejak kapan aku berada di sini?" Caitlin sudah mendudukan diri sambil menatap seisi kamar, seingatnya ia tidur di sofa sambil menunggu Lucas.

Setelah tersadar sepenuhnya, Caitlin menuruni ranjang sambil menggulung rambutnya ke atas. Ia membuka pintu kamar, menuruni anak tangga, melihat Lucas dan teman wanitanya.

Caitlin berdecak, sampai kapan pria itu seperti ini.

Caitlin berdeham, senyum sudah terpatri di bibir. "Selamat pagi," sapanya lalu menghampiri Lucas juga wanita itu.

"Kalian pulang jam berapa?" tanya Caitlin sambil melirik ke arah mereka.

"Mungkin jam satu," jawab wanita dengan kemeja biru milik Lucas.

"Cat, kenalkan ini temanku, Celyn," ucap Lucas menatap Caitlin juga Celyn. Wanita itu menjabat tangan Caitlin seraya menyebutkan nama. Caitlin mengangguk, menyambar roti juga selai stroberi di depannya.

"Omong-omong, aku belum pernah melihatmu di sini?" Celyn bertanya, wajahnya tersenyum menatap Caitlin.

Gadis itu tak kalah tersenyum, ia mengatakan kalau di buang oleh kakeknya.

Lucas yang bisa mendengar jelas perkataan gadis itu tersedak kopi yang tengah dia seruput. Menatap tajam ke arah Caitlin. "Dia cucunya Arnold, dan menitipkannya padaku," jelas Lucas pada Celyn. Wanita itu mengangguk lalu menyodorkan piring berisi beberapa tumpukan roti ke arah Lucas.

Aku memang di buang kakek tanpa alasan yang jelas, Caitlin membatin, semenjak berada di sini, Arnold belum pernah menghubunginya kembali. Bahkan tidak menerima panggilan video.

Setelah kepergian Celyn, Lucas menghampiri Caitlin, menatap gadis itu. "Bukankah dulu kau yang meminta untuk menginap di sini, dan Kakek mengabulkannya," kata Lucas mengingat perkataan Caitlin dulu.

Caitlin mengangguk, ia masih ingat perkataan itu. Tapi, ia merasa sedikit aneh dengan sikap Arnold. "Aku tahu. Bahkan Kakek membangun peternakan kecil di dekat rumah agar aku tidak membahas keinginanku."

Lucas terdiam mendengar penuturan Caitlin, sejujurnya ia pun tak tahu alasan pasti Arnold memintanya menjaga gadis ini, pria itu hanya mengatakan kalau Caitlin lebih aman berada di sini.

Lucas terdiam mendengar penuturan Caitlin, sejujurnya ia pun tak tahu alasan pasti Arnold memintanya menjaga gadis ini, pria itu hanya mengatakan kalau Caitlin lebih aman berada di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


08 Sept 2023

Prolog kedua udah meluncur.

💋 Kira-kira alasan Arnold membuang Caitlin apa, sih? Eh beneran di buang?

Kasih ⭐️ kalau kalian menyukai part ini. Jangan lupa komen dan follow akunku. Share ke teman kalian juga biar makin seru.

Addicted To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang