Caitlin's Shopping - Supermarket

42 2 4
                                    

You Belong With Me — Taylor Swift

🖤

Sudah tiga hari Thade selalu berkunjung ke peternakan. Membantu Lucas atau sekadar berbincang dengan Caitlin. Hari ini Thade dan Caitlin pergi untuk membeli beberapa bahan makanan.

"Kau tak ingin pulang?" Thade menatap ke arah Caitlin. Mendorong troli dengan beberapa bahan makanan di sana.

Caitlin tersenyum, menggelengkan kepala. Ia sempat merindukan rumah juga Arnold, tapi rasanya tak buruk berada di perternakan.

"Kau menyukai Lucas?" Thade memicingkan mata. Wajahnya terlihat tak suka. Bibir Caitlin melengkung dengan wajah memerah. Mengangguk kecil.

Thade menghela napas, "Sudah kuduga," katanya sambil mencengkeram troli.

Caitlin tertawa kecil, ia berkata kalau sudah menyukai Lucas sejak lama. "Kakek tahu tentang ini?" Thade mengambil beberapa makanan kaleng.

Gadis itu menggeleng. Thade menarik napas dalam. Tersenyum, mengatakan kalau usia mereka berdua cukup jauh dan mungkin Arnold tidak akan menyetujuinya.

"Bagaimana dengan kekasihmu?" Caitlin mengambil alih troli, membawanya ke rak berisi daging, stok di rumah sudah habis. Ia ingin masakan steak untuk makan malam mereka. "Kau yang bayar," kata Caitlin, menaruh beberapa daging sapi, kentang, jamur juga tomat. Thade mengangguk.

"Aku sudah selesai dengannya." Thade tersenyum. Berdiri di samping Caitlin, menatap wajah gadis itu lebih dekat.

Caitlin mengangguk. Berkata bahwa ia pun tak menyukai kekasih pria itu. "Kenapa tidak mengatakannya sejak dulu," ucap Thade. Keningnya berkerut. Gadis itu tertawa kecil.

Thade menghela napas, mungkin jika Caitlin memintanya mengakhir hubungan ia akan melakukan. "Kau tahu, sebenarnya aku tidak menyukai Lucas." Ucapan kakak lelakinya menghentikan langkah gadis itu, menatapnya.

Thade melangkah menuju kasir, mengabaikan tatapan adik perempuannya itu. Malas untuk membahas Lucas lebih jauh.

"Kenapa? Paman Lucas baik, dia menjaga, memasak, dan mengajariku berternak." Caitlin menjelaskan. Apa yang salah dengan Lucas. Jika dibandingkan dengan kedua kakaknya, Lucas lebih segalanya. Baginya.

Wajah lelaki itu menegang dengan nafas memburu, terlihat jelas bahwa Thade tak suka Caitlin memuji Lucas. Memangnya hanya lelaki itu yang bisa memasak dan menjaga Caitlin. Bahkan ia lebih pintar dalam hal mencari uang.

Lucas hanya seorang peternak, bahkan semua miliknya tidak bisa membahagiakan Caitlin. "Sudah, ayo!" Thade menarik lengan Caitlin cukup kencang, gadis itu mengaduh sambil menyeimbangkan langkah.

"Thade! Pelan-pelan!" Caitlin mencoba menarik lengannya, menatap kakak lelakinya.

"Sorry." Gadis itu menyentuh pergelangan tangan, baru kali ini Thade bertindak kasar padanya.

"Kau kenapa?" Caitlin memilih bertanya, alih-alih memarahi lelaki itu. Ia yakin jika kakaknya sedang tidak baik-baik saja.

Thade menggeleng, berjalan lebih dulu. Kedua tangan membawa berapa kantung belanja. Ia melirik Caitlin dari ekor mata, berjalan pelan. Entah kenapa tiba-tiba ia merasa kesal hari ini. Bahkan rasanya ingin memarahi adiknya itu.

Selama perjalanan Thade meminta maaf telah menyakiti gadis itu, lalu menanyakan tujuan selanjutnya. Caitlin mengatakan kalau ia ingin membeli susu. "Kenapa tidak bilang saat kita di sana." Thade menghela napas, menatap Caitlin di samping.

Addicted To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang