Lucas Problem - Pertemuan Tak Terduga

72 4 8
                                    

Maroon 5 — Memories

🖤

Beberapa hari terakhir ini sikap Lucas sedikit membuat Caitlin terkejut, lebih bersahabat dan menuruti keinginan Caitlin. Hari ini mereka sudah pergi ke kota, membeli beberapa pakan ternak juga obat-obatan.

Mata Caitlin mengatup, merentangkan sebelah tangan juga menyembulkan kepala keluar jendela. Merasakan angin menerpanya. Lucas mengamati gadis itu,  di tariknya lengan Caitlin seraya menegurnya. Mengatakan kalau, "Hei! Itu berbahaya."

"Aku suka merasakan hembusan angin," sahut Caitlin. Gadis itu menatap Lucas seraya melipat kedua tangan. Tak suka dengan apa yang pria itu lakukan.

Lucas mengabaikan tatapan Caitlin yang menurutnya tidak menyeramkan sama sekali, bahkan terlihat lucu di matanya. "Setelah ini aku ingin membawamu ke suatu tempat," kata Lucas.

Caitlin memilih diam, masih kesal dengan sikap Lucas tadi. Dulu ia bisa melakukan saat bersama kakaknya.

Lucas menatap Caitlin, mendesah, mengatakan kalau perilaku Caitlin cukup bahaya dan akan membuatnya berurusan dengan Arnold.

Caitlin menatap Lucas, mengatakan kalau ia membenci kata-kata itu. Setiap apa yang ia kerjakan selalu saja Lucas membawa nama kakeknya. "Aku tahu mana yang baik dan tidak, Paman," ucap Caitlin menatap ke sisi jendela.

Lucas terdiam, ia hanya tak ingin mencelakai Caitlin dan mungkin benar Arnold akan memarahi kalau cucu perempuannya mengalami kecelakaan karenanya.

Setelah mengatakan itu keduanya terdiam. Hanya ada alunan musik yang mengiringi perjalanan mereka.

Sesampainya di tempat tujuan, Caitlin memilih berdiam diri di mobil. Mengatakan kalau ia ingin berada di sini. Lucas melompat, menutup pintu mobil dan berjalan ke arah pintu toko. Caitlin menatap setiap pergerakan Lucas hingga pria itu menghilang dari pandangannya.

Merasa bosan, Caitlin memainkan ponselnya. Berniat mengirim pesan pada kakak keduanya. Menanyakan kabar dan mengatakan kalau ia merindukan lelaki itu.

Tak memerlukan waktu lama, Thade membalas pesannya, mengatakan kalau ia juga merindukannya dan ingin bertemu dengan Caitlin.

Aku sedang tidak di rumah. Balas Caitlin dan pria itu langsung menghubunginya.

"Tidak, aku tidak sedang berlibur, hanya saja ..."

Perkataan Caitlin terhenti saat mendapati Lucas sudah membuka pintu dan menduduki kursi kemudi.

"Nanti kuhubungi kembali," katanya sambil mematikan sambungan. Lucas menaikan alisnya, menatap Caitlin.

"Thade, dia menanyakan keberadaanku," ucap Caitlin. Lucas mengerutkan alis, mengatakan jika mereka masih harus menunggu pesanan di antar.

"Bagaimana kabarnya?" tanya Lucas sambil mengganti saluran radio.

Caitlin menatap Lucas, ia tak tahu pasti keadaan pria itu karena tak pernah menanyakannya. Bahkan ia saja tak tahu keberadaan pria itu saat ini. Setelah kejadian beberapa tahun lalu Thade seperti hilang di telan bumi.

"Aku tak tahu, dia tak pernah mengatakan apapun." Caitlin menatap celana jins birunya dengan kedua tangan ia genggam.

Kejadian beberapa tahun lalu berputar di kepala Caitlin. Ia tak tahu pasti apa yang di bicarakan Arnold juga Thade, hanya saja selalu ada namanya ketika mereka bertengkar.

Addicted To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang